Dampak Abu Kelud, Pariwisata Yogya Lesu

Reporter

Selasa, 18 Februari 2014 03:30 WIB

Para pengguna jalan berusaha menerobos jalan berdebu akibat abu vulkanik Kelud di perempatan Ringroad Utara Kentungan, Sleman, Yogyakarta (14/2/2014). TEMPO/Suryo Wibowo.

TEMPO.CO, JSleman--Akibat guyuran abu vulkanik dari erupsi Gunung Kelud, Kamis (13/2), Daerah Istimewa Yogyakarta juga terkena imbas yang luar biasa mulai Jumat (14/2) pagi. Kondisi pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta tersengal-sengal.

Hotel-hotel dan penginapan di lereng Gunung Merapi sepi. Ada pembatalan pemesanan kamar hingga 80 persen. Bahkan, hingga saat ini hanya tinggal 10 persen saja. "Penginapan yang terisi itu pun hanya tamu tiga jaman," kata Ketua Asosiasi Perhotelan Kaliurang, Heribertus Indiantara, Senin (17/2).

Yang dimaksud tamu tiga jam-an itu adalah tamu yang menginap hanya selama tiga jam. Atau tamu yang menginap short time.

Secara umum, dari sekitar 250 hotel dan penginapan di lereng Merapi itu memang terkena abu leembut kiriman dari Gunung Kelud. Para pegawai hotel maupun penginapan bekerja keras untuk membersihkan.

Namun, karena banyak tamu yang membatalkan pesanan kamar, otomatis tingkat keterisian kamar hotel merosot tajam. Begitu pula wisata lahar (lava tour) yang berada di lereng Merapi otomastis sangat berkurang.

Ratusan kelompok wisata yang sudah memesan wisata di lereng gunung itu pun membatalkan kunjungan. Itu lebih disebabkan oleh ditutupnya bandar udara Adisutjipto. Sehingga tamu yang seharusnya bisa menikmati wisata lahar dengan mengendarai jip batal.

Kondisi di lereng Merapi yang biasa di lewati wisatawan mirip awal-awal erupsi Merapi 2010. Sebab, lokasi wisata yang biasa dikunjungi dan dilewati penuh dengan debu. Namun debu atau abu itu merupakan abu vulkanik dari Gunung Kelud.

"Setiap hari ada yang membatalkan wisata dengan jip. Tapi wisatawan lokal masih ada," kata Risawanto, salah satu pelaku usaha wisata jip di lereng Merapi.

Deddy Pranowo Eryono, Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan, akibat abu kiriman ini membuat dunia pariwisata tersengal-sengal jika diibaratkan orang sesak napas. Sebab, ratusan rombongan yang berencana datang ke kota wisata ini batal.

Itu disebabkan oleh bandar udara yang belum beroperasi. Bandar Udara Adisutjipto ditutup dalam beberapa hari ini karena runway dan apron dipenuhi abu.

"Kejadiannya mirip erupsi Merapi 2010, pariwisata Yogyakarta tersengal-sengal, namun kami sudah pengalaman menghadapi masalah seperti ini," kata dia.

Tingkat keterisian hotel secara umum turun hingga 80 persen. Sebab, banyak tamu yang membatalkan kunjungan karena tidak ada tranpirtasi udara akibat Adisutjipto tutup.

"Kuncinya ada di bandara, kalau keran bandara sudah dibuka, maka hotel juga akan teraliri wisatawan juga," kata Deddy.

Kerugian hotel-hotel di Daerah Istimewa Yogyakarta jika ditotal per hari mencapai Rp 22 miliar. Wisatawan yang batal kunjung saat ini menunda kunjungan hingga Maret-April mendatang.

MUH SYAIFULLAH

Terkait:

Kementan: Belum Ada Ternak Mati Akibat Kelud

Gempa Gunung Ijen Meningkat Tak Terkait Kelud

Warga Kediri Masih Bersih-bersih Debu Kelud

SBY Telat, Makan Siang Pengungsi Kelud Tertunda

Berita terkait

3 Nama Soekarno, Kelahirannya Serba 6 dan Bersamaan Letusan Gunung Kelud

9 Juni 2022

3 Nama Soekarno, Kelahirannya Serba 6 dan Bersamaan Letusan Gunung Kelud

Presiden Pertama RI Soekarno, memiliki 3 nama. Di mana masa kecilnya?

Baca Selengkapnya

Kronologi Danau Kawah Gunung Kelud Berubah Warna, Ini Penjelasan PVMBG

1 April 2022

Kronologi Danau Kawah Gunung Kelud Berubah Warna, Ini Penjelasan PVMBG

Masyarakat dan wisatawan dilarang memasuki atau mendekat kawasan kawah aktif Gunung Kelud sementara waktu.

Baca Selengkapnya

Banjir Jombang Diduga Karena Tanggul Jebol

5 Februari 2021

Banjir Jombang Diduga Karena Tanggul Jebol

Banjir setinggi sekitar satu meter masih menggenangi dua desa di Jombang.

Baca Selengkapnya

Wisata Offroad Ini, Bikin Liburan Akhir Tahun Luar Biasa

7 Desember 2019

Wisata Offroad Ini, Bikin Liburan Akhir Tahun Luar Biasa

Libur akhir tahun sudah di depan mata. Bila pantai dan hotel mewah sudah sangat biasa, menjelajahi medan wisata offroad dengan jip bisa jadi pilihan.

Baca Selengkapnya

Kampung Anggrek dan Kebun Era Kolonial di Kaki Gunung Kelud

16 Oktober 2019

Kampung Anggrek dan Kebun Era Kolonial di Kaki Gunung Kelud

Kampung Anggrek di Kabupaten Kediri menjadi spot wisata baru, yang menjanjikan kesejukan perkebunan dan keindahan taman dengan latar Gunung Kelud.

Baca Selengkapnya

Tiga Waktu Terbaik Menikmati Panorama Gunung Kelud

28 Januari 2018

Tiga Waktu Terbaik Menikmati Panorama Gunung Kelud

Bila hendak merencanakan perjalanan ke Gunung Kelud, perhatikan rekomendasi waktu berikut ini supaya mendapatkan momentum yang tepat.

Baca Selengkapnya

Menengok Wajah Puncak Gunung Kelud yang Berubah Pasca-Erupsi

23 Januari 2018

Menengok Wajah Puncak Gunung Kelud yang Berubah Pasca-Erupsi

Puncak Gunung Kelud kini telah berubah wajah, kini mirip dengan Tangkuban Perahu atau Kelimutu yang punya danau kawah.

Baca Selengkapnya

Polisi Cari Sembilan Pendaki yang Terjebak di Gunung Kelud

7 November 2017

Polisi Cari Sembilan Pendaki yang Terjebak di Gunung Kelud

Jalur Tulungrejo yang dipilih para pendaki dianggap terjal.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Jelaskan 4 Penyebab Sumur Ambles di Kediri  

28 Mei 2017

Badan Geologi Jelaskan 4 Penyebab Sumur Ambles di Kediri  

Badan Geologi menemukan empat faktor penyebab ratusan sumur ambles di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Terungkap, Penyebab Ratusan Sumur Ambles di Kediri  

19 Mei 2017

Terungkap, Penyebab Ratusan Sumur Ambles di Kediri  

Tim peneliti dosen dan mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Bencana UPN Veteran Yogyakarta mengetahui penyebab amblesnya sumur di Kediri.

Baca Selengkapnya