Melaju dari Zhuhai ke Hong Kong dalam 30 Menit Saja

Rabu, 19 Desember 2018 12:00 WIB

Jembatan Hong Kong-Zhuhai-Macau terlihat dari Zhuhai, Cina, Senin, 22 Oktober 2018. Jembatan terpanjang di dunia ini dibuka untuk umum hari ini, Rabu, 24 Oktober 2018. REUTERS/Aly Song

TEMPO.CO, Zhuhai - Angin dingin yang berembus dari Utara membuat temperatur terasa jauh lebih dingin dari 13 derajat Celsius seperti yang diramalkan di area Terminal Hong Kong-Zhuhai-Macau Bridge (HZMB) di Zhuhai, Provinsi Guangdong, Cina. Rabu siang dua pekan lalu itu Tempo melihat dari dekat penghubung Cina Daratan, Makau, dan Hong Kong. Sepanjang 55 kilometer, terdiri dari jembatan, dua buah pulau buatan, dan terowongan bawah laut.

Penghubung ini memangkas waktu mengemudi dari Hong Kong ke Zhuhai sekitar 3,5 jam, dari 4 jam menjadi 30 menit saja. Jika dibandingkan dengan menggunakan kapal feri, jembatan ini lebih cepat 30 menit menyeberangkan penggunanya.

Grafis Jembatan Cina-Makau-Hong Kong.

Yu Lie Deputi Direktur Otoritas Jembatan Hong Kong-Zhuhai-Makau menggambarkan baja yang digunakan dalam proyek ini cukup untuk membangun 60 Menara Eiffel, yakni sebanyak 400 ribu ton. "Struktur baja yang digunakan dapat menahan dampak gempa berkekuatan 8 Magnitudo,” ujarnya.

Konstruksi jembatan diperhitungkan akan bertahan sampai sedikitnya 120 tahun dan bisa menghalau angin topan berkecepatan hingga 340 kilometer per jam. Mulai dibangun pada Desember 2009, penghubung ini diresmikan oleh Presiden Xi Jinping di Zhuhai, 23 Oktober lalu dan dibuka untuk umum sehari setelahnya.

Semula proyek ini direncanakan akan selesai pada 2016 tetapi pembangunan bagian Hong Kong tertunda karena masalah hukum atas dampak lingkungan. Marak protes dan pemberitaan dari media Hong Kong yang menyatakan pembangunan proyek ini mengganggu populasi lumba-lumba di perairan Hong Kong. Menanggapi hal itu Yu Lie mengatakan pihaknya telah melakukan semacam analisis dampak lingkungan sebelum memulai proyek tersebut.

Baca Juga: Disneyland Hong Kong, 5 Permainan Jadi Favorit Turis Indonesia

Tantangan lainnya, di Hong Kong dan Makau, para pengemudi menyetir di sisi kiri jalan. Di Cina Daratan, sebaliknya, para pengemudi menyetir di sisi kanan jalan, sehingga diperlukan pengaturan untuk itu. Jembatan tersebut dianggap sebagai wilayah Cina Daratan, sehingga sopir harus melakukan perjalanan di sisi kanan jalan. Pengemudi mobil juga harus mempunyai dua izin mengemudi yang berbeda untuk melewati jembatan.

Sebagian sumber dana pembangunan penghubung ini dibiayai oleh pinjaman bank. Menjawab pertanyaan wartawan, Yu Lie yakin proyek ini akan balik modal dalam 30 tahun. Selain dari tol, pemasukan akan didapat dari sumber lain, yaitu reklame dan biaya konsultansi penggunaan teknologi yang diciptakan pada proses pembangunan proyek ini. Bagaimana penasaran melaju di jembatan sepanjang 55 kilometer ini?

EKO PUNTO PAMBUDI (Zhuhai, Cina)

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

6 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

1 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya