Kebun Raya Terluas di Indonesia Ditargetkan Dibuka Tahun 2020

Reporter

Antara

Sabtu, 10 Februari 2018 15:24 WIB

Anak orangutan dan induknya di Camp Seluang Mas, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Kamis (28/7). Status orangutan berubah dari "endangered" menjadi "critically endangered" hanya satu tingkat saja di bawah status punah (extinct). FOTO/Noveradika

TEMPO.CO, Sampit - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menargetkan Kebun Raya Sampit yang merupakan kebun raya terbesar di Indonesia, dibuka untuk umum pada 2020.

"Tahun 2018 ini masih penataan, tahun 2019 mulai dibuka spot-spot yang sudah selesai dan tahun 2020 coba launching. Jalan dulu yang disiapkan," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kotawaringin Timur, H. Sanggul Lumban Gaol, di Sampit, Jumat, 9 Februari 2018.

Baca juga: Tiga Wisata Favorit di Kebun Kopi Blitar yang Hits

Sanggul mengatakan tahun ini pemerintah daerah mengucurkan dana antara Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar. Pemerintah daerah melibatkan perusahaan besar swasta untuk membantu pembangunan Kebun Raya Sampit.

Saat ini, sembilan perusahaan besar swasta membantu membangun jalan sekitar 17 kilometer di kawasan Kebun Raya Sampit dengan biaya sekitar Rp 10 miliar. Pembangunan sudah berjalan sekitar 80 persen.

Advertising
Advertising

Sebuah perusahaan kayu juga membantu pembibitan berbagai jenis kayu asli Kalimantan. Perusahaan itu juga menyiapkan tenaga ahli untuk merawat tanaman hingga tumbuh, kemudian dihibahkan kepada pemerintah daerah untuk Kebun Raya Sampit.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) juga membantu sejak awal dan saat ini sudah membangun taman hayati menggunakan dana APBN senilai Rp 1 miliar. LIPI juga menempatkan tim mereka untuk membantu proyek ini dan berharap berhasil dengan baik.

"LIPI mengakui Kebun Raya Sampit letaknya paling strategis. Ini kebun raya terbesar, pemerintah daerah berharap yang meresmikan nanti minimal adalah menteri atau kalau bisa presiden," ujar Sanggul.

Pembangunan Kebun Raya Sampit berlokasi di kawasan Jalan Jenderal Sudirman Sampit-Pangkalan Bun kilometer 31 dengan luas mencapai 607 hektare. Sebagian kawasan masih hutan alami, sedangkan sebagian lainnya ditanam kembali.

Kebun Raya Sampit nantinya akan menjadi kebun raya yang terluas di Indonesia dan menjadi tempat penelitian dan proses pendidikan. Kebun raya ini juga jadi tempat penelitian hutan Kalimantan, riset, wisata alam, dan tempat konservasi binatang khas Kalimantan Tengah.

Kebun Raya Sampit akan dilengkapi dengan hutan mangrove sebagai pendukung obyek wisata. Pembangunan Kebun Raya Sampit hingga selesai diperkirakan menghabiskan dana sebesar Rp1,4 triliun lebih.

Kebun raya ini akan menjadi pusat konservasi tumbuhan Kalimantan dengan ikon pohon damar Borneo (Agathis borneensis warb). Tim ahli menemukan 155 jenis tumbuhan, 23 jenis burung, serta buah-buahan lokal di Kebun Raya Sampit.

ANTARA

Artikel Lain: Wisata Tak Biasa di Bali, Naik Vespa hingga Masak di Kebun

Berita terkait

Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

31 hari lalu

Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

Konflik Agraria antara petani Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari makin berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

45 hari lalu

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

Diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses melakukan serangan dan intimidasi terhadap petani Desa Pakel Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Kementan Targetkan Penanaman Tumpang Sari Padi Gogo Seluas 500 Ribu Hektare di Lahan Sawit

55 hari lalu

Kementan Targetkan Penanaman Tumpang Sari Padi Gogo Seluas 500 Ribu Hektare di Lahan Sawit

Kementerian Pertanian atau Kementan menargetkan penanaman padi gogo di lahan perkebunan sawit dan kelapa seluas 500 ribu hektare.

Baca Selengkapnya

KPA Catat 2.939 Letusan Konflik Agraria di Era Jokowi, Didominasi Perkebunan dan PSN

20 Januari 2024

KPA Catat 2.939 Letusan Konflik Agraria di Era Jokowi, Didominasi Perkebunan dan PSN

Angka letusan konflik yang terjadi di era Jokowi, menurut KPA, mengalami kenaikan dua kali lipat (100 %) dibanding satu dekade pemerintahan SBY.

Baca Selengkapnya

KPA Sebut Ada 241 Konflik Agraria Sepanjang 2023, Paling Banyak Konflik di Sektor Perkebunan Sawit

15 Januari 2024

KPA Sebut Ada 241 Konflik Agraria Sepanjang 2023, Paling Banyak Konflik di Sektor Perkebunan Sawit

Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) mencatat ada 241 konflik agraria sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Klaim Sektor Agromaritim Bisa Turunkan Pengangguran hingga 44 Persen

11 Januari 2024

Anies Klaim Sektor Agromaritim Bisa Turunkan Pengangguran hingga 44 Persen

Anies menyebut, sektor agromaritm dapat menurunkan angka pengangguran hingga 44 persen.

Baca Selengkapnya

Syarat dan Tata Cara Mengajukan HGU, Benarkah Gratis?

11 Januari 2024

Syarat dan Tata Cara Mengajukan HGU, Benarkah Gratis?

Memanfaatkan tanah milik negara untuk kepentingan bisnis tertentu dibolehkan. Mengajukan HGU biasanya untuk tanah yang luas dalam waktu panjang.

Baca Selengkapnya

Kepala Badan Karantina Lepas Ekspor Asal Sumsel Rp153 Miliar, Ada Kodok Tujuan Perancis

8 Desember 2023

Kepala Badan Karantina Lepas Ekspor Asal Sumsel Rp153 Miliar, Ada Kodok Tujuan Perancis

Pelepasan ekspor hari ini turut membuka peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Industri Sawit Terpukul Ketidakstabilan Global, Apa Saja yang Sudah Dilakukan Pemerintah?

2 November 2023

Industri Sawit Terpukul Ketidakstabilan Global, Apa Saja yang Sudah Dilakukan Pemerintah?

Menteri Airlangga membeberkan langkah pemerintah menghadapi perlambatan ekonomi yang berdampak signifikan terhadap industri kelapa sawit.

Baca Selengkapnya

Jokowi Mau Lanjutkan Hilirisasi ke Sektor Perkebunan hingga Kelautan

24 Oktober 2023

Jokowi Mau Lanjutkan Hilirisasi ke Sektor Perkebunan hingga Kelautan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengatakan progran hilirisasi bakal berlanjut.

Baca Selengkapnya