Kota Yogya Peringati Ultah tanpa Java Carnival

Reporter

Jumat, 5 Oktober 2012 11:53 WIB

ANTARA/Noveradika

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kota Yogyakarta memperingati hari ulang tahunnya yang ke-256, bulan ini. Berlangsung selama dua pekan, 5-20 Oktober 2012, perayaan tahun ini tak disertai acara promosi pariwisata Jogja Java Carnival seperti tahun sebelumnya.

Wali Kota Haryadi Suyuti mengatakan keputusan meniadakan JCC dilakukan pada awal tahun. Namun, ia berharap serangkaian acara dalam peringatan tetap menjadi daya tarik bagi wisatawan. "Hari ulang tahun kota semarak," katanya, Kamis, 4 Oktober 2012.

Di antara kegiatan peringatan itu adalah pemasangan penjor di kawasan Malioboro dan instalasi seni di ruang-ruang publik. Pemasangan umbul-umbul di kampung-kampung yang menjadi penanda rangkaian peringatan ulang tahun. Kegiatan peringatan itu berakhir pada 20 Oktober 2012 dengan menampilkan kesenian dari daerah di kota Yogyakarta di Plaza Monumen Serangan Oemoem 1 Maret. "Bisa jadi daya tarik wisata," katanya.

JJC digelar sejak 2008. Waktunya bersamaan dengan peringatan hari ulang tahun Kota Yogyakarta. Selama ini, kegiatan itu dibiayai melalui pos dana hibah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Tahun ini pemerintah menghapus kegiatan ini lantaran terbentur dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang pedoman pemberian dana hibah dan bantuan sosial.

Pemerintah merencanakan mengubah karnaval tahunan itu menjadi even dua tahunan. Bahkan kini muncul pemikiran pendanaannya akan dilakukan bersama, yakni antara Pemerintah Kota Yogyakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta, Deddy Arnowo Eryono, mengatakan selama lima tahun digelar, JJC belum berdampak signifikan pada peningkatan wisatawan di Kota Yogyakarta. JCC, yang digelar saban tahun, hanya mempermudah promosi wisata saja.

Ia mengatakan tak ada masalah JJC diubah menjadi acara pariwisata dua tahunan atau bahkan tiga tahunan sekali pun. Keputusan meniadakan JCC pada tahun ini pun sebenarnya bisa dimaklumi karena pemerintah tak bisa memaksakan diri melanggar peraturan menteri. Namun, ia berharap ada evaluasi secara menyeluruh yang melibatkan banyak pihak pelaku wisata. "Jadi bisa tetap bersinergi dengan acara wisata yang lain," katanya.

ANANG ZAKARIA

Berita Lainnya:
Gunung Bromo Waspada, Pengunjung Dibatasi
Berburu Kuliner di ''Pasar Indonesia'' Senayan
Legitnya Pisang Bakar Pantai Padang
Kuburan Ratu Suku Maya Ditemukan
10 Pemborosan Terbesar Saat Liburan
Target Nusa Dua Fiesta 15 Ribu Pengunjung Sehari

Berita terkait

Erick Thohir: Kita Sukses Dorong Mandalika sebagai Sport Tourism

18 menit lalu

Erick Thohir: Kita Sukses Dorong Mandalika sebagai Sport Tourism

Menteri BUMN Erick Thohir mengklaim berhasil membangun sport tourism di Mandalika.

Baca Selengkapnya

P3PD Bantu Kepala Desa Kutuh Susun Peraturan Desa tentang Retribusi untuk Investor di Sektor Pariwisata

8 jam lalu

P3PD Bantu Kepala Desa Kutuh Susun Peraturan Desa tentang Retribusi untuk Investor di Sektor Pariwisata

Kepala Desa Kutuh berencana membuat peraturan desa terkait retribusi untuk investor dan pelaku usaha di sektor pariwisata. Ilmu ini diperoleh setelah mengikuti pelatihan Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa atau P3PD.

Baca Selengkapnya

Nomenklatur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Pemerintahan Prabowo di Bawah Dua Kemenko Berbeda

3 hari lalu

Nomenklatur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Pemerintahan Prabowo di Bawah Dua Kemenko Berbeda

Kementerian Pariwisata era Prabowo di bawah Menko Perekonomian, sedangkan Kementerian Ekonomi Kreatif Menko Pemberdayaan Masyarakat.

Baca Selengkapnya

Ajak Warganya Liburan di Dalam Negeri, Thailand Siapkan Subsidi Pariwisata sampai 50 Persen

8 hari lalu

Ajak Warganya Liburan di Dalam Negeri, Thailand Siapkan Subsidi Pariwisata sampai 50 Persen

Program subsidi pariwisata domestik di Thailand sebelumnya menciptakan dampak ekonomi sekitar 58,6 miliar baht atau sekitar Rp2,7 triliun.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Kementerian yang Dipecah sehingga Kabinet Merah Putih Prabowo Jadi Gemuk?

8 hari lalu

Apa Saja Kementerian yang Dipecah sehingga Kabinet Merah Putih Prabowo Jadi Gemuk?

Prabowo telah membentuk kabinet yang terdari 48 kementerian. Penambahan tersebut terjadi karena ada pemecahan sejumlah kementerian.

Baca Selengkapnya

Angela Tanoesoedibjo Ditunjuk Jadi Co-CEO MNC Group Usai Lepas Jabatan Wamenparekraf

9 hari lalu

Angela Tanoesoedibjo Ditunjuk Jadi Co-CEO MNC Group Usai Lepas Jabatan Wamenparekraf

Usai melepas jabatan Wamenparekraf, Angela Tanoesoedibjo ditunjuk oleh Hary Tanoesoedibjo menjadi Co-CEO MNC Group.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Ditawari jadi Sekjen UNWTO: Masih Butuh Diskusi

10 hari lalu

Sandiaga Uno Ditawari jadi Sekjen UNWTO: Masih Butuh Diskusi

Sandiaga Uno masih membutuhkan waktu untuk berdiskusi sebelum menerima tawaran untuk menduduki posisi Sekjen UNWTO.

Baca Selengkapnya

Pariwisata Sumbang PAD Sleman Rp283,53 Miliar, Terbesar dari Pajak Hotel dan Restoran

14 hari lalu

Pariwisata Sumbang PAD Sleman Rp283,53 Miliar, Terbesar dari Pajak Hotel dan Restoran

Hingga September 2024 sebanyak 5,95 juta orang berwisata ke berbagai destinasi di Sleman, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Studi: Indonesia Peringkat ke-2 dalam Daftar Destinasi Wisata dengan Risiko Bencana Alam Terbesar

16 hari lalu

Studi: Indonesia Peringkat ke-2 dalam Daftar Destinasi Wisata dengan Risiko Bencana Alam Terbesar

Indonesia menempati posisi kedua dalam studi terbaru mengenai destinasi wisata paling berbahaya di dunia dengan risiko bencana alam.

Baca Selengkapnya

Di Manakah Pulau Taliabu? Lokasi Kebakaran Speedboat yang Menewaskan Benny Laos Calon Gubernur Maluku Utara

16 hari lalu

Di Manakah Pulau Taliabu? Lokasi Kebakaran Speedboat yang Menewaskan Benny Laos Calon Gubernur Maluku Utara

Calon Gubernur Maluku Utara, Benny Laos meninggal di Pulau Taliabu akibat insiden kebakaran speedboat. Di manakah letaknya?

Baca Selengkapnya