Berwisata ke Cina? Waspadai Jebakan Ini  

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Selasa, 6 Mei 2014 22:45 WIB

Seorang wisatawan naik kereta kuda, mengelilingi bangunan-bangunan es di Festiva Es dan Salju Internasional yang berlangsung di Harbin, Cina, (5/1). REUTERS/Kim Kyung-Hoon

TEMPO.CO, Beijing - Cina adalah salah satu tujuan wisata menarik di Asia. Namun selain mendapatkan keramahan khas Asia, turis asing kerap menjadi objek untuk diperas kantongnya.

Forum pembaca di situs China Daily berbagi pengalaman pribadi mereka yang pernah melancong ke negeri Tirai Bambu itu mengenai jebakan gaya Cina terhadap wisatawan, terutama wisatawan asing.

Salah satu turis asal Singapura dalam forum itu berbagi pengalaman bagaimana ia dipaksa untuk singgah dan membeli makanan di resor wisata di Kota Sanya di Pulau Hainan. "Mereka menggunakan taktik tangan besi untuk memaksa pengunjung memesan makanan mereka," katanya, yang menulis identitas dirinya sebagai Dragon8.

Ia mencontohkan, untuk memesan menu ikan, besarnya harga ditentukan oleh berat ikan. Namun ketika dirinya baru bertanya berapa harganya, sang pedagang langsung membanting ikan ke lantai dan mengutip bayaran.

Jebakan di rumah makan juga terjadi di Gunung Wutai. "Anda memesan dari menu dengan harga rendah tetapi ketika Anda menuju kasir, harganya sudah berlipat," katanya. Ia menyarankan, sebaiknya meminta pelayan untuk menuliskan harga pada formulir pemesanan dan meninggalkan salinannya di atas meja.

Berikut ini jebakan lain yang biasa dialami turis asing di Cina:

1. Tur tembikar

Biasanya dilakukan para pemandu wisata di sekitar Beijing. Wisatawan diajak tur ke pusat kerajinan tembikar. Awalnya, mereka diajak melihat-lihat, namun kemudian diarahkan ke ruang pamer dan ditodong untuk membelinya.

2. Pemerasan oleh pemandu wisata

"Ini adalah perangkap wisata paling mengerikan yang pernah saya alami," ujar seorang pembaca di forum diskusi China Daily. Ia menyebut, oknum pemandu wisata di Cina bak perampok atau gangster. Ia menceritakan pengalamannya menggunakan jasa pemandu untuk menuju ke Tembok Besar Cina. Namun, sang pemandu membawanya juga ke tempat lain, termasuk ke pemakaman Dinasti Ming, tetapi hanya membiarkan Anda melihat sekilas melalui jendela bus. "Setelah itu, mereka menggiring wisatawan ke pusat oleh-oleh dan mendorong mereka untuk membeli, membeli, dan membeli," katanya.

Pembaca berisial NTM2322 asal Inggris menyatakan Beijing jauh lebih indah tanpa harus diantar pemandu. Anda bisa leluasa menikmati makanan khas Beijing, pentas budaya, pusat perbelanjaan, dan lain-lain, yang oleh pemandu wisata lokal, justru dihindari.

3. Jebakan sopir taksi

Zakoi asal Spanyol mengungkapkan pengalamannya ditipu sopir taksi di Cina. Pada tahun 2010, ia naik taksi dari Nanjing Road ke Shanghai South Railway Station. "Tarif meteran bergerak lebih cepat dari kecepatan normal. Setelah sampai di stasiun, ia meminta saya 378 RMB, jauh lebih tinggi dari biaya normal," katanya. Di Cina, banyak taksi menggunakan argo kuda dan sopir tembak. Maka tak ada saran lain selain berhati-hati atau pilih kendaraan umum saja. Atau, cari tahu tarif rata-rata dan tahu rute yang akan diambil sehingga tidak dipermainkan sang sopir.

4. Tidak ada diskon untuk orang asing

Asal tahu saja, di Cina, segigih apa pun Anda menawar, harga yang diberikan bagi turis asing tetap lebih tinggi dari harga yang sebenarnya!

CHINA DAILY | INDAH P.

Berita terkait

Pantai Terbaik Kedua se-Asia Ditutup Sementara

5 April 2018

Pantai Terbaik Kedua se-Asia Ditutup Sementara

White Beach, Pulau Boracay, merupakan tempat tujuan pantai terbaik kedua di Asia oleh TripAdvisor ditutup mulai 26 April, puncak liburan musim panas.

Baca Selengkapnya

Tempat Romantis Rayakan Valentine di Australia

14 Februari 2018

Tempat Romantis Rayakan Valentine di Australia

Salah satu lokasi untuk liburan romantis merayakan Valentine adalah di Perth, ibu kota Australia Barat. Hanya 4,5 jam penerbangan dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Indahnya Wisata di Resor Pertanian Taiwan

24 September 2017

Indahnya Wisata di Resor Pertanian Taiwan

Tak hanya mengandalkan hasil panen, petani di Taiwan juga membidik bisnis wisata dengan menyediakan penginapan dan aneka atraksi menarik.

Baca Selengkapnya

Wisata Pertanian Taiwan, Bersalin Rupa di Generasi Kedua

24 September 2017

Wisata Pertanian Taiwan, Bersalin Rupa di Generasi Kedua

Sejumlah lahan pertanian yang melakukan ekspansi ke bisnis wisata di Taiwan, banyak dikelola oleh generasi muda.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini Singapura Punya 6 Tempat Wisata Baru  

9 September 2017

Tahun Ini Singapura Punya 6 Tempat Wisata Baru  

Tahun ini, setidaknya ada enam sarana wisata baru yang telah dan akan diluncurkan pemerintah Singapura untuk menggaet lebih banyak wisatawan.

Baca Selengkapnya

Kiat Berwisata ke Jepang dengan Biaya Hemat  

9 September 2017

Kiat Berwisata ke Jepang dengan Biaya Hemat  

Meski Jepang terbilang sebagai destinasi wisata yang mahal, dengan perencanaan yang tepat, Anda bisa berlibur di Jepang dengan biaya hemat.

Baca Selengkapnya

Ada Tiga Cara untuk Mencapai Tembok Besar Cina dari Beijing  

5 September 2017

Ada Tiga Cara untuk Mencapai Tembok Besar Cina dari Beijing  

Tidak heran, bahkan untuk mencapai gerbang Tembok Besar Cina dari kota Beijing pun sudah menjadi perjuangan tersendiri. Begiu juga saat pulangnya.

Baca Selengkapnya

Di Tengah Cuaca Ekstrim, Tembok Besar Cina Tetap Ramai Turis  

5 September 2017

Di Tengah Cuaca Ekstrim, Tembok Besar Cina Tetap Ramai Turis  

Di tengah ancaman cuaca ekstrim masih banyak turis yang mengunjungi Tembok Besar Cina.

Baca Selengkapnya

Sejak Ada Jokowi, Madame Tussaud Hong Kong Ramai Turis Indonesia

9 Agustus 2017

Sejak Ada Jokowi, Madame Tussaud Hong Kong Ramai Turis Indonesia

KJRI Hong Kong menyatakan jumlah pengunjung asal Indonesia meningkat.

Baca Selengkapnya

Wisata Uji Nyali Menyusuri Skywalk di Atas Jurang di Cina

8 Juli 2017

Wisata Uji Nyali Menyusuri Skywalk di Atas Jurang di Cina

Skywalk yang terdiri dari konstruksi kaca ini berada 120 meter di atas jurang yang menganga.

Baca Selengkapnya