Nyepi di Palembang: Simak Makna Ogoh-ogoh di Tahun Politik Ini

Kamis, 7 Maret 2019 06:25 WIB

Umat Hindu di Palembang melakukan pawai ogoh-ogoh hingga ke depan Masjid Al-Ikhsan, Ketua PHDI Palembang Ketut Mulyana menghimbau para politikus dan umat beragama menjaga kedamaian. TEMPO/Ahmad Supardi

TEMPO.CO, Palembang – Sehari sebelum nyepi, umat Hindu di Palembang menggelar upacara Tawur Agung Kesanga merayakan pawai ogoh-ogoh di seputaran Pura Agung Sriwijaya, Seduduk Putih, Palembang. Pawai ini dilakukan setelah Upacara Tawur Agung Kesanga.

Baca juga: Hari Raya Nyepi di Kupang, Tilik Keistimewaan Pawai Ogoh-ogohnya

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Palembang, Ketut Mulyana mengatakan ogoh-ogoh ini bisa mempresentasikan kondisi politik saat ini. Wajah ogoh-ogoh bak raksasa bisa melambangkan politikus yang penuh nafsu, dengki, iri hati, ingin berkuasa.

“Namun dengan menghayati pawai ogoh-ogoh ini, semoga ada keinsyafan atas adanya kehancuran dan kekuatan alam semesta,” kata dia, Rabu 6 Maret 2019.

Keinsyafan dengan memaknai prosesi pawai, bermula patung berwujud raksasa bernama ogoh-ogoh itu diangkat bersama oleh Umat Hindu, lalu diarak berkeliling dengan berjalan kaki, disertai gerakan menggoyangkan ogoh-ogoh. Puncaknya ogoh-ogoh digoyangkan sekuat tenaga sehingga kepala dan bagian tubuh lainnya hancur. Setelah itu, dibakar hingga habis.
Umat Hindu di Palembang melakukan pawai ogoh-ogoh hingga ke depan Masjid Al-Ikhsan, Ketua PHDI Palembang Ketut Mulyana menghimbau para politikus dan umat beragama menjaga kedamaian. TEMPO/Ahmad Supardi
“Artinya semua nafsu, iri hati dan sifat jahat lainnya harus disadari, lalu dihancurkan kemudian dibakar supaya musna,” lanjutnya.

Ketut Mulyana juga berpesan, di tahun baru Saka 1941 ini supaya umat bisa menjaga harmonisasi, apalagi di tahun politik saat ini.

Pada pawai ini, Umat Hindu Palembang juga sempat melewati Masjid Al Ikhsan. Jemaah masjid itu pun berhamburan menyaksikan pawai ogoh-ogoh.

Salah satu Umat Hindu Palembang, Ketut Argawa mengatakan Pura Agung Sriwijaya dan Masjid Al Ikhsan memang berdekatan, jaraknya tak lebih sejauh lapangan bola kaki, namun kedua umat beragama baik hindu dan islam saling berdampingan dan saling menyaksikan ketika upacara dan kegiatan agama.

“Kerukunan penting, sifat jahat sudah kita bakar seperti ogoh-ogoh itu,” katanya sambil menyaksikan kobaran api.

Di tempat sama, Muhamad Adam Rachman, salah satu umat islam yang menyaksikan pawai ogoh-ogoh mengatakan nilai yang disampaikan kedua agama sama, yakni supaya penganutnya berbuat baik, dan meninggalkan nafsu serakah. “Pawai ini menarik sekali, ada makna supaya kita ingat bahwa kebaikan dan kedamaian harus dimiliki dan disebarkan oleh semua orang, semua agama,” kata dia.

Baca juga: Libur Nyepi di Bali, 1196 Wisman Pindah ke Gili Trawangan

Berita terkait

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

4 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Permohonan Perceraian di Palembang Meningkat Usai Lebaran, Ini Kata Pengadilan Agama

6 hari lalu

Permohonan Perceraian di Palembang Meningkat Usai Lebaran, Ini Kata Pengadilan Agama

Angka permohonan perceraian di Pengadilan Agama Palembang usai Lebaran meningkat dibandingkan dengan grafik sebelumnya yang menurun saat Ramadan.

Baca Selengkapnya

Perhatikan Jumlah Tanduk Kambing di Atap Rumah Limas Palembang, Ini Filosofinya yang Penuh Makna

10 hari lalu

Perhatikan Jumlah Tanduk Kambing di Atap Rumah Limas Palembang, Ini Filosofinya yang Penuh Makna

Rumah Limas dibangun dengan perencanaan matang dan penuh dengan pesan moral dan filosofi yang dapat diambil hikmahnya. Salah satunya, di bagian atap rumah Limas terdapat ornamen menyerupai tanduk kambing dengan jumlah beragam.

Baca Selengkapnya

PUPR Targetkan Tol Palembang - Betung Tuntas di 2025, Basuki: Tambah Tim Percepatan

10 hari lalu

PUPR Targetkan Tol Palembang - Betung Tuntas di 2025, Basuki: Tambah Tim Percepatan

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono telah melihat langsung progres konstruksi dan pernak-pernik permasalahan di Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung.

Baca Selengkapnya

Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

11 hari lalu

Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

Kedua rumah limas di Palembang ini pernah muncul di uang pecahan Rp10.000, dibangun tahun 1830-an.

Baca Selengkapnya

Pulang Mudik Lebaran, Ini Destinasi Wisata Dekat Gerbang Tol Palembang dan Pekanbaru

13 hari lalu

Pulang Mudik Lebaran, Ini Destinasi Wisata Dekat Gerbang Tol Palembang dan Pekanbaru

Agar tak terlalu capai saat pulang mudik Lebaran bisa menepikan kendaraan untuk menikmati kuliner mengunjungi destinasi wisata

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Polisi Selidiki Dugaan Ada Motif Lain

13 hari lalu

Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Polisi Selidiki Dugaan Ada Motif Lain

Motif pembunuhan ibu dan anaknya itu diduga perampokan, namun tidak ada barang berharga yang hilang di rumah.

Baca Selengkapnya

Oleh-oleh Kerajinan Khas Palembang, Ada Tanjak Karya Cek Eri yang Bisa Custom Order

14 hari lalu

Oleh-oleh Kerajinan Khas Palembang, Ada Tanjak Karya Cek Eri yang Bisa Custom Order

Tanjak, bersama songket, dikenal sebagai bagian tak terlepas dari pakaian adat Palembang yang berfungsi sebagai penutup kepala pria.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran di Palembang, Penumpang LRT Sumsel Capai 188.481 Orang

15 hari lalu

Libur Lebaran di Palembang, Penumpang LRT Sumsel Capai 188.481 Orang

Jumlah penumpang LRT Sumsel naik selama masa libur Lebaran. Mencapai 188.481 orang.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran di Ogan Komering Ilir, Sensasi Petik Buah Duku di Tepian Sungai Segonang Sukaraja

17 hari lalu

Libur Lebaran di Ogan Komering Ilir, Sensasi Petik Buah Duku di Tepian Sungai Segonang Sukaraja

Lebaran di Ogan Komering Ilir bukan berpelesir biasa tapi pengalaman baru sembari panen dan petik langsung buah duku dari pohonnya.

Baca Selengkapnya