Simbol Kemewahan Hollywood, Tilik Asal Usul Kisah si Karpet Merah

Reporter

Antara

Editor

Susandijani

Minggu, 24 Februari 2019 14:00 WIB

Pekerja menggelar karpet merah yang akan digunakan sebagai alas para tamu undangan berjalan, dalam persiapan menjelang ajang Oscar ke-91 di Hollywood, Los Angeles, California, AS, 21 Februari 2019. Oscar ke-91 juga menghadirkan puluhan presenter yang tak hanya berasal dari dunia perfilman atau selebritas, dikabarkan petenis AS Serena Williams pun didapuk membawakan acara tersebut. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Hollywood adalah ikon budaya Los Angeles. Di kota ini lah penghargaan Academy Awards akan digelar nanti malam. Sesuai tradisi, deretan selebritis akan berjalan melewati karpet merah yang biasa disebut "red carpet", simbol dari kemewahan dan glamornya Hollywood.

Baca juga: Indahnya Surrey, Kota Hijau Tempat Syuting Berbagai Film Hollywood

Time pada Jumat , 22 Februari 2019 mengulas asal usul digunakannya "red carpet" di ajang-ajang penghargaan Hollywood.

Sebuah bait dalam drama "Agamemnon" karya penulis Yunani Aeschylus , 458 SM, adalah referensi pertama tentang praktik glamor menggelar karpet merah.

Bait itu memposisikan karpet merah sebagai sarana untuk mengangkut bangsawan dari kereta kencana ke rumah.

"Sekarang kekasihku, turunlah dari keretamu, dan jangan biarkan kakimu, tuanku, menyentuh Bumi," demikian lakon itu berbunyi. "Para pelayan, bentangkan di depan rumah sesuatu yang dia tidak pernah duga untuk akan dilihat ... jalan merah tua."
Aktris Michelle Williams sangat terlihat percaya diri saat berpose di atas Red carpet dalam acara Oscar Academy Award tahun 2006. Michelle Williams menggunakan gaun panjang berwarna kuning yang dirancang oleh desainer Vera Wang. urbanmoms.ca
Hal ini tidak terdengar berbeda dari visi mengangkut para bintang dari limusin ke teater, tetapi karpet merah tidak memainkan peran dalam budaya Yunani kontemporer, menurut Gregory Crane, seorang profesor klasik di Universitas Tufts.

Orang-orang Yunani bukan satu-satunya yang memuja warna merah sebagai sesuatu yang melambangkan kerajaan. Merah telah menjadi warna kerajaan selama berabad-abad, menurut Jeanne Gutierrez dari New York Historical Society.

Pada akhir tahun 1200-an, Paus memutuskan bahwa hanya kardinal, orang-orang berpangkat paling tinggi dari gereja Katolik, yang bisa mengenakan warna merah.

Asosiasi warna merah dengan kemewahan dan kerajaan memiliki satu alasan praktis, pada intinya: mahalnya harga pewarna merah sebelum Revolusi Industri abad ke-19.

"Sebelum penemuan pewarna sintetis," kata Gutierrez menjelaskan, "merah adalah stok pewarna yang sangat sulit dan mahal, sehingga tekstil merah sangat mahal, dan mereka merupakan pertanda status yang sangat tinggi karena hanya sejumlah orang yang dapat mampu memakainya."

Faktanya, pada industri sutra Italia abad ke-15, baik Venesia maupun Florence mengeluarkan undang-undang untuk mencegah penjual menipu pelanggan dengan cara menggunakan pewarna yang lebih murah alih-alih kain yang lebih mahal.

Bukan hanya kain yang mahal. Warna merah juga memiliki konotasi keagamaan, dan telah lama melambangkan kesyahidan dan pengorbanan di gereja Katolik, kata Gutierrez.

Harga pewarna merah mulai turun pada abad ke-16 setelah Spanyol menaklukkan apa yang sekarang menjadi Amerika Tengah dan Selatan.

Orang Spanyol membuat pewarna merah --dibuat dengan menghancurkan serangga cochineal betina -- dan menjualnya ke seluruh Eropa.

"Akhirnya, itu menjadi komoditas yang sangat berharga sehingga pesaing mulai masuk ke pasar," kata Gutierrez. Kekuatan kolonial lainnya mulai membiakkan serangga ini untuk menjual pewarna.

Setelah pewarna merah mudah diperoleh, karpetnya masih mahal karena perlu ditenun dengan tangan.

Tetapi kemudian muncul Revolusi Industri dan inovasi-inovasinya, yang meliputi pewarna kimia sintetis dan tenun karpet otomatis.

Tiba-tiba, pada pertengahan 1800-an, Anda tidak perlu menjadi bagian dari kelas sosial elit untuk membeli kain merah.

“Mereka menjadi semakin mudah diakses oleh orang awam,” kata Gutierrez.

Karpet merah sudah dipandang sebagai sesuatu yang hanya untuk orang kaya, tetapi sekarang, siapa pun bisa pergi membelinya.

Selanjutnya ada pelayan red carpet, apa itu?
<!--more-->

Istilah "pelayanan red carpet" ternyata bukan berasal dari Hollywood tapi dari stasiun kereta.

Kereta api ikonik 20th Century Limited Express di New York Central Railroad, yang beroperasi dari 1902 hingga 1967, dapat membawa orang-orang dari New York ke Chicago berjam-jam lebih cepat daripada kereta sebelumnya.

Iklan kereta itu mengatakan kecepatan sebagai ukuran dari kelas dan kebangsawanan, maka karpet merah digelar di di Grand Central Station untuk menyambut para penumpang yang menuju ke kereta tersebut.

Iklan menambahkan frasa "pelayanan red carpet" ke dalam bahasa keseharian sehingga semakin membentuk narasi karpet merah itu sendiri, menurut Gutierrez.
Pangeran William, bersama dengan Kate Middleton, Duchess of Cambridge saat tiba dalam acara British Academy of Film and Television Awards (BAFTA) di Royal Albert Hall di London, 10 Februari 2019. REUTERS/Henry Nicholls
Segera setelah penggunaan karpet merah di stasiun kereta, popularitasnya sampai ke New York dari California.

Pemilik teater legendaris Sid Grauman membawa kebiasaan itu ke Hollywood untuk pemutaran perdana Robin Hood tahun 1922 di Teater Mesir.

Douglas Fairbanks, bintang film dan "raja pertama Hollywood," adalah salah satu bintang pertama yang berjalan di karpet merah ketika ia tiba di pemutaran perdana.

Academy of Motion Picture Arts & Sciences kemudian mengadopsi tradisi untuk Academy Awards pada tahun 1961, ketika karpet merah pra-upacara pertama kali disiarkan di televisi.

Tetapi baru pada tahun 1964, ketika teknologi televisi jadi berwarna, seluruh warga di negara tersebut dapat melihat semburat merah di bawah kaki bintang-bintang.

"Ini dapat diakses oleh khalayak luas setelah disiarkan di TV," jelas Gutierrez.

Karpet merah seperti yang kita kenal - jalan untuk bintang-bintang - telah berevolusi selama berabad-abad.

"Bintang film," kata Gutierrez, "adalah semacam bangsawan zaman modern.

Baca juga: Daftar Aktor yang Lama Bertahan dalam Film Waralaba Hollywood

Berita terkait

Martin Scorsese Siap Produksi Film Biopik Frank Sinatra, Leonardo Di Caprio Perankan The Voice

2 hari lalu

Martin Scorsese Siap Produksi Film Biopik Frank Sinatra, Leonardo Di Caprio Perankan The Voice

Sutradara Martin Scorsese dalam proses pengerjaan film biopik Frank Sinatra. Leonardo DiCaprio sebagai The Voice. Berikut profil Frank Sinatra.

Baca Selengkapnya

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

3 hari lalu

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024

Baca Selengkapnya

4 Sumber Bau Tak Sedap di Rumah dan Cara Mengusirnya

7 hari lalu

4 Sumber Bau Tak Sedap di Rumah dan Cara Mengusirnya

Berikut barang yang biasa jadi sumber bau tak sedap di rumah dan cara mengatasinya agar Anda tak malu bila ada kerabat berkunjung.

Baca Selengkapnya

Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

10 hari lalu

Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

Aktor komedi Charlie Chaplin pernah mengunjungi Garut pada 1926. Bahkan ia melanjutkan petualangannya ke Yogyakarta dan Bali.

Baca Selengkapnya

Mulai dari Twilight Hingga American Ultra, Simak 10 Film yang Pernah Dilakoni Kristen Stewart

18 hari lalu

Mulai dari Twilight Hingga American Ultra, Simak 10 Film yang Pernah Dilakoni Kristen Stewart

Kristen Stewart, bintang Hollywood yang terkenal lewat karakter-karakter yang ia perankan di pita seluloid.

Baca Selengkapnya

69 Tahun Bruce Willis, Karier Aktingnya Dihentikan FTD

39 hari lalu

69 Tahun Bruce Willis, Karier Aktingnya Dihentikan FTD

Telah banyak film yang dibintang aktor Bruce Willis, hingga kemudian ia menyatakan pensiuan dari dunia film karena FTD. Kini ia berusia 69 tahun.

Baca Selengkapnya

5 Film yang Dibintangi Nicolas Cage

42 hari lalu

5 Film yang Dibintangi Nicolas Cage

Nicolas Cage salah satu aktor senior yang telah membintangi banyak film. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Apakah Pemenang Piala Oscar Dapat Hadiah Uang dan Berapa Jumlahnya?

47 hari lalu

Apakah Pemenang Piala Oscar Dapat Hadiah Uang dan Berapa Jumlahnya?

Memenangi Piala Oscar adalah kebanggaan. Adakah hadiah berbentuk materi yang diterima para pemenang selain kebanggaan mengangkat piala?

Baca Selengkapnya

Perkiraan Analis Mengenai Biaya Netflix akan Naik pada 2024

56 hari lalu

Perkiraan Analis Mengenai Biaya Netflix akan Naik pada 2024

Netflix telah menaikkan biaya berlangganan di wilayah Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis pada 2023

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Piala Oscar 2024

59 hari lalu

Serba-serbi Piala Oscar 2024

Tahun ini Piala Oscar akan dimulai satu jam lebih awal dari biasanya, tepat 7 malam EDT, dengan pertunjukan awal dimulai pada pukul 18.30 EDT.

Baca Selengkapnya