Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tabir Surya Melindungi Kulit saat Snorkeling Tapi Bahaya untuk Terumbu Karang

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi Snorkeling. shutterstock.com
Ilustrasi Snorkeling. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tabir surya salah satu barang yang wajib dibawa saat liburan. Terutama liburan di destinasi yang cuacanya cerah dan beraktivitas di luar ruangan atau di air. Meski berfungsi untuk melindungi kulit tabir surya juga berpotensi merusak lingkungan.

Menurut US National Park Service, banyak bahan kimia yang terkandung dalam tabir surya dapat merusak terumbu karang dan kehidupan laut. Diperkirakan lebih dari lima ribu ton tabir surya terbawa ke lautan di seluruh dunia. Tak hanya lautan, termasuk sungai dan danau, jumlahnya akan mendekati 13 ribu ton menurut perkiraan American Chemical Society. Jumlah tersebut berasal dari perenang dan air limbah.

Lantas bagaimana tabir surya bisa merusak terumbu karang? Hal tersebut karena bahan kimia pada tabir surya seperti oxybenzone dan octinoxate, telah ditemukan di perairan sekitar terumbu karang halus. Bahan-bahan tersebut sering digunakan untuk berenang dan menyelam.

Melansir laman Euronews, penelitian menunjukkan bahwa kontaminan ini beracun bagi karang, berpotensi membahayakan kesehatan dan reproduksi karang, serta berkontribusi terhadap pemutihan karang. Selain itu, juga mengancam ketahanan terumbu karang, yang sudah terancam akibat gelombang panas laut yang disebabkan oleh perubahan iklim.

Sedangkan terumbu karang sendiri sangat penting bagi ekosistem bawah laut. Terutama untuk menyediakan makanan dan tempat berlindung bagi sekitar seperempat kehidupan laut. Bahan kimia dalam tabir surya juga dapat menghambat pertumbuhan alga dan rumput laut, serta merusak kekebalan dan reproduksi ikan dan biota laut lainnya.

Tabir surya ramah terumbu karang

Tidak ada aturan khusus mengenai istilah tabir surya ramah terumbu karang. Jadi penerapannya berbeda-beda. Hanya saja beberapa destinasi yang memiliki ekosistem laut yang rentan seperti Hawaii dan Thailland, membatasi produk yang mengandung bahan-bahan tertentu. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, dapat menggunakan tabir surya yang aman bagi terumbu karang. Misalnya dengan mencari produk yang tidak mengandung bahan-bahan seperti oksibenzon, oktinoksat, oktokrilena,  kamper 4-metilbenzilidena, OD-PABA, paraben, dan triclosan. 

Tabir surya yang mengandung mineral kecil yang dikenal sebagai nanopartikel, yang biasanya digunakan dalam produk semprot, juga bisa menjadi racun. Sebab iti, sebaiknya memilih tabir surya mineral 'berukuran mikro' atau 'non-nano'.  Produk dengan butiran eksfoliasi juga harus dihindari karena mengandung mikroplastik yang dapat terbawa ke laut.

Sebaliknya cari produk berbahan dasar mineral yang menggunakan bahan aktif non-nano zinc oxide atau non-nano titanium dioxide, yang dianggap tidak terlalu berbahaya bagi kehidupan laut. Tapi produk-produk ini meninggalkan warna putih pada kulit saat diaplikasikan. 

Selama liburan juga bisa mengurangi ketergantungan pemakaian tabir surya dengan berlindung di tempat tidur dan menggunakan pakaian pelindung UV yang ringan. Sedangkan untuk berkontribusi terhadap perubahan iklim, pilihlah destinasi liburan yang dapat dicapai dengan transportasi ramah lingkungan seperti kereta api.

Pilihan editor: Suhu Laut Naik Pulau Pling Thailand Ditutup

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


World Tourism Day 2024 Ini 8 Item yang Wajib Bawa saat Bepergian

1 hari lalu

Ilustrasi perempuan melakukan perjalanan solo. Foto: Pexels
World Tourism Day 2024 Ini 8 Item yang Wajib Bawa saat Bepergian

World Tourism Day mengajak publik untuk memulai perjalanan yang berkesan, mengeksplorasi sejarah dan budaya, relaksasi hingga memperluas wawasan


Alasan Singapura Butuh Pasir Laut Indonesia

6 hari lalu

Pekerja saat membersihkan tumpahan minyak di Pantai Tanjong di Sentosa, Singapura 16 Juni 2024. Minyak juga terlihat di perairan sekitar Sister's Islands Marine Park, kawasan perlindungan laut seluas 400.000 meter persegi. REUTERS/Edgar Su
Alasan Singapura Butuh Pasir Laut Indonesia

Indonesia pernah menjadi pemasok pasir laut terbesar bagi Singapura. Saat ekspor pasir dihentikan, proyek reklamasi Singapura tersendat.


China Kembali Impor Makanan Laut dari Jepang Usai Pembuangan Limbah Fukushima

8 hari lalu

Pedagang menyiapkan makanan laut untuk dijual di Pasar Luar Tsukiji di Tokyo, Jepang, 12 Agustus 2024. REUTERS/Willy Kurniawan
China Kembali Impor Makanan Laut dari Jepang Usai Pembuangan Limbah Fukushima

China akan "secara bertahap melanjutkan" impor makanan laut dari Jepang, menyusul pelepasan air limbah radioaktif dari PLTN Fukushima


Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut, Pengamat: Mengingkari Janji Pelestarian Laut

10 hari lalu

Jokowi Kembali Izinkan Ekspor Pasir Laut, Pengamat Soroti Minimnya Diskusi dengan Nelayan dan Warga Lokal
Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut, Pengamat: Mengingkari Janji Pelestarian Laut

Pembukaan ekspor pasir laut yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Jokowi dianggap sebagai pengingkaran janji Jokowi untuk melestarikan laut.


Sandiaga Uno Klaim Ekspor Pasir Laut Tidak akan Ganggu Destinasi Wisata

10 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. TEMPO/Hammam Izzuddin
Sandiaga Uno Klaim Ekspor Pasir Laut Tidak akan Ganggu Destinasi Wisata

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno klaim bahwa tidak akan ada destinasi wisata yang terusik oleh program ekspor pasir laut.


Menebus Dosa Kepada Laut

14 hari lalu

Warga melintas di samping kapal yang bersandar di laut yang tercemar sampah plastik di Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu, 28 November 2018. Berdasarkan data Badan Pusat Statik (BPS), Indonesia menghasilkan 64 juta ton sampah plastik per tahun dengan 32 juta ton di antaranya mengalir ke laut. ANTARA/Reno Esnir
Menebus Dosa Kepada Laut

Kelompok nelayan di Karawang menggunakan rangkaian ban bekas untuk menjebak sampah plastik di laut.


Menteri Trenggono Perkenalkan Inovasi Coral Bond

16 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono (keempat dari kanan) menghadiri Sidang Umum ke-38 Prakarsa Internasional Terumbu Karang (38th General Meeting International Coral Reefs Initiative/ICRI GM 38), di Jeddah, Arab Saudi pada tanggal 9-13 September 2024. Dok. KK
Menteri Trenggono Perkenalkan Inovasi Coral Bond

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono memperkenalkan inovasi pendanaan biru berkelanjutan 'Indonesia Coral Bond' pada Sidang Umum ke-38 Prakarsa Internasional Terumbu Karang


BRIN: Potensi Kerugian Akibat Kebocoran Sampah Plastik ke Laut Hingga Rp 225 Triliun Per Tahun

16 hari lalu

Warga memungut sampah plastik di kawasan Pantai Kedonganan, Badung, Bali, Rabu 20 Maret 2024. Pantai Kedonganan dipadati sampah plastik kiriman yang terdampar terbawa arus laut yang mengganggu aktivitas warga dan nelayan setempat. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
BRIN: Potensi Kerugian Akibat Kebocoran Sampah Plastik ke Laut Hingga Rp 225 Triliun Per Tahun

Rata-rata sekitar 484 ribu ton per tahun sampah plastik bocor ke laut dunia dari kegiatan masyarakat.


BRIN Dorong Inovasi untuk Tangani Sampah Plastik di Laut

16 hari lalu

Petugas kebersihan membersihkan tumpukan sampah dengan cara membuang sampah di Sungai Ciliwung, Kampung Pulo, Jakarta, Senin, 9 September 2024.  Indonesia menempati urutan kelima dunia sebagai negara pembuang sampah plastik ke laut dengan volume 56,333 ton. TEMPO/Subekti.
BRIN Dorong Inovasi untuk Tangani Sampah Plastik di Laut

Sampah plastik mengancam kehidupan laut, ekosistem pesisir, dan kesehatan manusia yang bergantung pada hasil laut.


Ragam Aktivitas Wisata Bawah Air Umbul Ponggok di Klaten, Begini Aturan Berkunjungnya

19 hari lalu

Sejumlah pengunjung berpose di bawah air di Umbul Ponggok, Klaten, Jawa Tengah. Tempo/Lestantya R. Baskoro
Ragam Aktivitas Wisata Bawah Air Umbul Ponggok di Klaten, Begini Aturan Berkunjungnya

Umbul Ponggok merupakan salah satu destinasi wisata bawah air di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Menawarkan beragam aktivitas menarik, apa saja?