Koleksi Bersejarah Museum di Tengah Kebun

Reporter

Editor

Kamis, 15 Maret 2012 17:50 WIB

TEMPO/Cornila Desyana

TEMPO.CO , Jakarta - Sjahrial Djalil, pemilik Museum di Tengah Kebun, mempunyai ribuan koleksi barang bersejarah, sekitar 4.000 benda dari pelbagai penjuru dunia. Dari jumlah itu dua ribuan benda dia pamerkan pada museumnya di Jalan Kemang Timur Raya Nomor 66, Jakarta Selatan.

Kata Sjahrial, banyak orang pemerintah yang berperan sebagai pengurus museum datang berkunjung ke tempatnya. Beberapa di antara mereka bahkan ada yang berminat memajang koleksi Sjahrial pada museum pemerintah. Tapi dia menolak mentah-mentah keinginan itu. "Jangan sampai benda bersejarah ini jatuh ke tangan pemerintah," kata Sjahrial, 2 Maret 2012. "Saya benci dengan pemerintah, mereka pencuri barang bersejarah."

Menurut Sjahrial, banyak barang sejarah bernilai tinggi yang hilang di museum-museum pemerintah. Bukan karena dicuri orang luar, dia melanjutkan, tapi dijual oleh pengelola museum.

Pria 72 tahun itu sendiri mendapat ribuan benda kuno dari balai lelang Christie di New York, Amerika Serikat. Dari Christie, Sjahrial mendapat beragam koleksi dengan harga berbeda-beda. Ada yang seharga US$ 50 atau setara dengan Rp 500 ribu sampai miliaran rupiah.

Dan inilah beberapa koleksi pribadi Sjahrial Djalil.

1. Wadah kuda Troika berasal dari Myanmar pada akhir abad ke-19. Wadah ini berbentuk tiga kuda yang saling berdempet. Pada kanan-kiri badan kuda, terukir penari yang tengah meliukkan badan. Mirip sebuah peti, wadah kuda ini dapat diangkat bagian atasnya. "Pada masa itu sangat jarang wadah berbentuk seperti kuda Trioka ini," kata pemandu museum, Mirza Djalil.

2. Tempat minum arak perunggu. Tempat minum yang hanya digunakan para raja dan keluarga bangsawan ini berasal dari Cina pada masa Dinasti Zhow, abad ke-10 sebelum masehi.

3. Patung kayu Afrika setinggi 30 sentimeter. Patung kayu ini berasal dari Pantai Gading di awal abad ke-20. Tanpa mengenakan busana di badan sisi atas dan ukiran kain semacam cawat pada bagian bawah, patung ini berfungsi sebagai alat pemujaan.

4. Patung marmer putih Julius Caesar. Sekitar abad ke-19, di Italia, Roma, ada tren memahat patung dari batu marmer yang menampilkan wajah orang-orang penting. Satu tokoh yang dianggap layak untuk diukir pada marmer adalah Julius Caesar. Namun patung yang ada pada Museum di Tengah Kebun bukanlah hasil pahatan utama dari abad ke-19. Melainkan sebuah salinan di masa itu.

5. Ikon wafatnya Bunda Maria Benda bersejarah satu ini merupakan ikon Rusia yang besar. Sebelum revolusi Bolshevik, hampir tiap warga Rusia menaruh ikon ini pada altar atau dinding rumah mereka. Dan ikon yang dimiliki Sjahrial ini berasal dari abad ke-19.

6. Arca Shabti Shabti atau Ushabti adalah figur yang disertakan untuk menemani jasad orang meninggal dunia. Berdasarkan Buku Kematian Bab 6, Ushabti berarti dia yang menjawab. Ushabti ditaruh dalam peti mati untuk menjadi pelayan orang yang meninggal dunia itu. Ushabti milik Sjahrial berasal dari Mesir pada 664 sebelum Masehi.

7. Patung Humpantong. Humpantong adalah patung dari kayu besi atau kayu ulin yang digunakan masyarakat Dayak untuk pemujaan. Berasal dari Kalimantan pada akhir abad ke-19, Humpantong juga digunakan sebagai representasi individu yang meninggal dunia, yakni untuk melindungi masyarakat Dayak dari pelbagai bahaya dan petaka.

8. Patung ibu dan bayi. Patung yang satu ini berasal dari daerah pesisir selatan Papua Barat pada abad ke-20. Digunakan oleh suku Asmat, pahatan ini menampilkan sosok ibu bercawat dan anting-anting yang sedang menyusui anaknya.

9. Piring sushi. Penganan sushi bukan jenis makanan baru. Sejak abad belasan, masyarakat Jepang sudah mengenal dan mengkonsumsi sushi. Satu bukti sushi telah ada sejak dulu adalah piring sushi koleksi Museum di Tengah Kebun yang berasal dari abad ke-19. Berbentuk seperti sampan, piring ini terbuat dari keramik dan bercorak tokoh birokrasi Jepang, burung puyuh, serta pohon.

10. Thanka untuk altar. Thanka adalah lukisan sutra untuk pemujaan warga Tibet. Biasanya obyek pada lukisan adalah Buddha, bidhisatwa, dan tokoh suci lainnya. Berasal dari awal ke-19, Thanka yang dimiliki museum bergambar Avalokitswara bertangan delapan dan sebelas muka.

Untuk mengelola seluruh barang bersejarah miliknya, Sjahrial menyerahkannya ke Yayasan Museum di Tengah Kebun. Yayasan ini, kata Sjahrial, dipegang oleh Syafii Ma'arif, Imam Prasodjo, dan Faisal Basri.

Sedangkan untuk pembiayaan, Sjahrial merogoh koceknya sendiri. "Saya memiliki sejumlah investasi di luar negeri untuk pembiayaan museum ini hingga belasan tahun mendatang," kata Sjahrial.

CORNILA DESYANA

Berita terkait

Anies Baswedan Siapkan Angkutan bagi Warga dalam Grebek Museum

1 Maret 2018

Anies Baswedan Siapkan Angkutan bagi Warga dalam Grebek Museum

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar gerakan berkunjung rutin ke museum atau yang lebih dikenal dengan sebutan Grebek Museum, digencarkan.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Siapkan Bus Gratis Ajak Warga Berwisata ke Museum

1 Maret 2018

Anies Baswedan Siapkan Bus Gratis Ajak Warga Berwisata ke Museum

Program Gerebek Museum , yang diiniasi Anies Baswedan, berupaya menyediakan bus gratis membawa penduduk dari 2700 rukun warga di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Minta 2.700 RW Kerahkan Warganya Gerebek Museum

1 Maret 2018

Anies Baswedan Minta 2.700 RW Kerahkan Warganya Gerebek Museum

Program Gerebek Museum yang digagas Anies Baswedan bakal melibatkan 2.700 RW untuk mengerahkan warganya mengunjungi 72 museum di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Museum di St Petersburg Simpan Aneka Foto dan Kerajinan Indonesia

1 Maret 2018

Museum di St Petersburg Simpan Aneka Foto dan Kerajinan Indonesia

The Kunstkamera, sebuah muesum, di St. Petersburg menyimpan sejumlah koleksi foto-foto maupun koleksi kerajinan asli sejumlah daerah Indonesia.

Baca Selengkapnya

Legiun Bungo, Museum Baru di Jambi

17 Januari 2018

Legiun Bungo, Museum Baru di Jambi

Generasi muda bisa belajar tentang sejarah dan pejuang Provinsi Jambi di museum ini.

Baca Selengkapnya

Museum Bahari Kebakaran, Penyebab Belum Diketahui

16 Januari 2018

Museum Bahari Kebakaran, Penyebab Belum Diketahui

Museum Bahari di Jalan Pasar Ikan, Jakarta Utara, dilanda kebakaran pada Selasa pagi, 16 Januari 2018.

Baca Selengkapnya

3 Museum Makanan Eropa yang Menggoda Selera

8 Januari 2018

3 Museum Makanan Eropa yang Menggoda Selera

Museum makanan di Eropa ini sangat unik dan menggoda selera.

Baca Selengkapnya

Museum Tsunami Aceh Dikunjungi Lebih 700 Ribu Wisatawan Pada 2017

4 Januari 2018

Museum Tsunami Aceh Dikunjungi Lebih 700 Ribu Wisatawan Pada 2017

Banyak wisatawan yang berkunjung ke Museum Tsunami Aceh pada Mei dan Desember 2017.

Baca Selengkapnya

Cerita Menikmati Libur Tahun Baru di Museum Bank Indonesia

2 Januari 2018

Cerita Menikmati Libur Tahun Baru di Museum Bank Indonesia

Libur merayakan tahun baru masih berlangsung, pilihan tempat liburan cukup bervariasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kehidupan Putera-Puteri Keraton di Museum Ullen Sentalu

24 Desember 2017

Mengenal Kehidupan Putera-Puteri Keraton di Museum Ullen Sentalu

Museum Ullen Sentalu memiliki beberapa ruangan yang menyimpan berbagai koleksi keluarga istana di Tanah Jawa

Baca Selengkapnya