Rumput Laut di Pulau Karimunjawa Rusak  

Reporter

Kamis, 18 Oktober 2012 15:58 WIB

Pulau Cemara Besar, Kepulauan Karimun Jawa, Jepara, Jawa Tengah. DOK/TEMPO/Agung Pambudhy

TEMPO.CO, Semarang - Badan Lingkungan Hidup Jawa Tengah menyatakan kondisi rumput laut di sekitar Pulau Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, saat ini sudah rusak parah. Kepala BLH Jawa Tengah Djoko Sutrisno mengatakan, kerusakaan rumput laut itu bersumber dari pembuangan limbah hotel-hotel yang beroperasi di pulau yang berada di sebelah utara Kabupaten Jepara itu.

"Limbah cair dari hotel dibuang begitu saja ke laut, makanya merusak biota di laut," kata Djoko, Rabu, 17 Oktober 2012. Djoko menyebutkan, limbah buangan domestik dari hotel bermacam-macam, seperti limbah sampah dan limbah cucian. Djoko mengakui kerusakan rumput laut itu sudah membahayakan. Sebab, rumpat laut itu dihinggapi hama yang berkembang dalam biota yang lebih luas.

Badan Lingkungan Hidup Jawa Tengah menyalahkan Kabupaten Jepara yang secara gampang memberikan izin pendirian hotel di Karimunjawa. Menurut Djoko, seharusnya, sebelum Pemerintah Kabupaten Jepara memberikan izin pendirian hotel, para pengelola hotel harus memenuhi persyaratan pembuatan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) terlebih dahulu. "Kabupaten Jepara terlalu sembrono," kata Djoko.

Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo juga sudah mengetahui adanya kerusakan rumput laut di Karimunjawa. Saat bertemu dengan para anggota Dewan Perwakilan Daerah yang membahas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Bibit sudah mengungkapkan kerusakan itu. Malahan, Bibit mensinyalir kerusakan rumput laut itu timbul akibat adanya pembangkit listrik tenaga uap di Jepara.

"Terumbu karang rumput laut di Karimunjawa luar biasa baiknya. Tapi, setelah berdiri energi (pembangkit listrik tenaga uap) yang ada di Jepara, rumput yang ada di sana, kok, menjadi terserang hama," kata Bibit. Sebelum ada pembangkit itu, menurut dia, tidak ada hama pada terumbu rumput laut di Karimunjawa. "Apakah itu akibat dari bahan bakar batu bara di PLTU, ini yang masih kami selidiki."

Bekas Pangkostrad ini meminta agar Badan Lingkungan Hidup segera mencarikan solusi atas adanya hama di rumpat laut tersebut. Bibit belum yakin hama di rumput laut itu akibat batu bara PLTU. Sebab, kehidupan ikan di Karimunjawa juga tak berpengaruh. "Atau karena habitat ikan dan tanaman rumput laut itu berbeda?" katanya.

ROFIUDDIN

Berita Lainnya:
Didukung Dahlan, Jokowi Urus Monorel Hingga Kopaja
Ditahan, Nikita Mirzani Menangis
Begini Proyek Monorel Joko Widodo
Al Chaidar: Kelompok Mujahidin Tantang Densus
Kronologi Penganiayaan Versi Nikita Mirzani

Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

20 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

39 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi

Baca Selengkapnya

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

29 September 2023

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

Warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara menolak keberadaan tambak udang yang diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

28 Agustus 2023

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

Paparan polusi udara secara terus menerus meningkatkan risiko perubahan pigmentasi kulit seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah bintik atau bercak gelap pada kulit.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

18 Agustus 2023

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

Pemerintah berencana kenakan pajak pencemaran lingkungan. Hal ini tertuang dalam Pasal 206 Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021. Begini bunyinya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

27 Juli 2023

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

Hari Sungai Nasional merupakan bentuk apresiasi dan dorongan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sungai.

Baca Selengkapnya