Trip Murah Meriah ke Taman Nasional Komodo Jilid 2

Reporter

Sabtu, 6 Oktober 2012 11:49 WIB

Pulau Rinca, Komodo. Doc : Cornila Desyana

TEMPO.CO, Labuan Bajo - “Welcome to Komodo National Park, Loh Buaya.” Begitulah tulisan yang tertera pada papan selamat datang di depan pintu gerbang dermaga Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur. Di sebelah kayu tulis, terpampang gambar larangan membawa senapan, menyalakan api unggun, memotong pepohonan, serta melepas jangkar ke dasar laut.

Untuk melihat komodo di Pulau Rinca, tiap turis harus didampingi penjaga hutan atau ranger. Waktu Tempo melancong ke sana, Ahad, 30 September 2012, Pak Safiana-lah ranger yang bertugas mengawal pendakian. (Baca juga: Trip Murah Meriah ke Taman Nasional Komodo Jilid 1). Kata Pak Safiana, seorang ranger hanya boleh mendampingi lima turis. Kalau ada enam orang, harus ada dua ranger. Alasannya, bila jumlah turis dalam satu kelompok terlalu banyak, ranger akan kewalahan waktu menghalau komodo yang mendekat.

Dari tepi laut, ia mengajak kami berjalan sejauh satu kilometer menuju pos pembayaran tiket masuk. Untuk itu, kami melewati pemandangan gunung kapur dan lahan penanaman bibit pohon bakau. Tiap semaian bakau ada papan kecil bertuliskan nama si penyumbang bibit dan tanggal penanaman.

Di pos masuk, wisatawan lokal diminta membayar karcis sebesar Rp 10 ribu plus pajak daerah Rp 20 ribu per kepala. Sedangkan turis asing dikenakan tarif Rp 50 ribu dan pajak Rp 50 ribu per orang. Perbedaan harga berlaku juga pada kamera potret. Turis mancanegara harus membayar Rp 50 ribu, sedangkan bagi wisatawan lokal cukup Rp 5.000 per kamera. Untuk ranger, kami diminta upah sebesar Rp 50 ribu per grup. Tapi, kata Pak Safiana, semua uang tidak masuk ke kantongnya. Setengah penghasilan itu diserahkan ke kas pemerintah daerah.

Di Pulau Rinca, ada tiga jalur pendakian. Pendek, sedang, dan panjang. Atas pertimbangan waktu, kami mengambil jalur sedang. Belum lagi beranjak jauh dari pos penjualan tiket, setidaknya ada tujuh biawak purba mejeng di depan mata. Mereka melata di bawah pondokan para ranger yang dibangun layaknya rumah panggung. Hewan berdarah dingin itu tergiur akan aroma masakan dari dapur asrama penjaga hutan.

Pak Safiana bilang, di Pulau Rinca, komodo lebih mudah ditemui ketimbang di Pulau Komodo. Sebab, populasi biawak purba di pulau ini sangat tinggi. Tercatat mencapai 1.336 komodo pada 2011. Sedangkan di Pulau Komodo hanya 1.200-an ekor.

Takjub melihat si Komo, Tempo langsung menjepretkan kamera potret. Tiba-tiba Pak Safiana menegur setengah teriak. “Awas, Mbak! Hati-hati, itu komodonya dekat kaki.” Ternyata jarak satu meter dari kaki Tempo merebah seekor komodo. Warnanya cokelat muda, berdebu pasir. Karena rona badan yang tak beda jauh dengan tanah tempatnya menapak, sekilas komodo itu tidak terlihat. Perlahan Tempo menjauh. Tidak boleh kaget, apalagi lari. Sebab, bakal memancing kadal besar itu untuk mengejar.

Komodo jantan di dekat kaki Tempo itu sebetulnya tak lagi bisa berlari. Sebab, tulang kakinya patah. Berusia 35 tahun, kini si komodo hanya bisa jalan jarak dekat dan memakan sisa buruan kawan-kawannya. Ia tidak lagi bisa berburu. Pak Safiana bercerita, si Komo pincang gara-gara berkelahi dengan komodo jantan lainnya. Sebabnya adalah masalah betina. "Dia kalah bertarung. Hasilnya, patah tulang dan patah hati,” ujar Safiana. (Baca lanjutannya di: Trip Murah Meriah ke Taman Nasional Komodo Jilid 3)

CORNILA DESYANA

Berita lain:
Wisata Sepeda ke Singapura 3 Hari Cuma Rp 3,9 Juta

Kota Yogya Peringati Ultah tanpa Java Carnival

Gunung Bromo Waspada, Pengunjung Dibatasi

Kafe di Jepang Tawarkan Teman Tidur Cantik

Situs Gunung Padang Butuh Tempat Sampah

Berita terkait

Pengelolaan Kebun Raya Cibodas Akan Dilelang  

20 Agustus 2013

Pengelolaan Kebun Raya Cibodas Akan Dilelang  

Ada empat lokasi wisata yang memiliki daya tarik tertinggi di kawasan Cianjur, yaitu Kebun Raya Cibodas, Pantai Jayanti, Ziarah Makam Cikundul, dan Waduk Cirata.

Baca Selengkapnya

300 Wisatawan Parangtritis Disengat Ubur-ubur  

11 Agustus 2013

300 Wisatawan Parangtritis Disengat Ubur-ubur  

Ubur-ubur datang bersamaan dengan datangnya musim kemarau

Baca Selengkapnya

100 Ribu Pengunjung Padati Kawasan Wisata Ancol

9 Agustus 2013

100 Ribu Pengunjung Padati Kawasan Wisata Ancol

Untuk lebaran tahun ini, Ancol dipadati sekitar 100 Ribu pengunjung.

Baca Selengkapnya

Hari Ini, Pengunjung Ragunan Diprediksi Membludak

9 Agustus 2013

Hari Ini, Pengunjung Ragunan Diprediksi Membludak

Tahun lalu, puncak kunjungan ada di H+2 ketika pengunjung Ragunan mencapai 142.999 orang.

Baca Selengkapnya

Borobudur Lebih Ketat Jelang Idul Fitri

8 Agustus 2013

Borobudur Lebih Ketat Jelang Idul Fitri

Pengelola Candi Borobudur juga memasang close circuit television atau kamera CCTV di sejumlah titik di kawasan candi.

Baca Selengkapnya

Payung-payung Cantik Warnai Langit Agueda Portugal  

26 Juli 2013

Payung-payung Cantik Warnai Langit Agueda Portugal  

Payung-payung tersebut membuat turis yang berkunjung ke Agueda, Portugal, terkagum-kagum.

Baca Selengkapnya

Jatim Park Group Bagi-bagi Tiket Gratis

10 Juli 2013

Jatim Park Group Bagi-bagi Tiket Gratis

Promo diberikan untuk menjaga tingkat kunjungan wisata yang menurun saat bulan puasa.

Baca Selengkapnya

Layak Dicoba, Resor Mewah Milik Bos Virgin Air

5 Juli 2013

Layak Dicoba, Resor Mewah Milik Bos Virgin Air

Untuk menginap di resor mewah ini, Anda harus siap mengeluarkan
biaya sebesar US $ 60 ribu atau sekitar Rp 596 juta per
malamnya. Apa fasilitasnya?

Baca Selengkapnya

Tantangan Penjelajah Kaldera Tambora

5 Juli 2013

Tantangan Penjelajah Kaldera Tambora

Lama waktu tempuh turun sejauh 2,8 kilometer ini diperhitungkan delapan jam dan pulangnya memerlukan waktu lebih lama, sekitar 12 jam.

Baca Selengkapnya

BBM Naik, Lokasi Wisata Bogor Padat Pengunjung

23 Juni 2013

BBM Naik, Lokasi Wisata Bogor Padat Pengunjung

Riska bahkan sudah menyiapkan uang untuk membeli ole-ole dan biaya makan di restroran untuk keluarganya.

Baca Selengkapnya