5 Hal Ini Hanya Ada di Singapura

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Sabtu, 22 September 2012 09:23 WIB

TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Singapura -- Sebagai negara yang lebih muda ketimbang Indonesia, Singapura mengalami kemajuan pesat. Banyak inovasi yang dilakukan pemerintah Singapura untuk menata kehidupan penduduknya. Ketika bertandang ke Negeri Singa itu, Tempo sempat berbincang dengan seorang pemandu wisata, Jean. Dan ia berseloroh soal lima hal yang cuma ada di Singapura.

1. ERP
ERP adalah sistem jalan berbayar bagi kendaraan yang melintasinya. Secara sistem, ERP tak berbeda jauh dengan jalan tol di Indonesia. Namun ERP tak memiliki loket penarik tarif dari pengemudi. Pemerintah Singapura memiliki alat yang menarik langsung uang pengemudi dari rekening mereka. Dan perangkat itu tersebar di muka jalan yang banyak dilalui kendaraan.

"ERP bukan electronic road pricing, tapi everyday robe people. Karena tarifnya sungguh mahal," kata Jean, Jumat, 21 September 2012.

2. Sudut berbicara atau speak corner
Sama seperti Indonesia yang mengusung asas demokrasi, pemerintah Singapura mengizinkan masyarakatnya untuk mengemukakan pendapat di muka umum. Tapi mereka tak boleh berunjuk rasa di sembarang tempat. Untuk itu, pemerintah Singapura menyediakan speak corner atau pojok berbicara. Untuk mengeluarkan uneg-unegnya di muka umum, demonstran harus mendaftar dulu ke instansi pemerintah.

"Tapi tak ada juga yang berbicara di sana karena setiap orang sibuk. Dan tidak ada yang mendengarkan karena mereka malas berpanas-panasan," kata Jean.

3. Kincir raksasa
Flyer, sebuah kincir raksasa yang berada di selatan Singapura. Tepatnya dekat dengan Marina Bay. Kata Jean, tiap penumpang Flyer bisa melihat seluruh Singapura dari atas, dan sebagian Pulau Sumatera. Dan untuk itu, diperlukan waktu 30 menit setiap satu putaran. "Kincir ini pun lebih besar daripada yang ada di London," ujar Jean.

4. Mobil akhir pekan
Guna menekan jumlah kendaraan di jalanan, pemerintah Singapura menerapkan dua sistem kendaraan pribadi: mobil hari kerja dan mobil akhir pekan. Secara umum, tak ada yang beda dengan dua kendaraan roda empat itu. Pelat nomornya saja tidak sama. Mobil akhir pekan berpelat merah dan mobil hari kerja berpelat hitam.

Kata Jean, mobil akhir pekan hanya bisa dipakai pada Sabtu, Ahad, hari libur nasional, dan setiap hari di atas pukul 19.00. Sedangkan mobil hari kerja bisa dipakai kapan pun. "Mobil akhir pekan boleh dipakai di jam kerja, tapi harus izin dulu dan akan ditarik bayaran tinggi," ujarnya.

5. Rumah kuli
Di kawasan China Town, kata Jean, terdapat rumah kuli atau coolie house. Bangunan itu berlantai tiga dengan luas ruangan sekitar 60 meter persegi. Dinamakan rumah kuli karena di zaman dulu memang digunakan sebagai tempat tinggal pekerja bangunan asal Cina.

"Satu ruangan bisa dihuni 223 kuli, tanpa sekat kamar dan toilet. Tapi sekarang bangunan itu sudah berubah jadi restoran," kata dia.

CORNILA DESYANA

Berita Lain:
Peringati Puputan, Mahabandana Prasada Digelar
Batavia Air Akan Buka Rute ke Incheon dan Peking
Cara Berburu Warga Mentawai
Menikmati Kehidupan Pedalaman Mentawai
Penting Gak Penting Merawat Erfprin







Advertising
Advertising

Berita terkait

Singapura Batasi Penggunaan Mobil Pribadi di Jalan Raya

24 Oktober 2017

Singapura Batasi Penggunaan Mobil Pribadi di Jalan Raya

Singapura terus membatasi jumlah mobil pribadi dan sepeda motor yang melintas di jalan raya.

Baca Selengkapnya

Pengamanan Ketat Apartemen Pribadi Presiden Halimah Yacob Dimulai

15 September 2017

Pengamanan Ketat Apartemen Pribadi Presiden Halimah Yacob Dimulai

Tetangga Halimah Yacob mengaku senang memiliki tetangga seorang Presiden Singapura.

Baca Selengkapnya

Halimah Yacob Dapat Ucapan Selamat dari PM Singapura Lee

13 September 2017

Halimah Yacob Dapat Ucapan Selamat dari PM Singapura Lee

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, melalui akun Facebooknya mengucapkan selamat kepada Halimah Yacob, presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Singapura Deportasi Khatib Jumat Penyebar Kebencian  

5 April 2017

Singapura Deportasi Khatib Jumat Penyebar Kebencian  

Pemerintah Singapura mendeportasi seorang khatib salat Jumat asal India yang menyebarkan kebencian terhadap umat Kristen dan Yahudi saat khotbah.

Baca Selengkapnya

Khatib Jumat Suarakan Permusuhan Didenda dan Minta Maaf

3 April 2017

Khatib Jumat Suarakan Permusuhan Didenda dan Minta Maaf

Khatib Jumat di satu masjid di Singapura, Nalla Mohamed Abdul Jameel bayar denda Rp 38,1 juta dan minta maaf atas kotbahnya menyuarakan permusuhan.

Baca Selengkapnya

Singapura Salip Silicon Valley untuk Kembangkan Bakat Startup

21 Maret 2017

Singapura Salip Silicon Valley untuk Kembangkan Bakat Startup

Singapura menyalip Silicon Valley untuk iklim terbaik bagi pengembangan bakat startup. Ini hasil survei Startup Genome terbaru.

Baca Selengkapnya

Singapura Akan Bangun Pusat Latihan Militer Modern

3 Maret 2017

Singapura Akan Bangun Pusat Latihan Militer Modern

Angkatan Bersenjata Singapura (SAF) akan segera membangun pusat latihan militer modern di dalam negeri guna menunjang kemampuan pertahanan negara itu.

Baca Selengkapnya

Ribuan Ayah di Singapura Ikut Cuti Rawat Anak dan Dibayar

3 Maret 2017

Ribuan Ayah di Singapura Ikut Cuti Rawat Anak dan Dibayar

Sudah 11.300 ayah di Singapura mengajukan diri mengikuti program cuti merawat anak dengan mendapat tunjangan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Dua Warga Bangladesh Ditangkap Saat Berenang Masuk Singapura  

2 Februari 2017

Dua Warga Bangladesh Ditangkap Saat Berenang Masuk Singapura  

Dua pria warga Bangladesh ditangkap setelah berenang memasuki wilayah Singapura.

Baca Selengkapnya

Wow, Bos Hadiahi Semua Karyawannya Liburan ke Maladewa

9 Desember 2016

Wow, Bos Hadiahi Semua Karyawannya Liburan ke Maladewa

Presiden perusahaan Martial Art Evolve menghadiahi semua karyawannya liburan mewah ke Maladewa sebagai ucapan terima kasihnya di akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya