Perempuan Suku Sasak Boleh Menikah Setelah Bisa Menenun Kain

Reporter

Antara

Rabu, 28 Februari 2018 14:06 WIB

Mariani, 25 tahun, sedang menenun kain songket Lombok sepanjang 200x60 sentimeter di Mataram, Nusa Tenggara Barat, 2 November 2016. TEMPO/Rini K

TEMPO.CO, Jakarta - Tahukah Anda bahwa seorang perempuan dari suku Sasak wajib bisa menenun kain? Ini berkaitan dengan adat setempat, bahwa seorang perempuan Sasak baru boleh menikah setelah bisa menenun kain.

Mari berkunjung ke Desa Sukarara, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Tempat ini merupakan sentra kain songket di Lombok yang sudah kondang.

Sumianah, 38 tahun, misalnya, mengatakan sudah mulai menenun sejak puluhan tahun silam. Sehari-hari, dia kini mendemonstrasikan keterampilannya di toko oleh-oleh kain tenun songket Dharma Bakti di Desa Sukarara.

Dia mengaku belajar menenun sejak duduk di sekolah dasar. Perempuan suku Sasak, kata dia, baru boleh menikah setelah bisa menenun. "Tradisi ini masih berlangsung hingga sekarang," ujarnya.

Jadi di sini, dia melanjutkan, anak lulus sekolah dasar biasanya sudah bisa menenun. "Kami belajar menenun secara turun-temurun," ucapnya.

Advertising
Advertising

Menurut Sumianah, satu lembar kain tenun songket dengan lebar sekitar 60 sentimeter dan panjang 2 meter bisa diselesaikan dua minggu hingga satu bulan. “Tergantung motifnya,” katanya.

Jika menenun dengan motif rumit, dalam satu hari, mereka hanya bisa menenun sekitar 10 cm. Ia mengatakan pekerjaan menenun adalah kegiatan sampingan untuk membantu suami mencari nafkah.

Pemilik toko Dharma Bakti, Ramli, menuturkan setiap rumah di Desa Sukarara memiliki alat tenun. “Karena itu pekerjaan sambilan kaum perempuan di sini,” tuturnya.

Pekerjaan utama masyarakat adalah bertani. Jadi, jika musim panen tiba, produksi kain tenun songket menurun. “Karena banyak warga bekerja di sawah mengurusi panen padi," ujarnya.

ANTARA

Artikel lain: Sebuah Bangunan Lawas Terbakar, Ini Sejarah Kawasan Pasar Baru

Berita terkait

Angkat Tenun Bima, Festival Rimpu Mantika jadi Daya Tarik Turis Mancanegara

1 hari lalu

Angkat Tenun Bima, Festival Rimpu Mantika jadi Daya Tarik Turis Mancanegara

Festival Rimpu Mantika tidak hanya pawai semata, selain tradisi busana, juga disuguhkan kekayaan keindahan budaya Bima dan ekonomi kreatif.

Baca Selengkapnya

Pawai Rimpu Mantika di Bima Diikuti Puluhan Ribu Peserta, Ada Fashion Show

1 hari lalu

Pawai Rimpu Mantika di Bima Diikuti Puluhan Ribu Peserta, Ada Fashion Show

Pawai rimpu merupakan acara puncak dari Festival Rimpu Mantika Kota Bima 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

2 hari lalu

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

Kain tenun Bima yang sudah ada sejak sebelum Islam masuk ke Bima ini memiliki ciri khas, misalnya warna hitam pada tenun Donggo.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

5 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Rumah Rajut dan Tenun jadi Daya Tarik Turis Mancanegara di Pulau Ngenang Batam

16 Desember 2023

Rumah Rajut dan Tenun jadi Daya Tarik Turis Mancanegara di Pulau Ngenang Batam

Pulau Ngenang di Batam yang menjadi tempat tinggal suku Melayu kini menarik minat wisatawan lokal dan mancanegara.

Baca Selengkapnya

Tim Pengabdian Masyarakat FIB UI Cerita Bangkitkan Tenun Khas Tidore yang Punah

10 November 2023

Tim Pengabdian Masyarakat FIB UI Cerita Bangkitkan Tenun Khas Tidore yang Punah

Tim Pengabdian Masyarakat FIB UI menyampaikan pengalaman mereka dalam membangkitkan eksistensi tenun khas Kesultanan Tidore yang sudah punah.

Baca Selengkapnya

Produk Tenun Desa Wedani Gresik Berhasil Tembus Pasar Afrika

14 September 2023

Produk Tenun Desa Wedani Gresik Berhasil Tembus Pasar Afrika

Desa Wedani di Kecamatan Cerme, Gresik menjadi sentra produksi kain tenun di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Keunikan Songket Pandai Sikek dari Sumatera Barat yang Membuatnya Berharga Mahal

30 Juni 2023

Keunikan Songket Pandai Sikek dari Sumatera Barat yang Membuatnya Berharga Mahal

Songket Pandai Sikek memiliki harga terbilang cukup tinggi dibandingkan jenis lainnya.

Baca Selengkapnya

Terkendala Sinyal, Ekonomi Digital Bisa Gagal

30 Juni 2023

Terkendala Sinyal, Ekonomi Digital Bisa Gagal

Pelaku usaha UMKM di luar Jawa masih terkendala urusan sinyal jaringan internet untuk memasarkan produknya di lokapasar

Baca Selengkapnya

Tak Berhenti di Selembar Kain Tenun

30 Juni 2023

Tak Berhenti di Selembar Kain Tenun

Sejumlah pelaku usaha kain tenun mengembangkan produk turunan untuk menambah penghasilan

Baca Selengkapnya