Kampung Turis Yogya Punya Sisi Rawan, Waspadai Kejahatan Asusila
Reporter
Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor
Ludhy Cahyana
Selasa, 16 Juli 2019 17:22 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta - Kampung Pawirotaman boleh dikata surga bagi turis backpacker. Penginapan dan kafe murah ada di mana-mana. Meski tak memiliki atraksi atau obyek wisata, kampung turis ini selalu laris manis. Sebenarnya tak ada obyek wisata di kampung itu.
Namun nyamannya Prawirotaman, juga memiliki sisi kelam. Catatan Tempo sudah dua kali kampung itu menjadi sasaran pria hidung belang yang mengganggu kenyamanan para turis asing, khususnya perempuan.
Kepolisian Sektor Mergangsan Kota Yogyakarta pada Senin 15 Juli 2019 kemarin membekuk SP, 37 tahun, warga Sayegan Kabupaten Sleman yang diduga kuat menjadi pelaku utama peraba dada turis asing perempuan. Perbuatan asusila itu ia lakukan di area Kampung Wisata Prawirotaman, Kota Yogyakarta 13 dan 29 Juni 2019 lalu.
Pelaku yang kesehariannya bekerja sebagai guru honorer sekolah dasar swasta tersebut ditangkap pada Senin 15 Juli 2019 di rumahnya. “Pelaku mengakui baru dua kali melakukan aksi asusilanya itu yakni pada tanggal 13 dan 29 Juni 2019 lalu. Sasarannya memang turis asing di Kampung Prawirotaman,” ujar Kepala Polsek Mergangsan Komisaris Polisi (Kompol) Tri Wiratmo ditemui di kantornya Selasa 16 Juli 2019.
Aksi pelaku yang terekam kamera CCTV di kampung turi itu sempat viral di grup media sosial warga. Menggunakan motor matik Yamaha N-Max, pelaku yang merupakan guru olahraga itu, tampak menguntit turis asing perempuan yang sedang berjalan kaki. Lalu saat dekat ia meraba bagian dadanya dan langsung melarikan diri.
Tak hanya itu. Medio November 2018 lalu, di kampung turis Prawirotaman itu juga geger terjadi aksi asusila kepada turis asing yang terekam kamera CCTV dan belum terungkap hingga kini. Dalam kasus tahun lalu seorang pria mengendarai Yamaha RX King meraba dada turis asing perempuan yang melintas.
“Bedanya yang kami tangkap sekarang kan pakai Yamaha N-Max, sejauh ini pelaku tak mengakui pernah memiliki RX King, tapi masih kami dalami,” ujarnya. Kepolisian Sektor Mergangsan Kota Yogyakarta mengaku akan melanjutkan kembali penyelidikan kasus tindak asusila pada turis asing yang terjadi tahun lalu.
“Kami akan menyelidiki apakah kasus yang terjadi tahun 2018 lalu di Prawirotaman apa ada kaitannya dengan yang dilakukan SP Juni 2019 lalu,” ujar Tri Wiratmo. Menurutnya, perbuatan pelaku ini benar-benar mencoreng wisata Yogya dan membuat turis menjadi tak nyaman.
Tri mengungkapkan lokasi yang menjadi tindak asusila pelaku sama dengan lokasi yang terjadi medio 2018 silam, yakni sebuah gang bernama Gang Batik 1 di kampung Prawirotaman yang dikenal memang cukup sepi.
Jadi, wisatawan terutama wanita, harus hati-hati. Meski aman, tetaplah waspada.