TEMPO.CO , Sentani: Festival Danau Sentani (FDS) V Tahun 2012 yang bertema One for All atau Satu untuk Semua secara resmi dibuka Sekretaris Jenderal Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wardayatmo, di Pantai Khalkote, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa siang, 19 Juni 2012.
Pembukaan FDS V ini dihadiri ribuan pengunjung, baik turis asing maupun lokal, yang ingin menyaksikan perhelatan akbar pariwisata nasional ini. Tercatat ada 89 orang turis dari Belanda dan dua turis Korea Selatan yang turut menyaksikan pameran budaya dan tarian adat masyarakat yang mendiami wilayah di sepanjang Danau Sentani ini.
Pembukaan FDS V diisi dengan tarian perang-perangan yang diberi nama Tarian Flawe dengan peserta sekitar 500 orang dari 24 kampung di sekitar Danau Sentani. Peserta tarian perang-perangan ini melintasi Danau Sentani menggunakan perahu dengan membawa perlengkapan perang, seperti busur dan anak panah, serta tombak.
Wardayatmo mengatakan FDS ini merupakan ajang pariwisata nasional berbasis masyarakat dalam rangka meningkatkan citra daerah menjadi tujuan pariwisata Papua, khususnya Kabupaten Jayapura, serta ikut mengembangkan ekonomi kreatif.
“Event ini sangat terkait dengan kebudayaan, di mana hidup kita akan lebih beradab dan bermartabat. Sehingga event ini mempunyai makna yang sangat besar bagi kita semua,” kata Wardayatmo di sela membuka kegiatan FDS di Pantai Khalkote, Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa siang, 19 Juni 2012.
Menurut Wardayatmo, FDS sudah menjadi kalender pariwisata nasional. “Artinya FDS ini sudah menjadi kebanggasn nasional, sehingga setiap tahun pihak Kementerian turut membantu mempromosikan ke manca negara. Untuk itu, FDS ini sudah harus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, baik dari sisi persiapan maupun bobot kegiatan. Sehingga menjadi daya tarik wisatawan,” katanya.
Wardayatmo mengatakan pada dasarnya FDS merupakan pembangunan kepariwisataan yang bertumpu pada kekayaan alam dan budaya masyarakat setempat. “FDS ini merupakan Wonderful-nya Indonesia, juga Wonderful-nya Sentani, Kabupaten Jayapura. Sehingga tentu harapan kita, perhelatan festival budaya ini berimplikasi peningkatan perdagangan, investasi, dan ekonomi kreatif yang akhirnya meningkatkan ekonomi masyarakat,” katanya.
Menurut Wardayatmo, FDS sudah lengkap dan betul-betul jadi daerah wisata, di mana sumber daya alamnya mendukung dan kekayaan budayanya mendukung. “Sehingga dituntut masyarakat Papua, khususnya kabupaten Jayapura mendukung dengan menjaga keamanan dan ketertiban, sebab pengunjung ke Papua, khususnya ke Sentani di Kabupaten Jayapura ini harus nyaman dan aman,” katanya.
CUNDING LEVI
Berita terkait
Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang
6 hari lalu
Festival yang menggelar beragam atraksi budaya diyakini mampu menghasilkan dampak positif untuk perekonomian.
Baca SelengkapnyaWali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang
9 hari lalu
Sederet pertunjukan seni budaya dipertontonkan selama tiga hari. Diharapkan generasi muda bisa melestarikan warisan budaya.
Baca Selengkapnya3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura
56 hari lalu
Tiga festival budaya Jepang terbesar yang dirayakan di tanah Jepang.
Baca SelengkapnyaFestival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya
21 Desember 2023
Festival ini menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kepedulian terhadap budaya dan melestarikannya untuk generasi mendatang.
Baca SelengkapnyaBupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang
28 November 2023
Pemerintah Kabupaten Keerom melaksanakan Festival Budaya Keerom Ke VIII yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Swakarsa
Baca SelengkapnyaKaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung
21 November 2023
Ketahanan Pangan sebagai Modal Utama Dalam Implementasi Program Pemajuan Kebudayaan Desa" dan Galang Gerak Budaya Di Kawasan Tapal Kuda
Baca SelengkapnyaEuforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom
6 November 2023
Ribuan masyarakat Kabupaten Keerom tumpah ruah memadati Lapangan Sepakbola Swakarsa, Arso, dalam memperingati Festival Seni Budaya dan Persembahan Hasil Bumi Klasis GKI Keerom, Senin, 6 November 2023.
Baca SelengkapnyaInilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop
17 Oktober 2023
Festival budaya Bastar Dussehra sudah berusia lebih dari 600 tahun di India Tengah, dimulai oleh keluarga kerajaan.
Baca SelengkapnyaMelihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk
24 September 2023
Tradisi Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk merupakan salah satu warisan budaya Sasak yang kaya dan unik.
Baca SelengkapnyaPerayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta
27 Agustus 2023
Penggemar budaya Korea bisa menikmati pilihan kegiatan menarik, hingga mendapatkan harga promosi tiket wisata ke Korea di festival itu.
Baca Selengkapnya