TEMPO.CO, Jakarta - Jemaah Haji asal Indonesia akan memulai fase kepulangan ke Indosia sejak Jumat, 21 Juni 2024. Hingga Ahad, 23 Juni setidaknya terdapat enam kloter yang melakukan pemulangan dari tanah suci.
Sementara Direktur Bina Haji pada Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Arsad Hidayat menghimbau para Jemaah untuk tidak membawa barang bawaan yang dilarang dalam penerbangan. Dimana GAC Airport Authority KSA, air Zamzam dalam ukuran apapun dilaran dibawa dari tanah suci, baik dalam barang bawaan, tas jinjing atau koper.
“Akan ada pemeriksaan koper bagasi dan tas kabin. Pastikan jemaah tidak ada air Zamzam masuk ke dalam tas kabin maupun koper bagasi. Setiap jemaah haji akan mendapatkan 1 botol air zam-zam (5 liter) yang dibagikan setibanya di asrama haji Indonesia,” ucap Arsad.
Lalu, alternatif oleh-oleh haji apa sajakah yang menjadi favorit jemaah haji untuk dibawa kepada keluarga dan kerabat terdekat?
1. Ajwa Dates
Kurma Ajwa adalah kurma khusus yang tumbuh di Madinah dan memiliki rasa yang sangat manis. Dipercaya memiliki berkah dan keutamaan karena terkait dengan hadits Nabi Muhammad SAW, Ajwa Dates menjadi oleh-oleh yang sangat dicari oleh jemaah haji untuk dibagikan kepada keluarga dan kerabat di Indonesia.
2. Air Zam-zam
Air Zam-zam berasal dari sumur suci di Masjidil Haram di Makkah. Air ini dipercaya memiliki berkah dan keistimewaan tersendiri. Jemaah haji sering membawa pulang air Zam-Zam dalam botol khusus untuk dibagikan kepada keluarga sebagai simbol keberkahan dari tanah suci.
3. Souvenir dari Makkah dan Madinah
Berbagai souvenir dari Makkah dan Madinah seperti miniatur Ka'bah, kaligrafi Arab, dan patung-patung kecil dari tempat-tempat suci menjadi oleh-oleh yang populer. Souvenir-souvenir ini tidak hanya mengingatkan pada pengalaman spiritual di tanah suci tetapi juga menghiasi rumah dengan elemen keislaman yang indah.
4. Pakaian Ihram
Pakaian ihram adalah pakaian khusus yang dipakai saat menjalankan ibadah haji dan umrah. Jemaah haji sering membawa pulang pakaian ihram sebagai oleh-oleh untuk keluarga, atau sebagai kenang-kenangan dari perjalanan suci mereka.
5. Kain Sutera Arab
Kain sutera Arab yang indah dan berkualitas tinggi sering dibeli oleh jemaah haji sebagai oleh-oleh. Kain ini biasanya digunakan untuk pakaian formal atau sebagai hiasan dalam rumah.
6. Parfum Khas Arab
Parfum khas Arab, seperti oud atau attar, memiliki aroma yang khas dan mewah. Parfum ini menjadi pilihan oleh-oleh yang populer karena keharumannya dan nilai budayanya yang tinggi.
7. Madu dan Rempah-rempah
Madu dari tanaman di sekitar Makkah dan rempah-rempah khas Arab sering dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Madu dipercaya memiliki khasiat kesehatan dan spiritual, sementara rempah-rempah digunakan untuk memasak hidangan khas Arab.
8. Al-Qur'an dan Buku-Buku Islam
Al-Qur'an dan buku-buku Islam dalam berbagai terjemahan dan tafsir juga menjadi pilihan oleh-oleh yang bermakna. Jemaah haji sering membawa pulang Al-Qur'an dalam bahasa Arab atau bahasa lokal untuk dibagikan kepada keluarga sebagai sumber ilmu dan keberkahan.
9. Tasbih dan Perhiasan Berharga
Tasbih kayu atau batu yang digunakan untuk zikir dan perhiasan berharga dari emas atau perak sering dibawa sebagai oleh-oleh. Barang-barang ini memiliki nilai spiritual dan estetika yang tinggi.
10. Makanan Khas Arab
Berbagai makanan khas Arab seperti kue-kue kering, makanan instan seperti kabsah atau mandi, dan berbagai jenis camilan khas Arab sering dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Makanan ini tidak hanya memberikan pengalaman rasa yang unik tetapi juga mengingatkan pada kenangan indah dari tanah suci.
Kepulangan jemaah haji dari tanah suci selalu diwarnai dengan sukacita dan keberkahan yang mereka bawa pulang. Dengan membawa oleh-oleh yang kaya makna dan nilai, mereka tidak hanya berbagi kenikmatan materi tetapi juga menguatkan ikatan spiritual dengan keluarga dan komunitas di tanah air. Oleh-oleh ini menjadi bukti nyata dari pengabdian mereka dalam menunaikan rukun Islam yang kelima dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan.
NU | PUSAT HAJI UMROH
Pilihan editor: Timwas Haji DPR Sebut Kebijakan Pengalihan Kuota untuk Haji Khusus Salahi Aturan
