TEMPO.CO, Purbalingga - Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa tengah, pada tahun 2017 ini akan mengembangkan enam desa wisata rintisan yang ada di wilayah tersebut.
"Masing-masing desa ini nantinya akan dibantu satu orang fasilitator," kata Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata (Dinporapar) Purbalingga, Mulyanto di Purbalingga, Kamis, (9 Maret 2017).
Dia menambahkan, fasilitator yang akan melakukan pendampingan akan diseleksi oleh Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata Purbalingga.
Keenam desa wisata rintisan tersebut yaitu, Desa Bumisari di Kecamatan Bojongsari, Bokol di Kecamatan Kemangkon, Kaliori di Kecamatan Karanganyar serta dua desa di Kecamatan Rembang, Gunung Wuled, dan Bantarbarang.
Aktivitas di beberapa desa, kata dia, memang sudah berjalan sejak setahun belakangan.
"Contohnya, Bantarbarang dengan Jembatan Pelangi, Desa Bokol dengan sanggar kesenian dan wisata kulinernya. Tapi perlu dikemas lebih menarik agar dapat menarik wisatawan untuk dapat berkunjung," katanya.
Oleh karena itu, tambah dia, perlu adanya peran seorang fasilitator guna mengembangkan desa-desa wisata tersebut.
Dia juga mengatakan, Dinporapar Purbalingga telah membuat pemetaan awal terkait pengembangan desa wisata.
"Dari pemetaan awal yang dilakukan diketahui bahwa sejumlah desa memiliki karakteristik yang berbeda," katanya.
Contohnya, kata dia, Desa Bumisari di Kecamatan Bojongsari memiliki potensi wisata alam Curug Dhuwur, Curug Sawangan dan Curug Mangli yang sudah dikenal.
"Sedangkan untuk aktivitas lainnya, wisatawan bisa ikut belajar membuat gula kelapa dan menari Dames," katanya.
Sementara itu, Desa Bokol, Kecamatan Kemangkon memiliki sanggar seni "Darimu" yang menggelar pentas secara rutin.
"Bahkan, tahun lalu ada wisatawan dari Belanda yang datang berkunjung. Selain itu, wisata kuliner tradisional juga menjadi andalan desa ini," katanya.
Karakteristik yang dimiliki masing-masing desa, kata dia, merupakan potensi yang bisa dikembangkan guna menarik kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara.
ANTARA
Berita terkait
Sarapan Bareng Erick Thohir, Sultan HB X Bahas Borobudur Sampai Jalan Tol
21 Februari 2022
Gubernur DIY Sultan HB X dan Menteri BUMN Erick Thohir juga melakukan pertemuan dan pembicaraan empat mata secara tertutup.
Baca SelengkapnyaProyek Penataan Pulau Rinca Capai 94 Persen, tapi Tak Bisa Selesai Tepat Waktu
29 Juli 2021
Pemerintah tengah melakukan penataan sarana dan prasarana wisata di Pulau Rinca untuk membuat kawasan wisata komodo yang terintegrasi.
Baca SelengkapnyaKemenhub Anggarkan Rp 1,2 T untuk Bangun Pariwisata Borobudur
6 Februari 2020
Kementerian Perhubungan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun untuk membangun infrastruktur pariwisata di Borobudur.
Baca SelengkapnyaDukung Pariwisata, PUPR Akan Bangun Trans Bangka Belitung
3 September 2019
Kementerian PUPR menyatakan, Trans Babel terdiri atas Trans-Bangka sepanjang 440 kilometer dan Trans-Belitung sepanjang 390 kilometer.
Baca SelengkapnyaDukung Danau Toba, Kemenhub Bangun 2 Kapal Ro-Ro dan 5 Dermaga
14 Oktober 2017
Kemenhub mendukung Danau Toba sebagai tujuan pariwisata dunia.
Baca SelengkapnyaGenjot Pariwisata, Jokowi: Pelabuhan Internasional Mendesak
4 Oktober 2017
Ketiadaan pelabuhan internasional menjadi perhatian Presiden Jokowi karena bakal mempengaruhi jumlah wisatawan mancanegara.
Baca SelengkapnyaDukung Pariwisata, Kemenhub Genjot Pembangunan Infrastruktur di 3 Destinasi
1 Oktober 2017
Bandar Udara di Kulonprogo ditargetkan mulai beroperasi pada 2019 untuk mendukung pariwisata di Yogyakarta, Solo, dan Semarang.
Baca SelengkapnyaGaet Lebih Banyak Turis, Desa Gamelan Wirun Gandeng UGM dan Hotel
22 September 2017
Desa Wirun yang dikenal dengan industri gamelannya menggandeng Universitas Gadjah Mada dan Jogjakarta Plaza hotel untuk meningkatkan pariwisata.
Baca SelengkapnyaGarap Potensi Wisata, Kota Tangerang Luncurkan E-Plesiran
16 Agustus 2017
E-Plesiran juga terintegrasi dengan Google Maps yang bisa diakses masyarakat luas.
Baca SelengkapnyaPatung Banteng Wulung di Gedung BEI Jadi Ikon Baru Pariwisata DKI
13 Agustus 2017
Patung Banteng Wulung seberat tujuh ton berasal dari kayu fosil berusia2,5 juta tahun.
Baca Selengkapnya