Gunung Ijen, Antara Api Biru dan Kawah Hijau Toska  

Reporter

Jumat, 9 Mei 2014 15:29 WIB

Wisatawan di Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur. TEMPO/Arie Basuki

TEMPO.CO, Banyuwangi - Wisatawan yang berkunjung ke Gunung Ijen yang terletak di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, tak harus kecewa karena tidak bisa menikmati keindahan Api Biru, yang biasa memancar pada dinihari.

Otoritas keamanan memang melarang para wisatawan naik ke Gunung Ijen pada malam hari setelah kegiatan pendakian malam hari ke gunung itu ditutup karena adanya ancaman gas beracun. (Baca juga: Polisi Jaga Jalur Pendakian Gunung Ijen).

Sou Swee Seong, 45 tahun, wisatawan asal Malasyia, mengatakan terpaksa membatalkan pendakian pada malam hari untuk melihat fenomena Api Biru.

Bersama rombongannya yang berjumlah 17 orang, Seong mengalihkan pendakian pada pagi hari. Mereka berangkat pukul 05.00 WIB. “Saya tahu Gunung Ijen ditutup pada malam hari dari para pemandu wisata,” katanya saat ditemui wartawan di Pos Pengamatan Gunung Ijen di Paltuding, Jumat, 9 Mei 2014.

Namun, Seong dan rombongannya tidak merasa kecewa. Walaupun gagal melihat fenomena Api Biru di kawah Ijen, mereka masih bisa melihat keindahan pemandangan kawah yang berwarna hijau toska.

Salah seorang pemandu wisata, Mujiono, mengatakan wisatawan mengalihkan pendakiannya dari malam hari menjadi pagi hari.

Lazimnya para wisatawan melakukan pendakian pada malam hari agar bisa menikmati indahnya melihat fenomena Api Biru, yang biasanya muncul pada pukul 03.00 WIB. “Wisatawan biasanya harus berangkat pukul 12 malam,” ujar Mujiono.

Setiap hari Mujiono bisa membawa paling sedikit 16 wisatawan asing dan 60 wisatawan domestik ke puncak Gunung Ijen.

Pemandu wisata lainnya yang biasa mengantar wisatawan ke Gunung Ijen, Samsuri, mengatakan penutupan Ijen pada malam hari tidak mengurangi jumlah wisatawan ke gunung setinggi 2.368 meter dari permukaan laut itu.

Menurut Samsuri, wisatawan bersedia menggeser waktu pendakiannya pada pagi hari. “Jumlah wisatawan tetap banyak,” ucapnya.

Sejak 6 Mei 2014, Balai Konservasi Sumber Daya Alam menutup pendakian Ijen pada malam hari. Wisatawan dilarang mendaki mulai pukul 17.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Ijen, Bambang Hery Purwanto, menjelaskan sejak 5 Mei hingga saat ini Gunung Ijen masih mengeluarkan gelembung putih pada danau kawahnya sehingga berpotensi meletupkan gas beracun karbon monoksida (C0). Gas itu tidak bisa terurai bila tidak ada sinar matahari. “Pendakian pada malam hari sangat berbahaya,” tutur Bambang.

IKA NINGTYAS

Berita utama:
Sebelum Bekuk Bupati Bogor, KPK Panggil Bos PPP
B
oediono Sebut Yang Mulia, JK: Saya Cukup Pak Hakim
Boediono Sebut Dana Talangan Century Tentatif




Berita terkait

Musim Liburan Sekolah, Gubernur Khofifah Promosikan Wisata Kawah Ijen Hingga Gili Iyang

25 Juni 2023

Musim Liburan Sekolah, Gubernur Khofifah Promosikan Wisata Kawah Ijen Hingga Gili Iyang

Libur long weekend bersamaan liburan sekolah bisa dimanfaatkan masyarakat untuk berwisata bersama keluarga ke berbagai destinasi.

Baca Selengkapnya

Ada Ritual Yadnya Kasada, Kawasan Wisata Bromo Ditutup Total 3-5 Juni

22 Mei 2023

Ada Ritual Yadnya Kasada, Kawasan Wisata Bromo Ditutup Total 3-5 Juni

Penutupan kegiatan wisata di Gunung Bromo tersebut dalam rangka upacara ritual Yadnya Kasada yang dilaksanakan oleh masyarakat setempat.

Baca Selengkapnya

Bangkai Ikan Paus Balin di Surabaya akan Direkonstruksi Jadi Sarana Wisata Edukasi

19 Mei 2023

Bangkai Ikan Paus Balin di Surabaya akan Direkonstruksi Jadi Sarana Wisata Edukasi

Bangkai ikan paus balin itu ditemukan nelayan tersangkut di kawasan hutan mangrove Tambakbatu Sukolilo Surabaya pada Ahad dini hari, 14 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Wisata ke Jawa Timur Saat Libur Lebaran

16 April 2023

Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Wisata ke Jawa Timur Saat Libur Lebaran

Gubernur Jawa Timur Khofifah menyebut daerahnya memiliki banyak daya tarik wisata yang menarik untuk dikunjungi saat libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Jembatan Kaca Seruni Point di Bromo Telah Diuji Coba, Kapan Akan Dibuka?

16 Februari 2023

Jembatan Kaca Seruni Point di Bromo Telah Diuji Coba, Kapan Akan Dibuka?

Jembatan kaca Seruni Point merupakan jembatan kaca yang dibangun di kawasan Bromo, tepatnya di Dusun Seruni Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura.

Baca Selengkapnya

Gubernur Khofifah Promosikan Wisata Pantai Sijile Situbondo, Apa Daya Tariknya?

10 Januari 2023

Gubernur Khofifah Promosikan Wisata Pantai Sijile Situbondo, Apa Daya Tariknya?

Pantai Sijile yang berada di kawasan wisata Merak Baluran Situbondo itu termasuk pantai indah yang masih belum banyak terjamah.

Baca Selengkapnya

Beji Antaboga, Wisata Religi 5 Agama di Kaki Gunung Raung

22 Desember 2022

Beji Antaboga, Wisata Religi 5 Agama di Kaki Gunung Raung

Beji Antaboga dapat ditempuh dua jam perjalanan dari pusat Kota Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Wisata ke Pecinan Kya-kya Surabaya Nanti Bisa Sekalian Belanja Malam di Pasar Bong

11 Desember 2022

Wisata ke Pecinan Kya-kya Surabaya Nanti Bisa Sekalian Belanja Malam di Pasar Bong

Sebagai langkah awal, dilakukan pembersihan Pasar Bong di Surabaya secara menyeluruh sebelum dilakukan beautifikasi.

Baca Selengkapnya

KA Blambangan Ekspres Diharapkan Dongkrak Kunjungan Wisata ke Banyuwangi

5 Desember 2022

KA Blambangan Ekspres Diharapkan Dongkrak Kunjungan Wisata ke Banyuwangi

KA Blambangan Ekspres menghubungkan Semarang dan Banyuwangi yang selama ini belum dilayani rute kereta secara langsung.

Baca Selengkapnya

Jember Mini Zoo Ingin Jadi Lembaga Konservasi Eduwisata

1 Desember 2022

Jember Mini Zoo Ingin Jadi Lembaga Konservasi Eduwisata

Saat ini, Jember Mini Zoo memiliki koleksi satwa sebanyak 300 ekor dengan 40 macam spesies.

Baca Selengkapnya