Gerbang Istana Changdeokgung di Seoul, Korea Selatan. dok: Dianing Sari
TEMPO.CO, Seoul - Ibu kota Korea Selatan ini menyimpan banyak cerita. Tak hanya soal modernitas. Ada sejarah yang terpelihara apik, yaitu istana. Pengunjung bisa menikmati empat istana sekaligus ketika berkunjung ke kota ini. Apalagi pemerintah Korea pandai membuat panduan yang menarik untuk menjelajahi tiap sudut catatan keemasan era kerajaan di Korea.
Bagi yang tak cukup sehari untuk menjelajah empat istana, tersedia tiket terusan. Tiket tersebut bisa dipakai hingga sebulan. Jadi, sekali membeli tiket, bisa mengakses empat istana, yaitu Changdeokgung, Changgyeonggung, Deoksogung, dan Gyeongbokgung, serta satu kuil. Harganya sekitar 10 ribu won (Rp 90 ribu).
Lalu, untuk akses tranportasinya, tersedia pilihan mulai dari bus city tour, subway, atau bus umum. Cara termudah adalah bus city tour. Sekali bayar: 10 ribu won, Anda bisa berkeliling ke semua istana dan kuil. Syaratnya, jangan pernah tinggalkan tiket bus dan ingat waktu transit di setiap tempat bersejarah. Tak ada istilah jam karet untuk bus di Seoul.
Bagi wisatawan berkantong cekak, jalan termurah tentunya subway. Jika Anda menginap di hostel kawasan pusat kota, sekitar Namdaemun, Euljiro-sam-ga, atau Itaewon, hanya butuh tiket sekitar 1.150 won (Rp 10 ribu) untuk setiap tujuan. Memang dibutuhkan sedikit kesabaran untuk menemukan istana dari stasiun. Cuma, hasilnya, Anda bisa menyimpan uang lebih banyak untuk makan.
Tidak perlu bingung untuk mencari istana di Seoul. Ada peta kota yang lengkap dengan jalur subway terdekat dengan istana. Agar lebih mengetahui ada apa saja dan bagaimana mengaksesnya, Tempo membuat empat tulisan tentang istana yang terawat indah di jantung kota negeri K-Pop ini.
Ada empat lokasi wisata yang memiliki daya tarik tertinggi di kawasan Cianjur, yaitu Kebun Raya Cibodas, Pantai Jayanti, Ziarah Makam Cikundul, dan Waduk Cirata.
