Ngalap Berkah, 2.000 Warga Ikuti Topo Bisu di Keraton Yogya  

Reporter

Kamis, 15 Oktober 2015 09:43 WIB

Warga mengenakan pakaian adat menandu sesaji berupa gunungan berisi sayur mayur dan buah-buahan pada ritual larung sesaji memperingati 1 Suro di Pantai Gua Cemara, Sanden, Bantul, Yogyakarta, 14 Oktober 2015. Ratusan warga memadati pantai sejak pagi hari hanya untuk melihat ritual setahun sekali tersebut. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ribuan warga mengikuti ritual topo bisu pada malam tahun baru Jawa 1 Suro di halaman Keben Bangsal Ponconiti Keraton Yogyakarta, Rabu, 14 Oktober 2015.

Panitia Mubeng Beteng Keraton Kanjeng Raden Tumenggung Wijoyo Pamungkas menuturkan sekitar 2.000 warga ikut prosesi yang digelar paguyuban abdi dalem keraton itu. Sebanyak seribu orang berasal dari unsur abdi dalem dan sisanya masyarakat.

Dalam prosesi yang mulai digelar pukul 21.30 WIB itu, sejumlah abdi dan kerabat keraton Yogyakarta duduk lesehan di depan pintu gerbang keraton dengan berbalut pakaian adat lengkap.

Sejumlah kerabat keraton tampak hadir, seperti adik Sultan Hamengku Buwono X, yakni Gusti Bendoro Pangeran Hario (GBPH) Prabukusumo dan GBPH Yudhaningrat. Adapun dari keluarga HB X terlihat menantu dari putri ketiga, Kanjeng Pangeran Hario Purbodiningrat.

Prosesi pertama dilakukan dengan pelantunan tembang-tembang Macapat tanpa instrumen dan doa-doa selama kurang lebih satu jam hingga pukul 22.30 WIB.

Prosesi dilanjutkan dengan makan bersama sego gurih yang dibagikan pihak panitia mubeng beteng kepada ribuan warga. Sego gurih ini ditempatkan pada mangkuk kertas kecil berisi nasi gurih, sambal goreng, potongan ayam, telur puyuh, dan serundeng.

Usai makan bersama, pihak keraton diwakili GBPH Prabukusumo memberikan pangandikan atau petuah pengantar sebelum topo bisu dimulai tepat jam 00.00 atau saat lonceng keraton berbunyi tengah malam.

"Semoga saudara sekalian beserta keluarga senantiasa diberi keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan di tahun yang baru ini," ujar Prabukusumo.

Arak-arakan topo bisu mubeng ini dimulai dengan keluarnya belasan prajurit bregada keraton membawa bendera keraton.

Seorang warga peserta ritual mubeng beteng, Pujianto, 52 tahun, asal Cilacap, Jawa Tengah, mengatakan telah mengikuti ritual topo bisu 1992. Setiap malam 1 Suro, ia menyempatkan diri untuk datang ke Yogyakarta. "Insya Allah selalu terberkahi dalam kehidupan, pekerjaan, dan keluarga," ujar Pujianto yang kali ini mengajak istri dan cucunya.

Pujianto yang seorang petani itu menuturkan berkah yang diperoleh setelah mengikuti prosesi itu tak lain kelancaran berbagai hal. "Panen lancar, keluarga bahagia dan sehat, itu berkah," ujarnya.

Lain halnya dengan Jayus, 48 tahun, warga Karangjati, Ngawi, Jawa Timur. Ia dan istrinya ingin ngalap berkah. "Agar diberi kesalamatan dan kebahagiaan menjalani hidup," ujar Jayus, yang berprofesi sebagai petani.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Kapan Tahun Baru Islam 1446? Ini Jadwal serta Tanggal Penting di Bulan Muharram

6 hari lalu

Kapan Tahun Baru Islam 1446? Ini Jadwal serta Tanggal Penting di Bulan Muharram

Kapan tahun baru Islam 1446? Tahun baru Islam bertepatan dengan datangnya bulan Muharram, yakni salah satu bulan suci dalam Islam. Berikut jadwalnya.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

6 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

10 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

7 Tempat Terbaik Merayakan Festival Songkran di Thailand

11 hari lalu

7 Tempat Terbaik Merayakan Festival Songkran di Thailand

Dari hiruk pikuk kota metropolitan hingga keindahan alam yang memesona, Thailand memiliki segala yang Anda butuhkan untuk merayakan Festival Songkran.

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

14 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

Tahun ini, tradisi Grebeg Syawal tidak lagi diperebutkan tapi dibagikan oleh pihak Keraton Yogyakarta. Bagaimana sejarah Grebeg Syawal?

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

16 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

Keraton Yogyakarta kembali menggelar tradisi Grebeg Syawal dalam memperingati Idul Fitri 2024 ini, Kamis 11 April 2024.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

21 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

25 hari lalu

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

25 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

45 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya