Triawan Munaf Sebut Satu Kekurangan Budaya Kita

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 23 Mei 2015 04:00 WIB

Triawan Munaf sebelum dilantik menjadi Kepala Badan Ekonomi Kreatif oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin 26 Januari 2015. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, Triawan Munaf mengatakan terinspirasi dengan cara Korea Selatan mempromosikan kebudayaannya.

Saat ditemui di Pameran Lukisan dan Fotografi di Korean Cultural Center, pada Kamis malam, 21 Mei 2015, Triawan berpendapat Indonesia seharusnya bisa meniru cara Korea Selatan dalam mempromosikan kebudayaannya.

Triawan Munaf berujar, kebudayaan Indonesia memang cukup kaya. Namun menurutnya ada yang kurang. “Yang kurang dari budaya kita adalah membuatnya lebih universal, bisa diterima dan bisa memberi kesejahteraan rakyat Indonesia,’ tutur ayah dari penyanyi Sherina Munaf ini.

Menurut Triawan, cara untuk menjadikan budaya Indonesia menjadi universal bukan dengan menampilkan tari-tarian tradisional, tapi dengan sesuatu yang sifatnya universal. Triawan kemudian mengambil contoh buaya K-Pop yang kini digandrungi generasi muda.

“Mereka menggunakan strategi, mengetuk pintu dengan cara-cara berkesenian yang universal dan ada warna Korea-nya. Nah, anak-anak itu tergila-gila dengan SNSD atau Super Junior," kata Triawan. "Setelah mereka tergila-gila dengan budaya K-Pop, kemudian mereka ingin tahu lebih jauh ingin mengetahui tentang kebudayaan Korea sehingga mereka bisa menarikan tarian Korea."

Triawan merasa sangat terinspirasi dengan cara Korea Selatan yang menggemparkan dunia dengan budaya K-Pop tersebut, “Indonesia harus begitu, kita harus menyerang dunia bukan dengan tari-tarian tradisional tapi dengan sesuatu yang sifatnya universal, misalnya pop Indonesia. Nah, ketika orang suka sama kita, suka keindahaannya, baru mereka mau masuk lebih dalam.”

Saat ditanya apa yang harus dilakukan untuk menguniversalkan budaya Indonesia tadi, Triawan mengatakan harus menyiapkan fondasinya terlebih dahulu. Misalnya berupa peraturan sehingga Badan Ekonomi Kreatif Indonesia bisa mendunia.

Triawan juga mengatakan bahwa langkah awal agar rencana ini bisa direalisasikan adalah dengan melengkapi data, riset dari sub Sektor Badan Ekonomi Kreatif. “Ada 16 sub sektor di sini, mulai dari musik, film, kuliner, fotografi, dan lain-lain. Kita mesti tahu dulu dimana kita sekarang berada," jelasnya.

DINI TEJA

Berita terkait

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

51 hari lalu

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

52 hari lalu

Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

InJourney mengklaim Garuda Indonesia dan Citilink bakal masuk ke holding aviasi pariwisata itu dalam beberapa bulan ke depan. Tanda Garuda sehat?

Baca Selengkapnya

Ganjar Janji Hidupkan Bekraf Lagi untuk Kembangkan Industri Content Creator

14 Januari 2024

Ganjar Janji Hidupkan Bekraf Lagi untuk Kembangkan Industri Content Creator

Calon Presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo mengatakan akan mengembangkan industri kreatif apabila dia terpilih dalam Pemilu 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

10 Januari 2024

Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

Proyek sektor Pariwisata di IKN diklaim jalan terus. Hotel Nusantara beroperasi tabun ini.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

7 November 2023

Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

Pj Gubernur DKI Heru Budi mengusulkan Perda DKI tentang penataan dan pengelolaan Kepulauan Seribu dicabut. UU Cipta Kerja disinggung.

Baca Selengkapnya

WHOOSH Nama Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Pengamat Bahasa: Tidak Tepat, Harusnya WHOOSA

22 September 2023

WHOOSH Nama Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Pengamat Bahasa: Tidak Tepat, Harusnya WHOOSA

WHOOSH ditetapkan menjadi nama Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Pengamat bahasa mengkiritisi, harusnya WHOOSA. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Kisah Logo Kepala Banteng PDIP, Moncong Putih Ide Megawati, Tim Triawan Munaf Pembuat Logo

6 Juni 2023

Kisah Logo Kepala Banteng PDIP, Moncong Putih Ide Megawati, Tim Triawan Munaf Pembuat Logo

Begini asal mula logo PDIP. Megawati meminta kepala banteng dengan moncong putih. Triawan Munaf dan tim membuat logonya. Ini maknanya.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

20 April 2023

Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

Adanya bandara akan menjadikan banyak orang dari luar daerah datang ke Kabupaten Kediri.

Baca Selengkapnya

Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

20 April 2023

Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

Universitas Pelita Harapan (UPH) resmi membuka program studi S1 Pariwisata di Kampus Lippo Village Karawaci, Tangerang, Banten.

Baca Selengkapnya

Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

14 Maret 2023

Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

PT Timah Tbk. dikabarkan akan membuka penambangan timah di blok laut Olivier Perairan Manggar Kabupaten Belitung Timur.

Baca Selengkapnya