TEMPO.CO , Jakarta-Bermacam upaya menghilangkan bau pesing dari kawasan Malioboro ternyata tak banyak membuahkan hasil. Dari penyemprotan jalan hingga pemasangan popok khusus kuda, bau tak sedap itu tetap melekat di jantung pariwisata Yogyakarta.
“Ayo lama-lamaan disini,” kata Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti menantang serombongan wartawan yang mewancarainya saat acara pembagian keranjang sampah bagi pedagang kaki lima di Malioboro, Senin 14 Mei 2012. Duduk di atas beton taman pembatas jalan, sayup bau pesing tercium ditiup angin. “Yang saya duduki kelihatannya sudah pernah dikencingi,” katanya dalam bahasa Jawa.
Menghilangkan bau pesing dari sepanjang jalan Malioboro, katanya mengakui, cukup susah dilakukan. Upaya itu tak bisa hanya mengandalkan kerja pemerintah semata, namun juga seluruh masyrakat, termasuk pengunjung serta pelaku ekonomi dan pariwisata Malioboro. “Kembali ke manusianya,” katanya.
Selain dari orang yang sembarangan kencing, sumber bau pesing di Malioboro diduga berasal dari kencing kuda. Tiap hari, puluhan andong terparkir di jalur lambat menanti penumpang. Meski sejak setahun lalu, kusir andong diminta memasang “popok” untuk kudanya, bau pesing tak juga berkurang dari kawasan ini. Menurut Haryadi, upaya itu tak banyak membuahkan hasil. Tetap saja ada kencing kuda yang tercecer di jalanan. “Namanya (juga) binatang,” katanya.
Malioboro dianggap sebagai tempat pariwisata penting yang dikunjungi banyak wisatawan, baik dalam dan luar negeri. Pemerintah Kota, sambung dia, menerapkan tiga langkah yang dinilai mampu menghasilkan “zero complain” di Malioboro. Tertib, bersih dan aman. Dari sisi kebersihan, di antaranya dengan cara membagi tong sampah bagi pedagang kaki lima. Adapun ketertiban dan keamanan, di antaranya, kata dia memberi contoh, adalah ketertiban parkir dan tarif. “Jangan sampai ketutuk (ketipu) harganya,” katanya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Malioboro Syarief Teguh Prabowo menilai bau pesing hari ini tak terlalu menyengat dibanding sebelumnya. Upaya penyemprotan air di sepanjang jalan Malioboro dilakukan tak tiap hari. Hanya di hari-hari tertentu saja saat bau pesing dianggap sudah terlalu menyengat hidung. “Biasanya akhir pekan atau pada long week end,” katanya.
Dalam setahun, lanjut dia, dianggarkan penyemprotan sebanyak 100 volume. Dengan total anggaran penyemprotan mencapai Rp 30 juta, satu volume yang dimaksud Syarief adalah air pada satu unit mobil tangki berkapasitas 5 ribu liter. “Saat penyemprotan, kadang sehari bisa sampai 4-5 volume,” katanya.
Keranjang sampah yang dibagikan pada pedagang kaki lima, kata dia, berjumlah hingga 900 buah. Biaya pengadaannya, didapat dari kelompok Tridarma, sebuah paguyuban pedagang kaki lima di Malioboro.
ANANG ZAKARIA
Berita terkait
Pantai Terbaik Kedua se-Asia Ditutup Sementara
5 April 2018
White Beach, Pulau Boracay, merupakan tempat tujuan pantai terbaik kedua di Asia oleh TripAdvisor ditutup mulai 26 April, puncak liburan musim panas.
Baca SelengkapnyaTempat Romantis Rayakan Valentine di Australia
14 Februari 2018
Salah satu lokasi untuk liburan romantis merayakan Valentine adalah di Perth, ibu kota Australia Barat. Hanya 4,5 jam penerbangan dari Jakarta.
Baca SelengkapnyaIndahnya Wisata di Resor Pertanian Taiwan
24 September 2017
Tak hanya mengandalkan hasil panen, petani di Taiwan juga membidik bisnis wisata dengan menyediakan penginapan dan aneka atraksi menarik.
Baca SelengkapnyaWisata Pertanian Taiwan, Bersalin Rupa di Generasi Kedua
24 September 2017
Sejumlah lahan pertanian yang melakukan ekspansi ke bisnis wisata di Taiwan, banyak dikelola oleh generasi muda.
Baca SelengkapnyaTahun Ini Singapura Punya 6 Tempat Wisata Baru
9 September 2017
Tahun ini, setidaknya ada enam sarana wisata baru yang telah dan akan diluncurkan pemerintah Singapura untuk menggaet lebih banyak wisatawan.
Baca SelengkapnyaKiat Berwisata ke Jepang dengan Biaya Hemat
9 September 2017
Meski Jepang terbilang sebagai destinasi wisata yang mahal, dengan perencanaan yang tepat, Anda bisa berlibur di Jepang dengan biaya hemat.
Baca SelengkapnyaAda Tiga Cara untuk Mencapai Tembok Besar Cina dari Beijing
5 September 2017
Tidak heran, bahkan untuk mencapai gerbang Tembok Besar Cina dari kota Beijing pun sudah menjadi perjuangan tersendiri. Begiu juga saat pulangnya.
Baca SelengkapnyaDi Tengah Cuaca Ekstrim, Tembok Besar Cina Tetap Ramai Turis
5 September 2017
Di tengah ancaman cuaca ekstrim masih banyak turis yang mengunjungi Tembok Besar Cina.
Baca SelengkapnyaSejak Ada Jokowi, Madame Tussaud Hong Kong Ramai Turis Indonesia
9 Agustus 2017
KJRI Hong Kong menyatakan jumlah pengunjung asal Indonesia meningkat.
Baca SelengkapnyaWisata Uji Nyali Menyusuri Skywalk di Atas Jurang di Cina
8 Juli 2017
Skywalk yang terdiri dari konstruksi kaca ini berada 120 meter di atas jurang yang menganga.
Baca Selengkapnya