Kesederhanaan Rendang Darek

Reporter

Editor

Jumat, 6 Januari 2012 03:25 WIB

Rendang. TEMPO/Rendra

TEMPO.CO:- Rendang mendadak naik daun setelah ditetapkan CNN Go.Com menjadi salah satu makanan terlezat di dunia. Di Padang ”demam” rendang dirayakan dalam dua kali festival rendang akhir tahun lalu. Semua orang berlomba menampilkan rendang yang paling lezat.

Di Ranah Minang rendang adalah hidangan utama yang harus ada di berbagai acara adat seperti kenduri adat, hingga pesta perkawinan. Rendang adalah masakan tradisional Minang yang resepnya diwariskan turun temurun. Rendang dibuat dari daging sapi atau daging kerbau yang direbus dengan santan kental dan bumbu-bumbu dan dimasak hingga kering dan berwarna kehitaman.

Uniknya, tiap daerah di Sumatera Barat tidak seragam dalam memakai bumbu rendang ataupun cara memasaknya. Daerah darek, atau daerah Minangkabau seperti Tanah Datar, Payakumbuh, Bukittinggi, Agam memiliki bumbu rendang yang lebih sederhana,begitu juga teknik memasaknya.

Sedangkan rendang daerah pesisir seperti Padang, Pariaman dan Pesisir Selatan, bumbu rendangnya kaya dengan rempah, sehingga aroma rempahnya lebih terasa. Karena makanan adat, rendang diyakini berasal dari darek, Minangkabau.



Menurut Emi Bachtiar, 58 tahun, ahli masak dan pengusaha Finna Katering di Padang, rendang ini asalnya dari darek, karena sejak dulu biasa digunakan untuk sambal adat. Namun, rendang kemudian berkembang hingga ke daerah pesisir di Sumatera Barat, sehingga rasanya berbeda-beda.



“Kalau rendng asli darek itu rasanya khas, agak manis dan pedasnya pedas dari merica, bumbunya sederhana, rendang darek tidak memakai bumbu masakan kambing dan ketumbar seperti sering di pakai pada kebanyakan rumah makan Padang ,” kata Emi.



Sebagai makanan adat, Rendang dikeluarkan saat-saat kenduri besar, mulai dari pengangkatan datuk hingga perhelatan perkawinan. Saat pesta perkawinan, rendang akan dibuat dalam kawah kuali besi yang besar di atas tungku batu dengan api dari kayu, diaduk dengan sendok besi yang mirip pendayung biduk.



Rendang untuk pesta perkawinan ini biasanya dibuat lebih banyak, karena usai pesta, rendang inilah sambal mewah yang akan disuguhkan untuk sang menantu. Dipanaskan setiap hari hingga tahan beberapa bulan. Semakin “bulukan” rendangnya semakin enak.



Advertising
Advertising

Rendang darekdari daging sapi atau kerbau biasanya dicampur dengan ubi kayu yang dipotong dadu dan telah digoreng, atau talas, sedangkan rendang ayam campurannya adalah kacang putih.



Kesederhanaan rendang darek terlihat pada bumbunya, yang hanya terdiri dari cabe, jahe, lengkuas, serai, bawang merah,bawang putih, daun jeruk purut, daun salam, daun kunyit. Sedangkan membuatnya, hanya dengan merebus semua bumbu dan daging dalam santan, diaduk perlahan hingga kuahnya kering. Berbeda dengan rendang Padang atau Pariaman, bumbu rendangnya biasanya bumbunya ditumis, dan memakai ketumbar.



Namun menurut Ade Taufik, ahli rendang dari Payakumbuh kekuatan rendang terletak pada kelapa yang akan menentukan rasa rendang. Semakin bagus kelapanya, rendangnya semakin lezat. Kelapa yang dipakai adalah kelapa yang agak tua. Kelapa ini tidak bisa diganti dengan santan instan karena masakannya tidak bisa menjadi rendang. Untuk satu kilogram daging menggunakan 2,5 butir kelapa.

Proses membuatnya, santan dimasak hingga mendidih, masukkan bumbu yang dihaluskan seperti cabe, lengkuas, jahe, bawang merah, bawang putih dan bumbu daun yang diiris seperti daun limau, daun kunyit dan daun salam. Setelah santan menjadi agak kental, masukkan daging yang sudah diiris persegi. “Proses memasaknya untuk satu kilogram daging dibutuhkan waktu hingga 3 jam, rendang ini bisa tahan hingga empat bulan,” kata Ade Taufik.

Seain itu, rendang yang enak juga dihasilkan dari tungku dengan kayu bakar dan kuali tebal. Sedangkan semua bumbunya juga harus segar dan digiling sendiri, bukan bumbu halus yang siap pakai juga.



Dan yang paling penting, membuat rendang butuh lakek tangan (sentuhan tangan) pemasaknya. “Harus satu orang yang menyusun bumbu hingga memasak sampai selesai, untuk rendang yang saya produksi, saya sendiri yang menyusun bumbu giling maupun daunnya, dan mengolahnya sampai selesai,” kata Ade Taufik.



FEBRIANTI

Berita terkait

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

8 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

10 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

10 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

11 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

14 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

16 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

24 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

26 hari lalu

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya

Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

29 hari lalu

Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah

Baca Selengkapnya

5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

29 hari lalu

5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook.

Baca Selengkapnya