15 Alasan Penumpang Diusir dari Pesawat
Reporter
Tempo.co
Editor
Mila Novita
Kamis, 31 Oktober 2024 20:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pernah mendengar penumpang dikeluarkan dari pesawat karena pakaiannya diaggap tidak sopan? Bukan hanya pakaian, ada banyak alasan lain yang bisa menyebabkan penumpang diusir.
Maskapai menerbitkan daftar panjang pelanggaran yang bisa dilihat setiap kali pelancong membeli tiket pesawat, disebut dengan kontrak pengangkutan. Sayangnya, jarag penumpang membaca kontrak tersebut. Tapi dengan membeli, berarti penumpang menyetujui kontrak pengangkutan maskapai.
Mantan pramugari Kevin Clark mengatakan bahwa pelanggaran terhadap kontrak itu bukan hanya menyebabkan seseorang diusir, tapi juga bisa masuk dalam daftar larangan terbang.
"Jika seorang penumpang mengalami beberapa insiden, ia dapat dimasukkan ke dalam daftar larangan terbang dan tidak akan dapat memesan tiket untuk jangka waktu tertentu, atau secara permanen jika pelanggarannya cukup serius atau berbahaya," kata dia, seperti dilansir Travel + Leisure, Rabu, 30 Oktober 2024.
Ia menambahkan bahwa untuk masalah yang berkaitan dengan penyerangan atau pemukulan, petugas keamanan bandara akan menemui penumpang tersebut saat mereka turun dari pesawat dan dapat menyerahkan mereka ke penegak hukum setempat, yang dapat menangkap mereka.
Berikut 15 daftar alasan seseorang dikeluarkan dari penerbangan, sebaiknya jangan mencoba melakukannya.
1. Bersikap Kasar
Bersikap kasar dalam konteks apa pun dapat menjadi alasan untuk dikeluarkan, bahkan berpotensi ditangkap pihak berwenang. Sikap kasar ini bisa saja terhadap penumpang atau awak pesawat.
2. Pelecehan Verbal
Jika melakukan pelecehan verbal terhadap seseorang di pesawat, pramugari atau penumpang lain, baik dengan cara yang kasar, seksual, atau lainnya, penumpang juga dapat dikeluarkan. Sebagian besar maskapai penerbangan memiliki kebijakan tanpa toleransi.
3. Mabuk atau di Bawah Pengaruh Narkoba
Mabuk karena alkohol atau di bawah pengaruh narkoba membuat seseorang diusir dari penerbangan. "Kami pernah memiliki penumpang yang sangat mabuk di first class yang terbang ke London, dan ketika kami menolak untuk memberinya lebih banyak alkohol, ia berdiri dan buang air besar di kereta dorong lipat tiga tingkat kelas utama kami ketika pramugari pergi ke dapur untuk mengambil lebih banyak roti dan salad," kata Clark.
4. Mengenakan Pakaian yang Tidak Pantas
Banyak maskapai penerbangan memiliki ketentuan untuk pakaian penumpang dalam kontrak pengangkutan. Pakaian yang dilarang biasanya terlalu terbuka, mengandung unsur yang tidak pantas hingga gambar yang cabul.
5. Bertelanjang Kaki
Ada banyak alasan mengapa penumpang tidak boleh bertelanjang kaki di pesawat. Selain menjijikkan bagi orang lain di dalam pesawat, lantai pesawat sama sekali tidak higienis. Selain itu, jika terjadi keadaan darurat, penumpang harus memakai sepatu agar dapat melakukan evakuasi dengan aman dan cepat.
6. Kotor
Menurut kontrak pengangkutan United, penumpang yang memiliki atau menyebabkan kondisi bau yang tidak sedap dapat dikeluarkan, dan sebagian besar maskapai penerbangan besar memiliki klausul serupa. Namun, ada pengecualian bagi mereka yang memiliki disabilitas atau kondisi kesehatan.
7. Tidak Memberikan Kartu Identitas
Jika awak pesawat meminta menggeledah tas karena alasan keamanan, penumpang harus mematuhinya. Penumpang juga harus dapat menunjukkan kartu identitas yang berlaku saat diminta.