TEMPO.CO, Jakarta - Tak ada yang meragukan keindahan Pulau Santorini di Yunani. Mengutip The Economist, Santorini adalah pulau yang paling populer sebagai foto di media sosial Instagram karena telah diunggah sebanyak 5,1 juta kali.

Baca: Menikmati Santorini di Musim Dingin, Jangan Lupa Bawa 3 Benda Ini

Pemandangan di Pulau Santorini memang menakjubkan dan Instagrammable. Mulai dari suasana alam, lanskap permukiman penduduk, gereja kubah biru, serta aktivitas para turis yang berfoto. Kendati gambar yang ditampilkan begitu menarik, ada hal yang kurang nyaman bagi penduduk sekitar.

Cuitan TheEconomist pada Senin, 1 Juli 2019, mengungkapkan, wisatawan asing yang datang berbondong-bondong ke Santorini, justru memicu masalah bagi penduduk setempat. Mereka muak karena ada turis yang sampai naik ke atap, balkon, dan teras rumah mereka demi mendapatkan foto yang bagus.

Dalam sebuah tampilan foto di video, ada sebuah papan bertuliskan, "Respect: It's your holiday. But it's our home (Hormati: Ini memang liburanmu, tapi ini rumah kami). Keterangan tersebut secara halus meminta agar wisatawan asing memperhatikan etika dan tanggung jawab ketika hendak berfoto.

Selama lima tahun terakhir, kunjungan wisatawan ke Santorini, Yunani memang meningkat. Jumlah orang yang menginap di sejumlah hotel dan penginapan di sana melonjak sampai 66 persen. Sejatinya pengelola hotel dan agen wisata di Santorini sudah menawarkan sejumlah fasilitas di spot tertentu agar para pelancong dapat memotret gambar bagus tanpa mengusik kenyamanan penduduk setempat.

Baca juga: 6 Hal Unik di Santorini, Lokasi Bulan Madu Tasya Kamila

Caranya, ada yang menyediakan jasa tur foto dengan fotografer profesional. Ada juga hotel atau penginapan yang menyediakan area khusus untuk berfoto, lengkap dengan kursi dan meja untuk menunjang pose.

Santorini terletak di sisi selatan Kepulauan Kyklades, Yunani, pulau yang terkenal dengan pemandangan matahari terbenam dan gereja-gereja berkubah biru, putih. Tebing Pulau Santorini begitu eksotis karena terbentuk dari letusan gunung berapi pada 1600 sebelum masehi.