Peluang Wisata Madura Setelah Jembatan Suramadu Digratiskan
Reporter
Antara
Editor
Tulus Wijanarko
Minggu, 28 Oktober 2018 16:19 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Jembatan Suramadu yang menghubungkan antara Jawa dan Pulau Madura resmi digratiskan oleh pemerintah pada Sabtu 27/10, lalu. Peresmian penggratisan itu langsung dilakukan Presiden Joko Widodo.
Pengubahan status Jembatan Suramadu it mempunyai banyak tujuan, salah satunya meningkatka ekonomi, kesejahteraan serta keadilan masyarakat Madura. Hal itu seperti dikatakan Jokowi saat membuka peresmian penggratisan.
Sebelumnya jalur yang gratis pada jembatan sepanjang 5.438 kilometer yang diresmkan pada 2009 itu adalah untuk sepeda motor. Kini jalur mobil juga tak berbayar. Sejak diresmikan 10 tahun lalu, perekonomian kawasan di sisi Madura memang belum tampak ada perubahan signifikan.
Bahkan, hingga kini dari empat kabupaten yang ada di wilayah Madura, dua di antaranya tergolong daerah tertinggal, yaitu Kabupaten Bangkalan yang berada di sisi jembatan, serta Sampang.
Hal itu berbanding terbalik dengan sisi Surabaya yang tampak pembangunannya, sudah terlihat dengan banyaknya rumah toko (ruko) dan beberapa kios kecil atau warung kopi untuk melepas lelah warga sekitar. Sebaliknya di sisi Madura selepas pintu keluar jembatan, pemandangan bentangan alam kosong masih tampak. Bahkan beberapa kilometer masih terlihat lahan sawah yang luas dan sebagian gersang.
Hanya tampak beberapa kios warga penjual oleh-oleh khas Madura, it pun tidak tertata rapi. Dan satu lagi yang jadi burun pelancong adalah makanan khas bebek Sinjai Madura. Selebihnya tak terlihat ada kemajuan berarti.<!--more-->
Kini jembatan sudah digratiskan. Peluang untuk meningkatkan ekonomi masyarakat kian besar. Rektor Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Dr H Muh Syarif MSi meminta empat kepala daerah di Pulau Madura, segera melakukan konsolidasi demi percepatan pengembangan ekonomi Madura setelah berubahnya status Suramadu.
"Saya kira pembebasan tarif tol Jembatan Surabaya-Madura atau Suramadu ini awal yang baik untuk segera menggerakkan ekonomi di Pulau Madura," katanya.
Syarif meyakini, setelah Jembatan Suramadu digratiskan untuk seluruh jenis kendaraan, kemiskinan dua daerah tertinggal di Madura itu bisa segera diatasi. "Saya yakin Madura bisa cepat membangun," ucapnya.
Dalam pantauan di lapangan, saat ini lahan kosong yang cukup luas masih terhampar di sisi jembatan (Bangkalan). Mestinya ini sangat strategis untuk digarap sebagai destniasi wisata. Misalnya, dimanfaatkan bagi pembangunan hotel atau tempat wisata lain dengan pemandangan langsung kejembatan yang diresmikan Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono.
Selain itu, tentu maish banyak hal lain yang bisa dilakukan. Ikatan Keluarga Madura (Ikama) optmistis para investor akan berdatangan ke Pulau Madura untuk menanamkan investasinya. "Efek dari pembebesan tarif adalah investor akan mudah masuk ke Madura," ujar Ketua DPW Ikama Jatim, Buchori Imron, kepada wartawan.
Hal senada dikatakan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam. Ia menyatakan pembebasan tarif tol Jembatan Suramadu berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat di empat kabupaten di Pulau Madura itu.
ANTARA