TEMPO.CO, Yogyakarta - Bagi banyak orang, street art mungkin tak lebih dari perusak (vandal) keindahan kota. Seni rupa berupa grafiti, mural sebagai bagian street art itu kerap ditemui terpajang di ruang-ruang strategis dan fasilitas publik. Tapi di Edu Hostel Yogyakarta, karya seni jalanan itu justru dimanfaatkan sebagai penghias dindingnya.
“Itu yang di sana, dibuat sejak 2011,” kata Manager Hostel, Andre Suryana Yahya kepada Tempo, Senin, 22 Juni 2015 malam. Tangannya menunjuk pada mural yang tergambar di samping pintu utama hostel. Warna catnya mencolok dan mencuri perhatian pengunjung yang masuk. “Itu yang pertama kali dibuat oleh Zent.”
Zent adalah nama inisial untuk seorang seniman jalanan berusia 24 tahun asal Yogyakarta. Sejak empat tahun lalu, Arman Yahya, ayah Andre sekaligus pemilik hostel, memintanya menghiasi seluruh dinding Edu Hostel dengan mural. Tak pelak, selain tergambar di ruang terbuka -semisal lobby, ruang makan, hingga kolam renang, dan 60 kamar hostel di Jalan Letjen Suprapto itu juga berhias mural.
Tempo bertemu dengan Zent ketika ia dan rekan-rekannya dalam Forum Street Art Yogyakarta menggelar “Merti Kampung” di Bausasran Yogyakarta, Sabtu, 19 Juni 2015 sore pekan kemarin. “Cukup pakai Zent saja boleh?” kata lelaki bertubuh kurus itu meminta Tempo tak menuliskan nama aslinya.
Kekhawatiran atas identitas asli itu punya alasan tersendiri. Gara-gara ulah berkarya di ruang publik, street artist sering dituding sebagai biang perusakan fasilitas umum dan rumah-rumah warga.
Di acara itu, Zent mendemonstrasikan keahliannya pada dinding rumah seorang warga. Tanpa membuat sketsa terlebih dulu, ia langsung menyapukan cat semprot ke permukaan tembok. Kurang dari satu jam, ia sudah rampung menggambar tangan berukuran dua meter dengan gaya realis.
Keterampilan Zent menggambar terasah secara otodidak. Tamatan Sekolah Teknik Menengah itu mengatakan mulai membuat mural sejak duduk di bangku SMP. “Saya seringnya menggambar obyek berbentuk manusia,” kata lelaki asli Yogyakarta itu. Meski sering menggambar obyek berbentuk manusia, tetapi tak ada satu pun karya Zent yang berbentuk manusia di Edu Hostel. Tentu saja ini untuk memenuhi pesanan Arman. “Saya memang meminta Zent tak menggambar orang,” kata Arman.
Pengusaha yang juga berbisnis di bidang ekspor-impor di Jakarta itu mengatakan tertarik menghiasi hostelnya dengan mural lantaran melihat besarnya potensi seni di Yogyakarta. Di sisi lain, ia memiliki keinginan agar hostel yang ia bangun di Yogyakarta memiliki ciri khas tertentu. Pilihannya jatuh pada mural setelah melihat banyak karya anak-anak muda itu terpajang di dinding kota.
Untuk mencari model mural yang tepat, ia pun berkeliling Yogyakarta. Ibarat datang ke galeri seni rupa, ia amati gambar-gambar di dinding kota dan ruang publik. Seringkali malam-malam ia keluyuran dan ikut nimbrung bersama sekelompok pemuda yang membuat mural di jalanan.
Hingga suatu kepincut karya Zent. Dia pun menjatuhkan pilihan menghias hotelnya dengan karya Zent. Sayangnya, saat itu ia tak tahu siapa seniman pembuatnya. Berbekal inisial “Zent” yang tertulis di mural, ia jelajahi dunia maya untuk mencari identitasnya.
Ia mengatakan merasa senang bisa memberi kesempatan seniman jalanan berkarya di dinding hostelnya. Dengan cara itu, ia berusaha mengapresiasi jenis karya seni yang selama ini tersingkirkan. “Saya untung, mereka juga untung,” katanya.
ANANG ZAKARIA
Berita terkait
Prabowo Usul BUMN Lepas Bisnis Perhotelan, Pengamat Sebut Masih Layak Dipertahankan
51 hari lalu
Mengomentari Prabowo, pengamat BUMN Toto Pranoto mengatakan, perhotelan BUMN masih bisa berkembang dalam ekosistem InJourney.
Baca SelengkapnyaSuka Traveling dengan Budget Tipis, RedDoorz Masih Fokus ke Gen-Z Tahun Ini
31 Januari 2024
RedDoorz menyasar generasi Z atau Gen-Z sebagai salah satu target pasar 2024. Hasil survei RedDoorz Indonesia pada 2023 menunjukkan lebih dari 50 persen pengguna hotel RedDoorz dan multibrand di Indonesia berasal dari kalangan usia Gen-Z.
Baca SelengkapnyaRekomendasi Hotel di Mekkah, Letak Strategis untuk Beribadah
22 Mei 2023
Terdapat beberapa rekomendasi hotel di Mekkah yang bisa pertimbangkan sesuai bujet maupun kebutuhan
Baca SelengkapnyaPiala Dunia U-20 Batal Digelar di Indonesia, Pengelola Wisma Atlet Jakabaring hingga PHRI Gigit Jari
3 April 2023
Kabar Indonesia batal menjadi tuan rumah penyelenggara Piala Dunia U-20 sontak membuat pengelola Wisma Atlet Jakabaring dan PHRI kecewa berat.
Baca SelengkapnyaSequence Of Service: Pengertian dan Tahapan yang Harus Diperhatikan Pelayan Restoran dan Hotel
22 Februari 2023
Sequence of service memiliki peran penting dalam jasa pelayanan hotel dan restoran. Berikut pengertian dan tahapan yang harus diperhatikan. Simak selengkapnya.
Baca SelengkapnyaMengenal Apa Arti Hotelier: Tugas dan Tips Menjadi Profesional
21 Februari 2023
Apa itu hotelier? Simak pengertian hotelier, tugas, tips, dan gaji seorang hotelier.
Baca SelengkapnyaTiga Sektor Properti Ini Diprediksi Dapat Berkah dari Pencabutan PPKM
30 Desember 2022
Tiga sektor properti komersial akan terdampak positif pasca pencabutan PPKM.
Baca SelengkapnyaArchipelago International Rayakan Usia Perak
15 September 2022
Berbagai perayaan menarik dan flash sale menandai 25 tahun perjalanan
Baca SelengkapnyaPemerintah Tak Pasang Target Sektor Pariwisata di Tahun Ini
23 Oktober 2020
Pemerintah tidak memasang target maupun melakukan prediksi perihal proyeksi industri pariwisata Tanah Air sampai dengan akhir 2020.
Baca SelengkapnyaBersiap New Normal, Petugas Kamar Hotel Diberi Pelatihan Khusus
27 Mei 2020
Pemerintah menyiapkan pegawai kamar hotel alias room attendant untuk menghadapi kondisi normal baru (new normal) dengan pelatihan khusus.
Baca Selengkapnya