Manula Indonesia Bertualang ke Desa Terpencil di Portugal

Editor

Yos Rizal

Senin, 15 April 2019 19:07 WIB

Sebuah kebon anggur Quinta Da Pacheca, Douro, Portugal, menyediakan tempat menginap unik berbentuk ton anggur bagi wisatawan. News/Metro

TEMPO.CO, Jakarta - Menempuh perjalanan jauh terkadang menjadi suatu hal yang tidak memungkinkan bagi para manula. Pertimbangan fisik dan kemampuan beradaptasi di tempat baru menjadi sebab tersendiri seorang manula enggan melakukan perjalanan jauh.

Baca: Destinasi Wisata Kurang Ramah Lansia? Tilik 8 Kebutuhannya

Namun keadaan tersebut tidak menghalangi Joko Kusumo Widagdo, 70 tahun dan ketiga temannya untuk melakukan perjalanan di sebuah desa terpencil di Portugal bernama Santiago. Sejak transit di Istanbul, pindah ke Portugal, melakukan perjalanan dengan mobil dan akhirnya berjalan kaki dari ibu kota ke Santiago, Joko menghabiskan lebih dari 280 kilometer.

“Tentu ada persiapan, saya rutin berjalan kaki setiap hari selama satu jam dan melakukan Yoga di setiap Sabtu dan Minggu untuk kebugaran fisik,” ujar Joko Kusumo Widagdo, pendiri wahana petualangan, Outward Bound Indonesia, saat diwawancara di toko buku Kinokuniya, Plaza Senayan, Sabtu 13 April 2019.

Menurut Djoko, setiap bulan dirinya rutin memeriksakan darah lalu mengkonsultasikannya dengan dokter. Kemudian, dua bulan sebelum perjalanan dilakukan, Joko berlatih membawa beban seberat 11 kg selama dua jam. Ia juga rajin mengkonsumsi vitamin dan buah buahan setiap pagi hari sebelum melakukan kegiatan.

“Saat perjalanan dilakukan, puji syukur saya fit dan berhasil kembali lagi ke Indonesia dengan selamat dan bersukacita,” ujar Joko. Meski begitu, alumnus Oregon, Amerika Serikat ini tetap mengalami hmbatan. Saat berjalan kaki dari pusat kota menuju Santiago, Joko mengalami sakit di sekujur telapak kaki akibat bintil berisi air (blister) Yang muncul di sekujur telapak kirinya. “Saat menginjak bebatuan atau medan yang tidak rata terasa sangat sakit,” Djoko menambahkan.

Advertising
Advertising

Namun keadaan tersebut tidak membuat Joko menyerah, ia menempeli setiap blister dengan plester, lalu membalutnya dengan kaos kaki. Joko juga memperlambat kecepatannya berjalan, untuk mengurangi rasa sakit ketika menapaki bebatuan. “Kecepatan ini akhirnya juga mempengaruhi waktu sampai ke tujuan,” ujar Joko.

Dalam salah satu foto yang diperlihatkan teman Joko, bernama Antonius, 70 tahun, di salah satu wilayah hutan dan perkebunan, Joko tampak tertunduk. “Saya Kira, terjadi sesuatu pada dirinya, ternyata dia sedang mencari jalan yang tidak ada kerikilnya,” ujar Anton, yang bertugas mengabadikan perjalanan ke empat sahabat itu.

Artikel lain: Menyusuri Distrik Alfama, Kampung Warna Warni di Lisbon Portugal

Perjalanan ke Santiago tersebut memang tidak secepat yang dilakukan para orang muda, namun ke empat sahabat manula tersebut berhasil menyelesaikan perjalanannya selama dua minggu. Setiap dua jam perjalanan, mereka harus berhenti di sebuah tempat makan atau minum jus agar tidak kekurangan cairan. Mereka juga berhasil mampir di beberapa penginapan. Bahkan, di salah satu kota mereka sempat berbincang langsung dengan walikota untuk sekedar menanyakan jalan. “Sudah begitu jalan yang ditunjukkan salah,” ujar Joko.

Selain persiapan fisik, Joko dan ketiga sahabatnya mempersiapkan berbagai alat dan keperluan yang harus dibawa. Mereka menggunakan buku petunjuk perjalanan bernama Portuguese Camino sebagai bahan panduan. Tidak lupa mereka membawa GPS untuk melewati medan berkebun atau hutan. Total terdapat 12 titik pemberhentian selama perjalanan ke Santiago.

Uniknya, meski ke empat sahabat ini sudah berusia lanjut, mereka membawa beban di punggung mereka lebih dari 6,5 kilogram. Mereka juga mencuci pakaian sendiri di perjalanan. “Bila sudah harus berjalan lagi dan baju yang kami cuci belum kering, saya tempelkan di luar carrier. Jadi selama perjalanan baju itu kering sendiri,” ujar Joko.

Mereka berempat akan kembali melakukan perjalanan ke Portugis pada September mendatang. Namun kali ini Kota yang akan dituju selain Santiago adalah Burgos. Kali ini titik perjalanan akan dimulai dari Prancis. Perjalanan tersebut akan dimulai pada 23 September 2019. “Maka jarak total perjalanannya lebih jauh lagi kali ini yaitu 360 kilometer,” ujar Joko.

Berita terkait

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

21 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

PM Spanyol Gelar Tur Eropa, Galang Dukungan Pengakuan Negara Palestina

17 hari lalu

PM Spanyol Gelar Tur Eropa, Galang Dukungan Pengakuan Negara Palestina

PM Spanyol Pedro Sanchez akan melaksanakan kunjungan ke sejumlah negara Eropa untuk menggalang dukungan terhadap pengakuan negara Palestina

Baca Selengkapnya

Dua Modus Penyelundupan Narkoba Digagalkan Polisi: Pakai Stoples Minuman Energi hingga Botol Sampo

33 hari lalu

Dua Modus Penyelundupan Narkoba Digagalkan Polisi: Pakai Stoples Minuman Energi hingga Botol Sampo

Polda Metro Jaya menggagalkan penyelundupan narkoba yang melibatkan jaringan internasional asal Cina dan Portugal.

Baca Selengkapnya

Kota di Portugal Ini Jadi Destinasi Pariwisata Berkembang di Eropa

36 hari lalu

Kota di Portugal Ini Jadi Destinasi Pariwisata Berkembang di Eropa

Selain Lisbon dan Porto, Braga juga dilirik wisatawan yang mengunjungi Portugal. Destinasi apa yang menarik di sana?

Baca Selengkapnya

Jelajahi 5 Kawasan Ikonik Portugal yang Menjadi Lokasi Syuting Film Damsel

48 hari lalu

Jelajahi 5 Kawasan Ikonik Portugal yang Menjadi Lokasi Syuting Film Damsel

Damsel berhasil menghidupkan suasana abad pertengahan melalui kombinasi studio film dan lokasi kehidupan nyata

Baca Selengkapnya

Portugal Kekurangan 50 Ribu Tenaga di Bidang Hotel dan Restoran, Tertarik?

59 hari lalu

Portugal Kekurangan 50 Ribu Tenaga di Bidang Hotel dan Restoran, Tertarik?

Hotel dan Restoran di Portugal kekurangan 50 ribu tenaga kerja dan PHRI Jakarta dan asosiasi di sana siap bekerja sama dalam pengiriman SDM.

Baca Selengkapnya

Pantai Terbaik di Dunia 2024 Menurut TripAdvisor, Peringkat Pertama Ada di Portugal

25 Februari 2024

Pantai Terbaik di Dunia 2024 Menurut TripAdvisor, Peringkat Pertama Ada di Portugal

Dari daftar pantai terbaik di dunia menurut TripAdvisor, Pantai Kelingking, di Bali menduduki posisi nomor 21

Baca Selengkapnya

Empat Negara Eropa Ini Tetap Setia Mendukung UNRWA

9 Februari 2024

Empat Negara Eropa Ini Tetap Setia Mendukung UNRWA

UNRWA diserang tuduhan Israel, 16 negara menghentikan pendanaan, tapi empat negara Eropa ini tidak terpengaruh.

Baca Selengkapnya

Marc Marquez Pilih Hentikan Motornya dan Bantu Franco Morbidelli di Tes WSBK

2 Februari 2024

Marc Marquez Pilih Hentikan Motornya dan Bantu Franco Morbidelli di Tes WSBK

Mengetahui tak ada marshall yang membantu, dua pembalap Gresini Racing Marc Marquez dan Alex Marquez menjadi yang pertama menolong Franco Morbidelli.

Baca Selengkapnya

Jatuh di Tes WSBK Portugal, Franco Morbidelli Sempat Tak Sadarkan Diri

31 Januari 2024

Jatuh di Tes WSBK Portugal, Franco Morbidelli Sempat Tak Sadarkan Diri

Franco Morbidelli sempat tak sadarkan diri usai kecelakaan di sesi tes pramusim World Superbike (WSBK) di Sirkuit Portimao, Portugal.

Baca Selengkapnya