Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pendaki Dilarang ke Puncak Semeru untuk Upacara 17 Agustus

image-gnews
Para pendaki berada di Ranu Pani pada Minggu, 1 April 2019. Petugas hanya memperbolehkan upacara di Ranu Pani, Kalimati, dan Ranu Kumbolo. TEMPO/Abdi Purnomo
Para pendaki berada di Ranu Pani pada Minggu, 1 April 2019. Petugas hanya memperbolehkan upacara di Ranu Pani, Kalimati, dan Ranu Kumbolo. TEMPO/Abdi Purnomo
Iklan

TEMPO.CO, Malang - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) memberi kesempatan kepada para pendaki untuk merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2019, di dalam kawasan taman nasional seluas 50.276 hektare itu.

Namun, mereka dilarang mengadakan upacara di Mahameru, nama puncak Gunung Semeru, gunung yang menjulang setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl). Pendaki hanya diperkenankan melaksanakan upacara di tiga pos dari sepuluh pos atau rute pendakian Semeru, yakni Ranu Pani (pos pertama atau pos pendaftaran pengunjung/2.200 mdpl), Ranu Kumbolo (pos keempat/2.390 mdpl), dan Kalimati (pos kedelapan/2.800 mdpl).
 
“Paling jauh batas pendakiannya sampai Kalimati saja. Ini sesuai dengan rekomendasi PVBMG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) Bandung,” kata Kepala Balai Besar TNBTS John Kenedie, Senin, 12 Agustus 2019. 
 
Berdasarkan hasil pengamatan oleh PVMBG Pos Pengamatan Gunung Semeru yang diperoleh Balai Besar TNBTS diketahui rata-rata terjadi 17 letusan per hari, utamanya sejak pengamatan 8 Agustus silam. 
 
Menurut John, dengan frekuensi letusan sebanyak itu, gunung Gunung Semeru tetap berstatus Waspada atau level 2 sehingga masyarakat. Para penaki diminta mewaspadai gugurnya kubah lava dari Jonggring Solaka, nama kawah Gunung Semeru. Dalam radius 4 kilometer dari lereng selatan-tenggara kawah aktif, yang merupakan alur luncuran awan panas. 
 
Dengan kondisi demikian, para pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut. Sejauh ini jarak amannya dibatasi sampai Kalimati, tapi diharapkan juga pendaki bisa kemping dan melakukan upacara kemerdekaan di Ranu Kumbolo, sekitar 5 kilometer di bawah Kalimati. 
 
Kepala Subbagian Data, Evaluasi Pelaporan dan Hubungan Masyarakat Balai Besar TNBTS Syarif Hidayat menambahkan, instansinya membuka kuota pendakian bagi 600 pendaki yang ingin mengadakan upacara 17 Agustus. Kuota ini sama dengan kuota yang berlaku tiap hari. “Kuotanya sudah habis, pendaftaran ditutup buat pendakian 17 Agustus,” kata Syarif. 
 
Balai Besar TNBTS tidak melarang para pendaki mengadakan upacara kemerdekaan, karena kegiatan tersebut merupakan tradisi yang sudah berlangsung bertahun-tahun sebagai bentuk nasionalisme pendaki terhadap negaranya. 
 
Tapi, Syarif menukas, para pendaki pun harusnya tetap mematuhi aturan main pendakian, tidak boleh nyelonong begitu saja sampai ke puncak Semeru. Para pendaki yang belum memesan tiket atau kehabisan kuota pendakian 17 Agustus diharapkan tidak memaksakan diri ikut pendakian. 
Kalimati menjadi salah satu area upacara, para pendaki dilarang menggelar upacara di puncak Gunung Semeru. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
 
Petugas TNBTS telah bersiaga untuk “merazia” para pendaki yang belum terdaftar di tiap pintu masuk TNBTS, utamanya di tiga pos yang jadi lokasi kemping sekaligus tempat upacara. Di tiap pos disiagakan sepuluh personel TNBTS dibantu aktivis pecinta alam.
 
Bagi mereka yang terbukti melanggar aturan, dipaksa turun ke Ranu Pani dan kemungkinan masuk "daftar hitam" TNBTS sehingga tak lagi boleh masuk kawasan TNBTS baik dalam waktu tertentu maupun permanen selamanya. 
 
Para pendaki diwajibkan membawa pulang sampah logistik yang dibawanya dan dilarang menyalakan api. ABDI PURMONO
 
 
 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

1 hari lalu

Pemandangan Gunung Rinjani dari Bukit Telu (TEMPO/Supriyantho Khafid)
5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

Untuk mendaki Gunung Rinjani ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Berikut ini beberapa syarat naik gunung Rinjani.


Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

5 hari lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas


Setidaknya 11 Jembatan di Lumajang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

5 hari lalu

Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (19/4), menetapkan masa tanggap darurat bencana hingga 2 Mei mengacu pada potensi cuaca buruk di kawasan lereng Gunung Semeru.
Setidaknya 11 Jembatan di Lumajang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Setidaknya ada 11 jembatan di Lumajang yang dilaporkan rusak akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru.


3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

5 hari lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

Satu warga meninggal akibat tertimbun material longsor dan dua warga meninggal akibat terbawa arus lahar dingin Gunung Semeru


Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

6 hari lalu

Visual Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, Kamis (18/4/2024). (ANTARA/HO-Badan Geologi)
Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

Aktivitas gunung berapi tidak hanya terjadi pada Gunung Ruang , tapi juga Lewotobi Laki-laki sampai Gamalama dan Semeru.


Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

6 hari lalu

Tangkapan layar - Sejumlah dump truck terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu 3 Maret 2024. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

Sepasang suami-istri menjadi korban lahar dingin Gunung Semeru. Mereka jatuh ke sungai saat jembatan yang mereka lintasi terputus.


Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

6 hari lalu

Tangkapan layar - Sejumlah dump truck terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu 3 Maret 2024. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.


Warga Lumajang Evakuasi Mandiri Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

6 hari lalu

Banjir lahar dingin Gunung Semeru yang mengalami peningkatan debit airnya akibat hujan deras yang mengguyur puncak Gunung Semeru, Jumat, 7 Juli 2023. ANTARA/HO-Diskominfo Lumajang
Warga Lumajang Evakuasi Mandiri Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Banjir lahar dingin itu menyebabkan debit air Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo meluap hingga merendam permukiman warga pada Kamis, pukul 19.30 WIB.


Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

8 hari lalu

Gunung Semeru erupsi terpantau dari CCTV pada Sabtu, 23 Maret 2024, pukul 23.00 WIB. (ANTARA/HO-PVMBG)
Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

Badan Geologi masih mempertahankan status aktivitas Gunung Semeru berada di Level III atau Siaga dengan penambahan rekomendasi.


Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

9 hari lalu

Asap vulkanis yang keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Jumat 16 Februari 2024. Bedasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada periode pengamatan Jumat (16/2) pukul 06.00-12.00 WIB Gunung Semeru mengeluarkan material vulkanik dengan 19 kali gempa letusan atau erupsi amplitudo 10-22mm selama 83-130 detik, 7 kali gempa Awan Panas Guguran (APG) amplitudo 3-8mm selama 39-51detik. ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.