Bantul Garap Wisata Budaya Bertema Napak Tilas Mataram
Reporter
Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor
Tulus Wijanarko
Rabu, 11 Juli 2018 19:04 WIB
TEMPO.CO, Bantul - Pemerintah Kabupaten Bantul, Yogyakarta, mulai mengembangkan wisata di sektor budaya. Selama ini pemerintah setempat lebih fokus pada kawasan pesisir pantai selatan yang dinilai sudah jadi.
“Kami sedang memfokuskan menggarap kawasan yang lebih banyak mendatangkan kunjungan wisatawan mancanegara,” ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo Rabu 11 Juli 2017. “Karakteristik wisatawan manca lebih menyukai sesuatu yang unik, tidak sumpek, dan ada unsur budaya.”
Unsur-unsur itu tak bisa ditemui di obyek wisata favorit seperti Pantai Parangtritis. Dengan pertimbangan itu, Bantul mulai membidik dua kawasan, yakni Imogiri dan Pleret.
Di Imogiri banyak potensi unik, seperti pusat kerajinan keris, batik, makam raja-raja Mataram, juga makam seniman yang sangat kental unsur lokalnya. Lalu ada juga pebukitan Mangunan yang memiliki titik wisata menawan, seperti puncak Becici.
Mangunan pernah dikunjungi mantan presiden Barack Obama, sehingga memiliki nilai promosi tersendiri.
Menurut Kwintarto, Ngarsa Dalem (Raja Keraton Yogya Sri Sultan Hamengku Buwono X) juga meminta Bantul menggarap kawasan Pleret. Tempat ini masih kental nuansa Kerajaan Mataram-nya.
Misalnya, di Pleret terdapat Museum Sejarah Purbakala Pleret di Dusun Kedaton, Kabupaten Bantul. Di sana tersimpan sekitar 200 benda bersejarah peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Seperti ompak (landasan tiang), ornamen bangunan, dan benda bersejarah lainnya peninggalan Mataram kuno.
Kwintarto menuturkan pemerintah juga mempersiapkan masyarakat dan pelaku usaha wisata agar terbuka dalam menjamu wisatawan asing. "Kami didik warga agar benar benar bisa mewujudkan kawasan yang mendukung seperti segi kebersihan, keamanan, keramahan,” ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO