Sandal Segoro Amarto Varian SBY

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 16 Oktober 2012 06:31 WIB

Sandal Segoro Amarto. TEMPO/Anang Zakaria

TEMPO.CO , Yogyakarta: Terinspirasi oleh bentuk logo Segoro Amarto, Sujadi, seorang pengrajin asal kampung Keparakan Kidul Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta membuat sandal khusus. Namanya pun sandal segoro amarto. "Baru buat 10 sampel," kata di bengkel kerajinan kulit miliknya, Senin, 15 Oktober 2012.

Segoro Amarto adalah sebuah gerakan yang diluncurkan oleh PemerintahK ota Yogyakarta pada 2011. Jargon itu merupakan singkatan 'Semangat Gotong Royong Agawe Majune Ngayogyokarto'. Dengan logo gunungan yang terbentuk dari tiga garis berwarna merah dan kuning, gerakan ini mengajak masyarakat membangun kedisiplinan, kepedulian sosial, gotong royong, dan kemandirian.

Bentuk gunungan inilah yang mengilhami sandal buatan Sujadi. Ia manfaatkan bentuk gunungan itu menjadi model penutup kaki. Gunungan dilipat menjadi dua secara simetris kanan dan kiri. Agar terlihat lebih trendi, bagian tengahnya dimodifikasi dengan cara dipotong panjang dan dikaitkan kembali dengan kaitan tali. Sekilas bentuknya mirip sepatu.

Sandal itu dibuat dengan model hak tinggi (high heel). Alas sandal dibuat dari kombinasi kayu dan fiber yang terbalut kulit. Tinggi haknya 11 sentimeter dengan panjang sesuai ukuran kaki. "Tapi bisa sampai 15 sentimeter," katanya.

Untuk mempercantik tampilan sandal, Ketua Koperasi Kerajinan Keparakan Mandiri Sejahtera itu memahat permukaan kulit dengan motif batik. Termasuk lembaran kulit, yang terdiri dari potongan kecil memanjang, yang disusun yang melapisi alas sandal.

Ia mengatakan hampir seluruh bahan sandal Segoro Amarto berasal dari sisa produksi. Jika dihitung, nilainya tak lebih dari Rp 25 ribu. Diolah secara kreatif menjadi sandal yang unik, ia lantas menjual sandal ini dengan harga Rp 200 ribu per pasang. Sejak dibuat pada awal Oktober ini, pemesan sudah berdatangan dari sejumlah daerah di Indonesia. Dari Jawa Timur, Bekasi, Jakarta, Nusa Tenggara Barat, hingga Sulawesi. "Total pesanannya mencapai 10 ribu pasang," katanya.

Melalui sebuah konter penjualan di Jakarta, ia bahkan tahu sandal buatannya diminati di mancanegara. Singapura dan Cina di antaranya. "Kalau sudah di sana bisa sampai Rp 500 ribu per pasang," katanya.

Kampung Keparakan Kidul tersohor sebagai pusat kerajinan kulit di Kota Yogyakarta. Ada 50 perajin dengan 200 pekerja yang memproduksi sandal, sepatu, kulit, dan dompet dengan omset rata-rata mencapai Rp 2 miliar per bulan di kampung ini. Selain dipasarkan di sepanjang jalan Malioboro, produk mereka pun menembus pasar di luar Yogyakarta.

Tanpa meninggalkan ciri khas asal, kebanyakan sandal yang dibuat bermotif batik. Dari dipahat di atas lembaran kulit hingga ditulis dan dicap di atas kain. Sandal Segoro Amarto salah satunya. Karena motif batik itulah, sandal itu masuk varian SBY, alias Sandal Batik Yogya.

ANANG ZAKARIA



Terpopuler:
Menikmati Ragam Teh Sedunia di Solo

Cecap Menu Unik di Flores (Bagian 4)

Karnaval Terbesar dan Pertama di Bontang

Hari Terakhir Berburu Batik dan Kuliner di Senayan

Festival Tanah Lot Segera Digelar

Pulau Morotai Akan Dijadikan Cagar Budaya

Berita terkait

Pengelolaan Kebun Raya Cibodas Akan Dilelang  

20 Agustus 2013

Pengelolaan Kebun Raya Cibodas Akan Dilelang  

Ada empat lokasi wisata yang memiliki daya tarik tertinggi di kawasan Cianjur, yaitu Kebun Raya Cibodas, Pantai Jayanti, Ziarah Makam Cikundul, dan Waduk Cirata.

Baca Selengkapnya

300 Wisatawan Parangtritis Disengat Ubur-ubur  

11 Agustus 2013

300 Wisatawan Parangtritis Disengat Ubur-ubur  

Ubur-ubur datang bersamaan dengan datangnya musim kemarau

Baca Selengkapnya

100 Ribu Pengunjung Padati Kawasan Wisata Ancol

9 Agustus 2013

100 Ribu Pengunjung Padati Kawasan Wisata Ancol

Untuk lebaran tahun ini, Ancol dipadati sekitar 100 Ribu pengunjung.

Baca Selengkapnya

Hari Ini, Pengunjung Ragunan Diprediksi Membludak

9 Agustus 2013

Hari Ini, Pengunjung Ragunan Diprediksi Membludak

Tahun lalu, puncak kunjungan ada di H+2 ketika pengunjung Ragunan mencapai 142.999 orang.

Baca Selengkapnya

Borobudur Lebih Ketat Jelang Idul Fitri

8 Agustus 2013

Borobudur Lebih Ketat Jelang Idul Fitri

Pengelola Candi Borobudur juga memasang close circuit television atau kamera CCTV di sejumlah titik di kawasan candi.

Baca Selengkapnya

Payung-payung Cantik Warnai Langit Agueda Portugal  

26 Juli 2013

Payung-payung Cantik Warnai Langit Agueda Portugal  

Payung-payung tersebut membuat turis yang berkunjung ke Agueda, Portugal, terkagum-kagum.

Baca Selengkapnya

Jatim Park Group Bagi-bagi Tiket Gratis

10 Juli 2013

Jatim Park Group Bagi-bagi Tiket Gratis

Promo diberikan untuk menjaga tingkat kunjungan wisata yang menurun saat bulan puasa.

Baca Selengkapnya

Layak Dicoba, Resor Mewah Milik Bos Virgin Air

5 Juli 2013

Layak Dicoba, Resor Mewah Milik Bos Virgin Air

Untuk menginap di resor mewah ini, Anda harus siap mengeluarkan
biaya sebesar US $ 60 ribu atau sekitar Rp 596 juta per
malamnya. Apa fasilitasnya?

Baca Selengkapnya

Tantangan Penjelajah Kaldera Tambora

5 Juli 2013

Tantangan Penjelajah Kaldera Tambora

Lama waktu tempuh turun sejauh 2,8 kilometer ini diperhitungkan delapan jam dan pulangnya memerlukan waktu lebih lama, sekitar 12 jam.

Baca Selengkapnya

BBM Naik, Lokasi Wisata Bogor Padat Pengunjung

23 Juni 2013

BBM Naik, Lokasi Wisata Bogor Padat Pengunjung

Riska bahkan sudah menyiapkan uang untuk membeli ole-ole dan biaya makan di restroran untuk keluarganya.

Baca Selengkapnya