Cas-Cis-Cus Warga Borobudur Lancar Bahasa Inggris

Reporter

Rabu, 6 Maret 2013 05:45 WIB

Aktivitas peserta kursus Bahasa Inggris di salah satu lembaga pendidikan di Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Sejumlah lembaga pendidikan di kampung Inggris ini meluncurkan program belajar kilat selama dua pekan. TEMPO/Hari Tri Wasono

TEMPO.CO , Yogyakarta: “We are happy, you are happy to study in Desa Bahasa.” Yel itu membahana di rumah pria yang dipanggil Mr Hani di Dusun Ngargogondo, Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Tempat itu memang tak pernah sepi dari anak-anak. Mereka hampir tiap hari belajar bahasa Inggris di tempat itu.



Dusun Ngargogondo kini dikenal sebagai Desa Bahasa. Ini tak lepas dari usaha Hani Sutrisna, yang tak lelah mengenalkan bahasa Inggris kepada warga masyarakat sekitar. Pria kelahiran Magelang 1974 itu tak menyangka impiannya menjadikan dusunnya sebagai Desa Bahasa bakal terwujud.



Semula Hani hanya bekerja sebagai pedagang asongan kartu pos kepada turis di sekitar Borobudur, dengan bekal bahasa Inggris yang lumayan. Kala itu dia masih duduk di bangku SMP kelas 1. “Saya ingin membantu Ibu dan berniat membiayai sekolah saya sendiri,” katanya saat ditemui kemarin.



Berjualan ternyata tak mendapat restu sang ibu. Akhirnya Hani hijrah ke Jombang, Jawa Timur, untuk melanjutkan sekolah di Madrasah Aliyah Negeri Darul Ulum. “Saya senang bahasa Inggris,” kata dia.



Setelah pulang kampung, pada 1998 Hani mendirikan Simple English Course di dusunnya, dengan peminat 80 orang. Tidak sampai lima bulan, siswanya habis lantaran metode pengajarannya yang sulit diterima. Sejak itulah dia mengubah pola mengajar, dari tenses menjadi conversation. Alhasil, siswanya kembali.



Advertising
Advertising

Hingga akhirnya Hani merangkul ratusan warga di tujuh dusun sekitar Candi Borobudur untuk belajar bahasa Inggris gratis, meski tetap melalui seleksi dan harus mengikuti peraturan yang ditetapkan. Sejak itu Hani menyebut tujuh dusun itu sebagai Desa Bahasa.



Desa Ngargogondo memiliki banyak keunggulan, seperti wisata alam Watu Dandang, kerajinan kerombong (keranjang) bambu, pembuatan makanan dari ketela, serta wisata kesenian daerah. “Mereka bisa menjadi pemandu wisata atau berjualan cendera mata,” katanya.



Dalam mengajar, Hani menggunakan metodologi pembelajaran yang berbeda. Kini dia memiliki 89 metodologi, antara lain jari-jari, bernyanyi, game, English fun, dan cas-cis-cus. Intinya, belajar bahasa Inggris dengannya itu mudah, cepat, dan menyenangkan.



Pada 30 Maret mendatang, Hani akan meluncurkan metodologi baru, yang rencananya akan dihadiri Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan. “Harapannya, agar tumbuh desa-desa bahasa di daerah lain,” katanya.



OLIVIA LEWI PRAMESTI



Berita Lainnya:
Wisata Sepeda ke Singapura 3 Hari Cuma Rp 3,9 Juta

Kota Yogya Peringati Ultah tanpa Java Carnival

Gunung Bromo Waspada, Pengunjung Dibatasi

Kafe di Jepang Tawarkan Teman Tidur Cantik

Situs Gunung Padang Butuh Tempat Sampah

Berita terkait

Kemdikbudristek Sebut 11 Bahasa Daerah Punah, Apa Penyebab dan Dampaknya?

44 hari lalu

Kemdikbudristek Sebut 11 Bahasa Daerah Punah, Apa Penyebab dan Dampaknya?

Sebanyak 11 bahasa daerah dinyatakan punah, 19 lainnya terancam punah. Guru besar Unair menjelaskan penyebab, dampak, dan upaya mencegahnya.

Baca Selengkapnya

FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

3 Juni 2023

FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

Selama awal 2023, telah terjadi 22 kasus kekerasan seksual di lingkungan sekolah dengan jumlah korban 202 anak.

Baca Selengkapnya

MWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal

6 April 2023

MWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal

Kemendikbud mengatakan acara pelantikan yang dilakukan MWA UNS adalah ilegal.

Baca Selengkapnya

Bangunan Bambu di KTT G20, Mahakarya Otentik Anak Bangsa

5 Desember 2022

Bangunan Bambu di KTT G20, Mahakarya Otentik Anak Bangsa

Pengerjaannya hanya tiga pekan. Hujan dan angin menjadi ujian berharga Bamboo Dome, sehari sebelum Presiden meninjau.

Baca Selengkapnya

Sempat Diundur, Pengumuman Kampus Mengajar Angkatan 4 Diumumkan Besok 8 Juli 2022

7 Juli 2022

Sempat Diundur, Pengumuman Kampus Mengajar Angkatan 4 Diumumkan Besok 8 Juli 2022

Pengumuman disampaikan pada 7 Juli 2022 melalui akun Instagram Kampus Mengajar.

Baca Selengkapnya

MA Menangkan Kemendikbud Terkait Aturan Pencegahan Kekerasan Seksual

19 April 2022

MA Menangkan Kemendikbud Terkait Aturan Pencegahan Kekerasan Seksual

MA menolak gugatan uji materiil terhadap Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi.

Baca Selengkapnya

IPB University Raih Nilai Kinerja Anggaran Terbaik Versi Kemendikbud

17 Maret 2022

IPB University Raih Nilai Kinerja Anggaran Terbaik Versi Kemendikbud

IPB University meraih nilai 94,41 dengan predikat sangat baik. Disusul oleh Universitas Pendidikan Indonesia dengan nilai 91,33 (sangat baik).

Baca Selengkapnya

Kementerian Pendidikan Buka Pendaftaran Guru Penggerak, Cek Syaratnya

15 Maret 2022

Kementerian Pendidikan Buka Pendaftaran Guru Penggerak, Cek Syaratnya

Pendaftaran program guru penggerak dibuka pada 14 Maret hingga 15 April 2022. Seleksi ini terbuka untuk guru TK, SD, SMA, SMK, dan SLB.

Baca Selengkapnya

Kementerian Pendidikan Sesalkan Konflik Rektor dan Dosen SBM ITB

10 Maret 2022

Kementerian Pendidikan Sesalkan Konflik Rektor dan Dosen SBM ITB

Kementerian Pendidikan meminta agar rektor dan dosen SBM ITB berdialog mencari solusi. Kemendikbud meminta agar tak mengorbankan mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Mau Magang di Kantor Mas Menteri Nadiem Makarim? Ini Syarat dan Formasinya

4 Maret 2022

Mau Magang di Kantor Mas Menteri Nadiem Makarim? Ini Syarat dan Formasinya

Kementerian Pendidikan yang dinaungi Nadiem Makarim membuka program praktik kerja lapangan dengan enam formasi seperti humas dan konten kreator.

Baca Selengkapnya