Museum Batik Danar Hadi Perkuat Identitas Solo sebagai Kota Batik

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 9 Desember 2017 10:11 WIB

Seorang model memperagakan baju batik bercorak khas Tiongkok dalam pagelaran busana untuk perayaan Imlek di Rumah Batik Danarhadi, Semarang, 13 Februari 2015. Produsen batik, Danarhadi meluncurkan corak batik Tiongkok untuk menyambut perayaan Imlek. Tempo/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Museum Batik Danar Hadi dinilai telah memperkuat Solo sebagai kota batik. Museum ini milik toko batik terbesar di Kota Solo, Danar Hadi.

"Museum Batik Danar Hadi yang kami miliki adalah tempat wisata yang layak dikunjungi," kata General Direktur PT Batik Danar Hadi Diana Santosa di Solo, Jumat, 8 Desember 2017. Untuk memperkenalkan batik khas Solo, pihaknya juga mendirikan House of Danar Hadi yang letaknya satu kawasan dengan museum.

Hari ini, Sabtu, 9 Desember 2017, Danar Hadi akan memperingati ulang tahunnya ke-50. Perayaan itu rencananya dihadiri Presiden Joko Widodo. "Pada peringatan itu, juga akan ditampilkan tarian Bedhaya Tumaruntun yang menceritakan tentang perjalanan Batik Danar Hadi," ucap Diana.

Museum Batik Danar Hadi berada di dalam kompleks yang dikenal dengan nama nDalem Wuryaningratan. Jumlah koleksi di museum itu sekitar 15 ribu kain. Museum ini dibuka pada 2002 dan diresmikan Wakil Presiden Megawati Soekarnoputeri. Selain terdapat museum, di nDalem Wuryaningratan ada produksi batik tulis dan restoran.

Kain batik yang dipajang di museum tersebut amat beragam. Wastra tersebut berasal dari periode dan pengaruh kultur serta lingkungan yang berbeda-beda. Salah satu koleksi terpentingnya adalah batik Belanda, yaitu batik yang dipengaruhi budaya Eropa. Batik tersebut dibuat orang-orang Belanda yang menetap di Indonesia pada zaman kolonial.

Usaha batik Danar Hadi didirikan Santosa Doellah, 76 tahun, pada 1967. Saat itu, Santosa Doellah berusia 26 tahun. Ia memulai usahanya dengan 20 pembatik.

Nama Danar Hadi diambil dari nama sang istri, Danarsih Hadipriyono. Dia mengambil dua suku kata pertama nama istrinya dan nama depan bapak mertuanya. Maka, jadilah Batik Danar Hadi sebagai merek batik produksi Santosa.

Advertising
Advertising

Dalam sebuah wawancara dengan Ukky Primartantyo dari Tempo beberapa tahun lalu, Santosa menuturkan dia tidak hanya menjadikan batik sebagai komoditas perdagangan, “Tapi juga mendalami ilmu dan filosofinya.”

Menurut Santosa, batik berasal dari kata amba (menulis) dan titik. Itu mengilhaminya untuk terus menulis batik hingga titik terakhir hidupnya. "Saya tidak pernah merasa tua," ujarnya saat itu.

Santosa mengaku telah menciptakan ribuan motif batik. Ia juga telah melahirkan dua buku tentang batik: Pengaruh Zaman dan Glory of Batik.

Berita lain:
Mengenal Tiga Tempat Suci di Yerusalem
Nafal Quryanto dan 9 Fakta Mengenai Kegiatan Traveler Sepeda
Menyantap Kuliner Warisan Peranakan di Little Hong Kong di Indonesia
Libur Akhir Tahun ke Bengkulu, Jangan Lupa 5 Oleh-oleh Khas Ini
Yuk, Memborong Wastra di Pekalongan Batik Night Market

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

5 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

6 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

9 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

34 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

36 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

53 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya