Ritual Jamasan Tombak Pusaka di Tulungagung  

Reporter

Jumat, 30 November 2012 17:46 WIB

Para abdi dalem menurunkan bantalan tempat duduk kusir kereta Kanjeng Nyai Jimat saat melakukan ritual Jamasan Kereta di Museum Kereta Keraton Yogyakarta, Selasa (27/11). TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Tulungagung - Keluarga Kanjengan Tumenggung Pringgodiningrat melarang masyarakat meminum air bekas pencucian tombak Kiai Upas karena mengandung zat kimia berbahaya. Setiap tahun, warga berebut meminumnya untuk mendapatkan berkah.

Lokasi jamasan dilakukan di kompleks Dalem Kanjengan, yang merupakan tempat tinggal mendiang Raden Mas Pringgo Kusumo, Bupati Tulungagung ke-X. Sebelum bertempat tinggal di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso di lingkungan alun-alun Kota Tulungagung, Bupati Tulungagung memberikan perintahnya dari pendopo Kanjengan.

Larangan keluarga kanjengan ini disampaikan dalam pelaksanaan ritual jamasan (pencucian) pusaka kerajaan, tombak Kiai Upas, di pendopo Kanjengan, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung, siang tadi. Lebih dari 100 orang berkumpul untuk menyaksikan jamasan tersebut, yang menjadi ritual tahunan keluarga Kanjengan. "Mulai jamasan sekarang, jangan ada warga yang meminum air bekas cucian tombak," kata keluarga Kanjengan, Raden Mas Indronoto, Jumat, 30 November 2012.

Menurut dia, sudah menjadi kebiasaan warga Tulungagung untuk berebut air bekas cucian Kiai Upas dalam setiap ritual jamasan. Mereka meyakini air pusaka peninggalan Raden Mas Tumenggung Pringgodiningrat itu memberikan berkah. Padahal hal itu sangat berbahaya karena air sisa cucian mengandung zat kimia dan logam berbahaya, seperti arsenik.

Bilah Kanjeng Kiai Upas konon dikisahkan berasal dari lidah ular naga. Sedangkan gagang tombaknya adalah badan seekor ular naga yang bernama Baru Klinthing.

Meski ada larangan tersebut, warga tak surut untuk menyaksikan jamasan. Momentum itu mengingatkan mereka pada kejayaan Kerajaan Mataram Islam, yang diyakini menjadi cikal bakal Tulungagung. Beberapa di antara mereka berusaha mendekati pusaka, meski dihalang-halangi pagar betis puluhan abdi dalem.

Salah seorang warga, Susilo, mengaku kecewa dengan larangan meminum air jamasan. Dia menyatakan tidak pernah menderita sakit meski setiap tahun meminumnya. "Tapi, karena yang melarang keluarga Kanjengan, manut saja," kata Susilo.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

David Beckham Pernah Touring dengan Motor Chopper ala Jokowi

20 Januari 2018

David Beckham Pernah Touring dengan Motor Chopper ala Jokowi

Beckham berjalan-jalan menggunakan Harley-Davidson klasik bergaya motor chopper seperti kepunyaan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Setelah Teror Truk, Pelancong yang Masuk Amerika Makin Ribet

1 November 2017

Setelah Teror Truk, Pelancong yang Masuk Amerika Makin Ribet

Presiden Donald Trump mengatakan dia telah memerintahkan agar pemeriksaan terhadap pelancong asing yang masuk Amerika Serikat kian diperketat.

Baca Selengkapnya

Baru Jadian, Pasangan Ini Korban Kecelakaan Roller Coaster  

5 Juni 2015

Baru Jadian, Pasangan Ini Korban Kecelakaan Roller Coaster  

Dua remaja yang mengalami cedera paling parah akibat insiden roller coaster Alton Towers.

Baca Selengkapnya

Jumpa Saudara Asal Indonesia di Arequipa, Peru

7 Desember 2014

Jumpa Saudara Asal Indonesia di Arequipa, Peru

Kecantikan kota ini bertambah oleh hadirnya Basilica Catedral de Arequipa.

Baca Selengkapnya

Cuit Rem dan Perang Klakson di Lima, Peru

6 Desember 2014

Cuit Rem dan Perang Klakson di Lima, Peru

Ada cerita tentang seorang pejabat Kedutaan Besar Indonesia di Lima yang nyaris ditubruk mobil.

Baca Selengkapnya

Bocah 9 Tahun Berhasil Daki Gunung Aconcagua

28 Desember 2013

Bocah 9 Tahun Berhasil Daki Gunung Aconcagua

Telah lebih dari 100 orang meninggal saat berusaha menaklukan Aconcagua.

Baca Selengkapnya

Lima Tempat Indah Papua Nugini Layak Dikunjungi

16 Agustus 2013

Lima Tempat Indah Papua Nugini Layak Dikunjungi

Lima tempat wisata indah di Papua Nugini yang layak dikunjungi.

Baca Selengkapnya

Festival Seni Pertunjukan Internasional di Padang

16 Agustus 2013

Festival Seni Pertunjukan Internasional di Padang

Sumatera Barat sebagai daerah destinasi membutuhkan seni pertunjukan berlevel internasional.

Baca Selengkapnya

Festival Toraja Diundur

12 Agustus 2013

Festival Toraja Diundur

Festival Toraja akan digabungkan bersama kegiatan Lovely Desember.

Baca Selengkapnya

Ribuan Orang Kunjungi Balekambang  

11 Agustus 2013

Ribuan Orang Kunjungi Balekambang  

Libur Idhul Fitri dimanfaatkan sebagian masyarakat untuk mengunjungi tempat wisata, di antaranya Taman Balekambang, Solo.

Baca Selengkapnya