Ramen Makin Mahal di Jepang, Soba jadi Pilihan Lebih Hemat

Reporter

magang_merdeka

Editor

Mila Novita

Senin, 28 Oktober 2024 09:21 WIB

Ilustrasi ramen (Pixabay)

TEMPO.CO, Jakarta - Ramen telah lama menjadi simbol makanan lezat yang terjangkau bagi wisatawan maupun penduduk lokal di Jepang. Hidangan yang sederhana namun kaya rasa ini bukan sekadar mi, melainkan bagian dari identitas kuliner Jepang yang mudah dijangkau masyarakat.

Namun, harga yang terus melonjak menimbulkan kekhawatiran bahwa ramen kini tidak lagi bisa dinikmati semua kalangan, bahkan menjadi cerminan dari krisis biaya hidup yang semakin terasa di Negeri Sakura ini.

Keluhan Pengusaha

Salah satu pelaku usaha yang paling merasakan dampak kenaikan harga adalah Taisei Hikage, pemilik kedai ramen di Tokyo. Sejak membuka kedainya satu setengah tahun yang lalu, Hikage telah menaikkan harga menu sebanyak tiga kali. “Ramen Spesial” yang menjadi favorit di kedainya kini dijual seharga 1.250 yen atau sekitar Rp 128 ribu, naik 47 persen sejak awal. Meskipun harga meningkat, biaya bahan baku dan bahan bakar yang terus naik membuatnya masih kesulitan untuk menjaga keseimbangan usaha.

“Secara tradisional, kedai ramen seharusnya menawarkan sesuatu yang murah dan lezat. Kini bukan lagi makanan murah untuk masyarakat umum,” katanya, seperti dilansir Reuters, pekan lalu.

Tantangan ini dialami banyak pemilik usaha ramen, yang juga harus berjuang dengan penurunan nilai yen serta menambah biaya impor bahan baku, terutama terigu yang digunakan dalam pembuatan mi. Banyak kedai bahkan bangkrut. Pada tahun ini, 49 operator toko ramen di Jepang sudah mengajukan kebangkrutan karena terlilit utang.

Alternatif Makanan Murah Pengganti Ramen

Advertising
Advertising

Karena harga ramen yang semakin mahal, masyarakat Jepang mulai mempertimbangkan alternatif makanan yang lebih terjangkau. Soba misalnya, menjadi pilihan yang populer sebagai hidangan mi yang lebih ekonomis dibandingkan ramen. Mi soba yang terbuat dari tepung gandum hitam biasanya lebih murah karena bahan bakunya dapat dihasilkan di dalam negeri, sehingga tidak terlalu bergantung pada bahan impor.

Selain itu, beberapa jaringan restoran cepat saji di Jepang juga berusaha menawarkan menu-menu dengan harga terjangkau, seperti gyudon (daging sapi dengan nasi) dan onigiri (nasi kepal). Meski tidak seikonik ramen, hidangan-hidangan ini tetap memberikan kenyamanan bagi masyarakat dengan harga yang lebih ramah di kantong.

Meski ada pilihan lebih murah, Taisei Hikage tetap menjual ramen dan mempertahankan kualitas hidangan yang disajikannya meski harus mengorbankan margin keuntungan. Dengan antrean panjang di tokonya, ia percaya bahwa pelanggan masih menginginkan ramen berkualitas. Ia berharap pemilu yang digelar di Jepang kali ini membawa perubahan positif bagi pemilik usaha kecil di Jepang. "Tugas kami sekarang sedang menyelesaikan ini dan fokus menawarkan sesuatu yang lezat, dengan menundukkan kepala kepada pelanggan," katanya.

PUTRI ANI | REUTERS

Pilihan Editor: Sushi Termahal di Dunia Seharga Rp36 Juta, Apa Isinya?

Berita terkait

Tips Mendapatkan Tiket Pesawat Murah ke Jepang

17 jam lalu

Tips Mendapatkan Tiket Pesawat Murah ke Jepang

Di Jepang, dua musim yang menjadi puncak kunjungan wisata. Kapan waktu terbaik untuk memesan tiket penerbangan ke sana?

Baca Selengkapnya

Selebgram Alnaura Karima yang Ditangkap di Jepang Tiba di Palembang

2 hari lalu

Selebgram Alnaura Karima yang Ditangkap di Jepang Tiba di Palembang

Otoritas Jepang menangkap selebgram Alnaura Karima atas permintaan Kejaksaan Agung karena diduga melakukan penipuan dan investasi bodong

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung dan Interpol Pulangkan Buron Kasus Penipuan dari Jepang

2 hari lalu

Kejaksaan Agung dan Interpol Pulangkan Buron Kasus Penipuan dari Jepang

Al Naura Karima Pramesti adalah terpidana perkara penipuan investasi bodong di Palembang.

Baca Selengkapnya

Barat Kecam Pelanggaran HAM di Xinjiang, Cina: Bagaimana dengan Gaza?

5 hari lalu

Barat Kecam Pelanggaran HAM di Xinjiang, Cina: Bagaimana dengan Gaza?

Kecaman ini mendorong Cina balik mengecam mereka karena mengabaikan "neraka" di Jalur Gaza akibat genosida Israel, sekutu Barat.

Baca Selengkapnya

Mirip Film Train to Busan, Penumpang Shinkansen Rute Tokyo - Osaka Diserang Zombi

5 hari lalu

Mirip Film Train to Busan, Penumpang Shinkansen Rute Tokyo - Osaka Diserang Zombi

Para penumpang shinkansen akan diserang zombie. Ini merupakan acara horor pertama yang digelar di shinkansen berjalan.

Baca Selengkapnya

8 Destinasi Solo Traveling yang Cocok untuk Penyuka Petualangan

6 hari lalu

8 Destinasi Solo Traveling yang Cocok untuk Penyuka Petualangan

Masing-masing destinasi ini menawarkan pengalaman unik dan memiliki lingkungan yang ramah untuk solo traveling.

Baca Selengkapnya

4 Tren Perjalanan Liburan Akhir Tahun

6 hari lalu

4 Tren Perjalanan Liburan Akhir Tahun

10.10 Fest mengungkap beberapa tren perjalanan yang mencerminkan perilaku traveler di Asia Tenggara dan Australia

Baca Selengkapnya

Presiden AS Joe Biden Ucapkan Selamat atas Pelantikan Presiden Prabowo

6 hari lalu

Presiden AS Joe Biden Ucapkan Selamat atas Pelantikan Presiden Prabowo

Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Ahad mengucapkan selamat atas pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden ke-8 Republik Indonesia

Baca Selengkapnya

Gerbang Kuil di Jepang Dijadikan Palang Pull-Up, Turis Minta Maaf

7 hari lalu

Gerbang Kuil di Jepang Dijadikan Palang Pull-Up, Turis Minta Maaf

Gerbang torii merupakan bagian kuil yang berada di pintu masuk atau di dalam kuil Shinto untuk menandai transisi ke tempat suci tersebut.

Baca Selengkapnya

Tsukemen, Hidangan Mirip Ramen yang Kini Paling Dicari Wisatawan Asing di Jepang

7 hari lalu

Tsukemen, Hidangan Mirip Ramen yang Kini Paling Dicari Wisatawan Asing di Jepang

Tsukemen awalnya diabaikan banyak turis asing. Hidangan ini berbeda dengan ramen tradisional karena mi dan kuahnya disajikan dalam mangkuk terpisah.

Baca Selengkapnya