Museum Sandi Negara Yogyakarta Pindah ke Kotabaru

Reporter

Kamis, 30 Januari 2014 03:16 WIB

Suasana malam di kawasan Tugu, Yogyakarta. TEMPO/Nita Dian

TEMPO.CO, Yogyakarta: Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta meresmikan Museum Sandi Negara baru di kawasan Kotabaru, Rabu 29 Januari 2014. Museum ini tadinya berada di kompleks Museum Perjuangan di Jalan Kolonel Sugoyono.

Perpindahan museum ini sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 2008 silam. Namun baru tuntas saat ini dengan penambahan sejumlah koleksi yang dihimpun oleh tim museum dari sejumlah titik, terutama Rumah Sandi pertama yang berada di kawasan Samigaluh, Kulonprogo.

Dengan menempati lahan seluas 2500 meter persegi, lokasi museum baru ini diproyeksikan kian mendekati pusat kota dan sentra pendidikan agar berpeluang lebih besar dikunjungi masyarakat.

Museum tersebut kini memiliki sedikitnya 35 koleksi peralatan penyandi, ruang digital, maket, serta diagram sejarah persandian Indonesia yang sudah ada sejak 1946. "Saat Ibu Kota negara pindah ke Yogyakarta. Di sini embrionya," kata Kepala Lembaga Sandi Negara Mayor Jenderal TNI Djoko Setiadi yang hadir dalam pembukaan museum tersebut.

Dalam museum itu dipamerkan sejumlah koleksi alat sandi yang pernah dipakai terutama pada era transisi kemerdekaan, baik buatan Indonesia maupun luar negeri.

Misalnya Mesin Sandi SR-64 A yang dibuat tahun 1963. Peralatan mirip mesin ketik manual sederhana ini pernah dipakai untuk membantu dalam komunikasi hubungan luar dan dalam negeri saat Konferensi Non Blok di Aljazair tahun 1968.

Ada pula mesin sandi hasil kembangan Indonesia yakni SRE-KG yang dibuat tahun 1985. Mesin dengan tipe semi elektronik dengan teknil analog itu merupakan modifikasi dari mesin penyandi sederahana asal Swiss yang tenar kala itu. Mesin ini sudah dilengkapi key generator untuk menjaga keamanan proses penyandian. Selain itu mesin hasil modifikasi Indonesia yang diproduksi cukup banyak era 80an seperti mesin SN-101 yang muncul pertama pada tahun 1985. Mesin ini sudah dilengkapi dengan prosesor intel 8751 serta menerapkan system algoritma kompleks.

"Kebanyakan merupakan modifikasi dan pengembangan mesin sandi asal Swiss," kata Kepala Museum dan Rumah Sandi Yogyakarta, Saproni Samadi.

Saproni menambahkan, Museum Sandi saat ini menghadapi krisis pengunjung sehingga perlu inovasi dalam pengenalannya pada masyarakat. Pembukaan museum di lokasi baru ini pun diiiringi dengan sejumlah program pendukung.

Salah satunya dengan membuat wahana permainan bagi siswa sekolah untuk mengenal dan mempraktekkan cara kerja sistem sandi.

PRIBADI WICAKSONO

Terpopuler:



Isu Lumpuh Akibat OCD, Deddy Corbuzier: Bodoh
Jakarta Dikepung Calon Banjir Besar
Mobil 'Wah' Adik Ratu Atut Ditaksir Rp 30 M
Foto Mirip Asmirandah dan Jonas di Gereja
BPPT Perangi Hujan di Jakarta Hari Ini
KPK: Ada Nama Lain di Mobil Mewah Adik Ratu Atut




Berita terkait

Sarapan Bareng Erick Thohir, Sultan HB X Bahas Borobudur Sampai Jalan Tol

21 Februari 2022

Sarapan Bareng Erick Thohir, Sultan HB X Bahas Borobudur Sampai Jalan Tol

Gubernur DIY Sultan HB X dan Menteri BUMN Erick Thohir juga melakukan pertemuan dan pembicaraan empat mata secara tertutup.

Baca Selengkapnya

Proyek Penataan Pulau Rinca Capai 94 Persen, tapi Tak Bisa Selesai Tepat Waktu

29 Juli 2021

Proyek Penataan Pulau Rinca Capai 94 Persen, tapi Tak Bisa Selesai Tepat Waktu

Pemerintah tengah melakukan penataan sarana dan prasarana wisata di Pulau Rinca untuk membuat kawasan wisata komodo yang terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Anggarkan Rp 1,2 T untuk Bangun Pariwisata Borobudur

6 Februari 2020

Kemenhub Anggarkan Rp 1,2 T untuk Bangun Pariwisata Borobudur

Kementerian Perhubungan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun untuk membangun infrastruktur pariwisata di Borobudur.

Baca Selengkapnya

Dukung Pariwisata, PUPR Akan Bangun Trans Bangka Belitung

3 September 2019

Dukung Pariwisata, PUPR Akan Bangun Trans Bangka Belitung

Kementerian PUPR menyatakan, Trans Babel terdiri atas Trans-Bangka sepanjang 440 kilometer dan Trans-Belitung sepanjang 390 kilometer.

Baca Selengkapnya

Dukung Danau Toba, Kemenhub Bangun 2 Kapal Ro-Ro dan 5 Dermaga

14 Oktober 2017

Dukung Danau Toba, Kemenhub Bangun 2 Kapal Ro-Ro dan 5 Dermaga

Kemenhub mendukung Danau Toba sebagai tujuan pariwisata dunia.

Baca Selengkapnya

Genjot Pariwisata, Jokowi: Pelabuhan Internasional Mendesak

4 Oktober 2017

Genjot Pariwisata, Jokowi: Pelabuhan Internasional Mendesak

Ketiadaan pelabuhan internasional menjadi perhatian Presiden Jokowi karena bakal mempengaruhi jumlah wisatawan mancanegara.

Baca Selengkapnya

Dukung Pariwisata, Kemenhub Genjot Pembangunan Infrastruktur di 3 Destinasi

1 Oktober 2017

Dukung Pariwisata, Kemenhub Genjot Pembangunan Infrastruktur di 3 Destinasi

Bandar Udara di Kulonprogo ditargetkan mulai beroperasi pada 2019 untuk mendukung pariwisata di Yogyakarta, Solo, dan Semarang.

Baca Selengkapnya

Gaet Lebih Banyak Turis, Desa Gamelan Wirun Gandeng UGM dan Hotel  

22 September 2017

Gaet Lebih Banyak Turis, Desa Gamelan Wirun Gandeng UGM dan Hotel  

Desa Wirun yang dikenal dengan industri gamelannya menggandeng Universitas Gadjah Mada dan Jogjakarta Plaza hotel untuk meningkatkan pariwisata.

Baca Selengkapnya

Garap Potensi Wisata, Kota Tangerang Luncurkan E-Plesiran  

16 Agustus 2017

Garap Potensi Wisata, Kota Tangerang Luncurkan E-Plesiran  

E-Plesiran juga terintegrasi dengan Google Maps yang bisa diakses masyarakat luas.

Baca Selengkapnya

Patung Banteng Wulung di Gedung BEI Jadi Ikon Baru Pariwisata DKI

13 Agustus 2017

Patung Banteng Wulung di Gedung BEI Jadi Ikon Baru Pariwisata DKI

Patung Banteng Wulung seberat tujuh ton berasal dari kayu fosil berusia2,5 juta tahun.

Baca Selengkapnya