Kembang-Kempis Batik Pekalongan Oey Soe Tjoen  

Reporter

Selasa, 19 Maret 2013 04:30 WIB

TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Kajen- Karya batik legenda di Kabupaten Pekalongan milik keluarga Oey Soe Tjoen bakal tak diproduksi lagi. Batik khas yang menampilkan motif puketan denggan gambar bunga dan burung yang telah diproduksi sejak tahun 1925 ini diakui sang penerus usaha mampu tak lagi diproduksi hingga kurang lebih 10 tahun ke depan.

"Kami sudah tak mampu menjalankan operasional, kendalanya SDM dan kesibukan di luar kegiatan usaha batik," ujar Widianto Widjaja saat ditemui di rumahnya di Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, Ahad, 17 Maret 2013 lalu.

Hambatan utama bagi Widianati adalah sumber daya manusia berupa perajin batik yang kini telah berkurang drastis tinggal 10 hingga 12 perajin. Kondisi ini menyebabkan produksi batik sulit dilakukan dalam waktu singkat. "Kami tetap mengutamakan kualitas dan karya batik klasik sesuai ciri khas kami, sehingga perlu waktu lama untuk memproduksi," katanya.

Minimnya tenaga kerja perajin yang sesuai dengan kriteria Oey Soe Tjoen membuat upaya mendapatkan batik khas asal Kabupaten Pekalongan ini tergolong sulit. Para peminat batik khas yang dikenal punya motif lukis yang lembut, rumit, dan detail itu baru bisa mendapatkan batik ini hingga tiga tahun setelah pemesanan. Lebih lanjut, Widianti menyatakan saat ini hambatan lain adalah hilangnya sejumlah tenaga perajin yang telah lama dididik oleh Oey Soe Tjoen. Mereka telah diambil oleh seorang konglomerat asal Jakarta untuk memproduksi batik yang sama.

Menurut Widianti, awalnya konglomerat itu meminta belajar motif khas Oey Soe Tjoen yang dikerjakan oleh pembatik lain. Namun karena tak mampu membuat motif yang sama, mereka merekrut karyawannya secara diam-diam. Batik Oey Soe Tjoen saat ini telah dikelola oleh generasi ketiga sejak berdiri pada tahun 1925 lalu. Saat ini pelanggan motif batik Oey berasal kalangan kelas atas dan kolektor batik asal luar negeri seperti Amerika, Ingris, Australia, dan Jepang.

Sebenarnya, Widianti telah mengupayakan pengembangan motif tak hanya puketan yang berjumlah hingga seratus motif dengan cara membuat batik Hokokai yang terinspirasi batik Jepang. "Namun semuanya seakan sulit dilanjutkan karena sejumlah keterbatasan tadi," katanya.

Selain kendala tersebut, dokumen koleksi motif batik Oey Soe Tjoen juga banyak yang hilang akibat komputer yang dibuat untuk menyimpan data terkena virus. Padahal, Widianti mengatakan koleksi motif batik yang ditentukan dengan nomor itu merupakan koleksi turun-temurun yang digunakan untuk mempertahankan motif.

Ancaman tutup usaha legenda batik Pekalongan itu menghadirkan simpati dari perajin batik generasi sekarang. Di antaranya Harris Riadi pemilik batik green batik dari unsur warna alam dan limbah. Menurut Harris, batik Oei Soe Tjoen merupakan legenda batik Pekalongan yang mewakili pengusaha Tiong Hoa lokal. "Generasi Oey Soe Tjoen juga konsisten dengan motif batik klasik. Mereka tak mengejar omzet penjualan, tapi kualitas," ujar Harris.

Ia menilai generasi Oey Soe Tjoen layak mendirikan museum untuk melindungi koleksi batiknya yang masih tersisa. Langkah ini perlu dilakukan untuk memudahkan masyarakat luas yang tak mampu membeli batik Oey Soe Tjoen untuk mengetahuinya. "Sementara keluarga bisa mendapatkan penghasilan dari pemasukan dan pengelolaan museum," ujar Harris.

EDI FAISOL

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

5 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

6 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

9 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

34 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

36 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

53 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya