Situs Pra Majapahit di Pinggir Tol Pandaan - Malang Rawan Hancur

Selasa, 9 Juli 2019 21:49 WIB

Arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur melakukan penggalian di situs purbakala Sekaran yang ditemukan di proyek jalan tol Malang-Pandaan di kilometer 37, Pakis, Malang, Jawa Timur, Selasa, 19 Maret 2019. Hingga hari ke-8 penggalian, arkeolog menemukan pecahan keramik dan gerabah yang diduga berasal dari masa Pra-Majapahit di abad 10 Masehi. ANTARA

TEMPO.CO, Malang - Situs sekaran di Dusun Sekaran, Desa Sekarpuro, Pakis Kabupaten Malang terbengkalai. Setelah ditemukan dua bulan lalu, situs yang berimpitan dengan jalan tol Malang - Pandaan ini tak terurus. Hanya berlapis pagar bambu dan tenda dari kain terpal.

Baca: Bemain dan Belajar di Ekowisata Bambu Boonpring Andeman, Malang

Sementara aktivitas pembangunan jalan tol terus berjalan. Bahkan semakin intens, truk dan ekskavator hilir mudik di dekat situs. Sejarawan Universitas Negeri Malang, M. Dwi Cahyono mengatakan karakter situs yang berupa tumpukan batu bata dan artefak rentan terhadap sengatan matahari dan guyuran hujan.

"Jika dibiarkan begitu saja dikhawatirkan akan hancur," kata M. Dei Cahyono dalam aksi protes bersama para seniman dan sejarawan Malang, Jawa Timur pada Senin, 8 Juli 2019. Protes tersebut sempat menarik perhatian masyarkat sekitar karena mereka menyampaikan aspirasi melalui atraksi seni, seperti monolog, tari tradisional, teater, dan musik.

Para seniman dan sejarawan menyayangkan tidak ada tindak lanjut atau langkah konkret untuk melestarikan situs pra Majapahit itu. "Kami peduli situs sekaran. Mencegah lupa," kata M. Dwi Cahyono. Situs itu diperkirakan peninggalan masa Hindu - Budha pada abad 10 sampai abad 14. Menurut dia, saat ini harus dilakukan tiga tahap, mulai eksplorasi, konservasi dan fungsional.

Dibutuhkan eksplorasi bersifat riset secara mendalam. Tujuannya, mencari dan menemukan jejak masa lampau yang belum tuntas. Eksplorasi dengan melakukan ekskavasi lanjutan untuk mengetahuai luasan situs, detail temuan, artefak dan situs. Maupun fungsi situs di masanya hingga kini belum terungkap.

Advertising
Advertising

Baca juga: Jokowi Ngopi Seharga Rp 4 Ribu, Malang Punya Kopi Terkenal

Setelah itu dilakukan konservasi. Salah satunya dengan melakukan restorasi atau pemugaran. "Jika tak dipugar khawatir akan rusak," ujarnya. Setelah dipugar, tahap berikutnya fungsionalisasi. Yakni pemanfaatan situs untuk edukasi dan rekreasi berupa destinasi wisata budaya dan sejarah. "Bakal menjadi destinasi unik, lantaran situs berada di tepi jalan tol."

Semua pihak, M. Dwi Cahyono melanjutkan, mulai Balai Pelestarian Cagar Budaya, Balai Arkeologi, Pemerintah Kabupaten Malang, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat semestinya berkomitmen menyelamatkan situs. Balai Pelestarian Cagar Budaya berwenang melakukan eksplorasi dan ekskavasi. "Tahap fungsional di tangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan karena situs ada di tanah yang dikuasai mereka," katanya.

Ketua Komunitas Jelajah Jejak Malang, Restu Respati menambahkan, komunitas sejarah dan seniman berharap situs diselamatkan. Musababnya, jika dibiarkan bakal rusak dan hancur maka tak akan ada lagi gantinya. "Situs sejarah tak ternilai harganya. Harus diselamatkan, jangan biarkan hancur," ucap dia.

Berita terkait

Universitas Brawijaya Sediakan Kuota 50 Persen untuk Seleksi Mandiri: Intip Jadwal, Ketentuan, Cara Pendaftaran

5 hari lalu

Universitas Brawijaya Sediakan Kuota 50 Persen untuk Seleksi Mandiri: Intip Jadwal, Ketentuan, Cara Pendaftaran

Universitas Brawijaya selalu diminati oleh calon mahasiswa baru, pun juga menyediakan jalur Seleksi Mandiri yang menggunakan seleksi nilai UTBK

Baca Selengkapnya

Albertina Ho Nilai Pelaporan Dirinya oleh Nurul Ghufron karena Dewas KPK Proses Dugaan Pelanggaran Etik

5 hari lalu

Albertina Ho Nilai Pelaporan Dirinya oleh Nurul Ghufron karena Dewas KPK Proses Dugaan Pelanggaran Etik

Anggota Dewas KPK Albertina Ho menduga ada indikasi lain di balik pelaporan terhadap dirinya oleh Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron ke Dewas KPK.

Baca Selengkapnya

Tol Bocimi Longsor, Berikut Jalan Tol Lain yang pernah Alami Rusak dan Ambles

23 hari lalu

Tol Bocimi Longsor, Berikut Jalan Tol Lain yang pernah Alami Rusak dan Ambles

Selain Tol Bocimi, pernah pula beberapa jalan tol yang ambles atau longsor. Terjadi di jalan tol mana saja?

Baca Selengkapnya

Tangis Aghnia Punjabi untuk Sang Putri yang Dianiaya Pengasuh

30 hari lalu

Tangis Aghnia Punjabi untuk Sang Putri yang Dianiaya Pengasuh

Selebgram asal Malang Aghnia Punjabi tampak terisak saat menceritakan kembali peristiwa penganiayaan yang dialami putrinya.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Sediakan Mudik Lebaran Gratis ke 19 Kota, dari Palembang sampai Malang

47 hari lalu

Pemprov DKI Sediakan Mudik Lebaran Gratis ke 19 Kota, dari Palembang sampai Malang

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan bus mudik Lebaran 1445 Hijriah gratis dengan tujuan 19 kota di 6 provinsi mulai Palembang sampai Malang

Baca Selengkapnya

Polresta Malang Kota Selidiki Dugaan Perundungan Pelajar SMP

58 hari lalu

Polresta Malang Kota Selidiki Dugaan Perundungan Pelajar SMP

Kepolisian Malang telah mendapatkan informasi awal dari video perundungan yang terekam CCTV milik warga dan tersebar di media sosial.

Baca Selengkapnya

Kronologi Bullying di Pondok Pesantren Malang, Senior Siksa Adik Kelas Pakai Setrika

24 Februari 2024

Kronologi Bullying di Pondok Pesantren Malang, Senior Siksa Adik Kelas Pakai Setrika

Ahmad Firdaus, 19 tahun, santri di Malang melakukan bullying. Ia menyiksa adik kelasnya menggunakan setrika

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Santri di Pondok Pesantren Malang Jadi Tersangka Bullying ke Adik Kelas

23 Februari 2024

Polisi Tetapkan Santri di Pondok Pesantren Malang Jadi Tersangka Bullying ke Adik Kelas

Korban yang merupakan santri kelas IX disebut telah berulang kali menerima bullying dari tersangka yang duduk di kelas XII.

Baca Selengkapnya

Surat Suara Kurang di TPS Pandanwangi Malang, Pemungutan Molor

14 Februari 2024

Surat Suara Kurang di TPS Pandanwangi Malang, Pemungutan Molor

KPU Kota Malang turun mengatasi masalah kekurangan surat suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pandanwangi, Blimbing, Kota Malang.

Baca Selengkapnya

Akademisi dan Masyarakat Sipil Malang Sampaikan Seruan Luhur, Angkat Isu Penyalahgunaan Kekuasaan

5 Februari 2024

Akademisi dan Masyarakat Sipil Malang Sampaikan Seruan Luhur, Angkat Isu Penyalahgunaan Kekuasaan

Seruan luhur itu ditandatangani 80 orang terdiri atas akademisi, seniman, dan pegiat pro demokrasi di Malang.

Baca Selengkapnya