Wisatawan asing menyaksikan matahari terbit di kawasan Danau Kelimutu, Flores, Nusa Tenggara Timur, 12 Oktober 2016. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Ende - Danau Kelimutu yang memiliki pesona tiga warna, tentu sudah diketahui banyak pelancong. Namun menyambanginya saat matahari terbit adalah cerita tersendiri.
Danau Kelimutu akan terlihat lebih cantik ketika dinikmati pada pagi hari, di puncak gunung dengan ketinggian 1639 meter di atas permukana laut (mdpl). Untuk mencapai puncak itu wisatawan harus menaiki 300 anak tangga. Hal inilah yang banyak diburu wisawatan domestik maupun asing.
Salah satunya adalah Evelyn, turis asal Swiss, yang ditemui Rabu, 4 Oktober 2017. Ia mengaku berangkat dari Kota Ende sejak pukul 03.00 Wita. Di atas kertas, dibutuhkan waktu sekitar satu setengah jam menuju danau dan puncak gunung.
“Ini pertama kali saya ke sini dan luar biasa keindahannya,” katanya saat ditemui di ketinggian 1.345 meter mdpl. Ia terpaksa menghentikan perjalanannya di kawasan itu dan tak bisa sampai ke puncak.
“Saya hanya bisa sampai di sini saja. Sudah tidak mampu lagi menuju ke atas,” tuturnya. Toh, magnet danau tiga warna sudah bisa ia rasakan dan nikmati dari posisi tersebut. Dia mengaku terkagum-kagum akan pesona panorama di sekitar.
Sementara itu, di puncak gunung berkumpul sejumlah pelancong . Mereka sibuk mengabadikan keindahan pemandangan di depannya dengan gadget masing-masing. Tentu saja tak lupa berswafoto.
Arif wisatawan domestik dari Surabaya, Jawa Timur, yang datang bersama keluarganya mengaku sudah dua kali berkunjung ke Kelimutu.
“Tetapi waktu itu datangnya siang sehingga tidak bisa menikmati keindahan sunrise,” ujarnya.
Ia merasa puas, meski dalam dua kali berkunjung itu tidak peroleh keberuntungan menyaksikan berubahnya warna Danau Kelimutu tersebut.