Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jelajahi Hutan Pusuk Lombok, Mengenang Jejak Romusha

Reporter

image-gnews
Suasana jalan di antara Hutan Pusuk Lombok Barat. (firstlomboktour.com)
Suasana jalan di antara Hutan Pusuk Lombok Barat. (firstlomboktour.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi warga Pulau Lombok, nama Hutan Pusuk sudah tidak asing lagi. Hutan Pusuk merupakan jalan singkat dari ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat, Mataram ke Pamenang, Kabupaten Lombok Utara. Setidaknya bisa mempersingkat waktu 30 menit ketimbang mengikuti jalan memutar ke Senggigi, Kabupaten Lombok Barat yang didominasi pemandangan pantai.

Jalan berkelok-kelok yang membelah punggung perbukitan menjadi ciri khas Jalan Hutan Pusuk. Dalam bahasa Sasak, pusuk berarti  puncak. Jalan memang membelah kerimbunan pepohonan dengan sesekali di kiri kanan jalan, terlihat  monyet bergerombol. Selepas dari Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, jalan mulai menanjak dan tepat di sebelah kanan jalan, jurang dengan dasar sungai kering yang penuh bebatuan. Diperlukan kehati-hatian dalam melintasi jalan itu.

Tepat di puncaknya yang memiliki ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut (Mdpl), pengguna kendaraan bisa bersantai-santai atau beristirahat. Bahkan melihat pemandangan terbuka dengan bukit-bukit di bawahnya menyerupai  amfiteater. 

Hutan pusuk sendiri merupakan hutan konservasi, produksi, dan hutan lindung yang termasuk dalam kawasan hutan Rinjani barat, dengan memiliki luas sebesar 43.550,23 hektar serta 162 jenis pohon. Selain primata yang bisa ditemukan sepanjang jalan, ada juga minuman khas berupa tuak manis yang dijajakan dalam botol bekas air mineral. 

Pohon-pohon nan hijau,  banyaknya monyet berkeliaran serta kesejukannya membuat wisatawan banyak singgah di Hutan Pusuk. Menghirup udara segar dan bermain dengan primata tersebut. 

Hutan Pusuk memiliki ciri khas berupa kehadiran kelompok monyet. Berada di Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, hutan menawarkan kesejukan. (dispar.lombokbaratkab.go.id)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun siapa sangka jalanan yang dilalui oleh pengguna kendaraan baik roda dua maupun roda empat itu ternyata merupakan hasil karya anak bangsa di masa lalu yang menjadi pekerja paksa (romusha) pada zaman penjajahan Jepang di Pulau Lombok.

Hal ini diungkapkan  Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar. "Dari cerita para orang tua dahulu, Hutan Pusuk itu dibangun oleh para pekerja paksa," katanya. Memang masuk akal jika penjajah Jepang berupaya membangun ruas jalan di daerah itu untuk memperkuat jalur pertahanannya di Pulau Lombok, karena di masa itu Jepang memang harus menghadapi sejumlah negara yang bergabung dalam pasukan sekutu.

Di Pulau Lombok, juga banyak ditemukan gua-gua dan bunker. Angkatan Laut Jepang mendarat di Pantai Ampenan pada 18 Mei 1942, disusul Angkatan Darat Jepang pada 12 Mei 1942 di Labuan Haji. Datangnya pasukan Jepang menandai berakhirnya penjajahan Belanda yang bercokol di Pulau Lombok sejak 1894 melalui suatu ekspedisi pascapenaklukan Kerajaan Karangasem.

ANTARA 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pantai Pasar Bawah, Surga Tersembunyi di Bengkulu Selatan

2 hari lalu

Wisata alam Pantai Pasar Bawah di Bengkulu Selatan. Dok. Pemkab Bengkulu Selatan
Pantai Pasar Bawah, Surga Tersembunyi di Bengkulu Selatan

Pantai Pasar Bawah di Bengkulu Selatan menawarkan pemandangan indah, lengkap dengan kekayaan kuliner lokal. Pengunjung juga dapat membeli ikan murah di Tempat Pelelangan Ikan (TPI).


Cara Raja Juli Mengatasi Masalah Sawit di Kawasan Hutan

2 hari lalu

Agus Harimurti Yudhoyono didampingi Raja Juli Antoni menyerahkan jabatan Menteri ATR/BPN kepada Nusron Wahid dan Ossy Dermawan di Kementerian ATR/BPN, Senin 21 Oktober 2024. Prosesi serah terima jabatan ini ditandai dengan penandatanganan berita acara oleh kedua pihak. TEMPO/Muhammad Rizki Yusrial
Cara Raja Juli Mengatasi Masalah Sawit di Kawasan Hutan

Menhut Raja Juli Antoni mengatakan laporan BPKP akan menjadi dasar Kementerian Kehutanan memulai untuk bekerja dalam penataan kawasan hutan.


7 Perpustakaan Terindah Di Dunia Menurut Forbes

8 hari lalu

Ilustrasi Perpustakaan. ANTARA/Syaiful Arif
7 Perpustakaan Terindah Di Dunia Menurut Forbes

Tujuh perpustakaan di dunia dinobatkan sebagai perpustakaan terindah versi Forbes.


Berikut Asal Mula Hitungan BPKP soal Kebocoran Uang Negara Rp 300 Triliun dari Sawit

9 hari lalu

Ketua Pansel Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK Muhammad Yusuf Ateh memberikan keterangan pers  terkait pengumuman hasil Tes Assessment di Lobby Gedung Utama, Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu 11 September 2024. Pansel KPK mengumumkan sebanyak 20 orang calon pimpinan KPK dan 20 orang calon Dewas KPK lolos seleksi profile assessment dan selanjutnya akan menjalani tes wawancara serta kesehatan pada 17 hingga 20 September 2024. TEMPO/Subekti
Berikut Asal Mula Hitungan BPKP soal Kebocoran Uang Negara Rp 300 Triliun dari Sawit

Angka itu merupakan hasil akumulatif hitungan denda perusahaan sawit yang beroperasi di kawasan hutan dan adanya selisih pembayaran denda.


Studi: Indonesia Peringkat ke-2 dalam Daftar Destinasi Wisata dengan Risiko Bencana Alam Terbesar

10 hari lalu

Kerang raksasa terlihat di samping terumbu karang yang terisi kembali di perairan Pulau Man Nai, lepas pantai tenggara provinsi Rayong, Thailand, 28 Februari 2024. Para ilmuwan mengumpulkan sampel sebanyak mungkin untuk dibiakkan, saat berjuang menyelamatkan terumbu karang Thailand dari degradasi yang disebabkan oleh pemanasan lautan dan aktivitas manusia seperti pariwisata. REUTERS/Napat Wesshasartar
Studi: Indonesia Peringkat ke-2 dalam Daftar Destinasi Wisata dengan Risiko Bencana Alam Terbesar

Indonesia menempati posisi kedua dalam studi terbaru mengenai destinasi wisata paling berbahaya di dunia dengan risiko bencana alam.


KLHK Selidiki Tambang Emas Ilegal di Hutan Produksi NTB yang Beromzet Rp 1 Triliun per Tahun

12 hari lalu

Foto udara salah satu tambang emas ilegal di wilayah Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, yang ditertibkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi pada Jumat, 4 Oktober, 2024. Foto: Sheto Risky/Humas KPK
KLHK Selidiki Tambang Emas Ilegal di Hutan Produksi NTB yang Beromzet Rp 1 Triliun per Tahun

Tim Gakkum KLHK masih di lokasi tambang emas ilegal di wilayah Sekotong, NTB untuk mengumpulkan bahan dan keterangan


Tiga Gili di Lombok Utara Kesulitan Air Bersih, Pelaku Pariwisata Khawatir Kunjungan Wisata Turun

13 hari lalu

Sejumlah wisatawan asing berjemur dan bermain air, di pinggir pantai Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 17 Agustus 2024. Berdasarkan data per Juni - Agustus 2024, jumlah arus kunjungan wisatawan di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional di tiga Gili Trawangan, Air dan Meno, mengalami peningkatan (High Season) mencapai 6.620.050 wisatawan mancanegara, sehingga menaikkan jumlah okupansi hotel hingga 95 persen. TEMPO/Imam Sukamto
Tiga Gili di Lombok Utara Kesulitan Air Bersih, Pelaku Pariwisata Khawatir Kunjungan Wisata Turun

Kini, pasokan air bersih di tiga gili Lombok Itara iti berasal dari sumur bor yang payau.


Greenpeace: Hutan Indonesia Jadi Perkebunan Sawit Meningkat Drastis 5 Tahun Terakhir

15 hari lalu

Lahan bukaan baru perkebunan sawit PT Sinar Kencana Inti Perkasa (SKIP) Senakin Estate di Desa Sembilang, Kecamatan Kelumpang Tengah, Kabupaten Kotabaru pada 13 November 2023. BanjarHits/Diananta P. Sumedi
Greenpeace: Hutan Indonesia Jadi Perkebunan Sawit Meningkat Drastis 5 Tahun Terakhir

Greenpeace mencatat 183.687 hektare habitat orang utan di Sumatera dan Kalimantan telah diganggu oleh perkebunan sawit. Belum harimau dan gajah.


Tower Jembatan Ampera akan Rampung Awal 2025, Pemkot Palembang Canangkan untuk Wisata

16 hari lalu

Jembatan Ampera yang membentang di perairan Sungai Musi, Sumatera Selatan. Unsplash.com/Hadi Utama
Tower Jembatan Ampera akan Rampung Awal 2025, Pemkot Palembang Canangkan untuk Wisata

Menara Jembatan Ampera akan dicanangkan menjadi destinasi wisata hiburan untuk masyarakat menjelang tahun baru 2025.


Dua Pulau Indonesia Masuk Daftar Destinasi Terbaik di Asia Versi Conde Nast Traveller, Bali Teratas

17 hari lalu

Sejumlah perempuan Bali menjunjung gebogan atau sesajen berisi buah, kue, bunga dan hiasan janur saat parade mapeed pada pembukaan Tanah Lot Art & Festival 2024 di objek wisata Tanah Lot, Tabanan, Bali, Jumat 23 Agustus 2024. Festival budaya yang digelar pada 23-25 Agustus 2024 tersebut mengusung tema pancaka tirta dengan melibatkan 23 desa adat dalam bentuk parade dan pertunjukan seni guna meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di objek wisata itu yang ditargetkan mencapai 8.000 orang per hari. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Dua Pulau Indonesia Masuk Daftar Destinasi Terbaik di Asia Versi Conde Nast Traveller, Bali Teratas

Bali menjadi pilihan utama di Asia berkat kombinasi unik antara alam, budaya, dan keramahannya.