7 Ritual Meminta Hujan Saat Musim Kemarau di Indonesia

Reporter

Tiara Juwita

Kamis, 24 Oktober 2024 08:30 WIB

Para jawara saling serang memukul lawan dengan tongkat rotan saat digelar tradisi Ujungan di Desa Kemranggon, Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat, 20 September 2024. Tradisi meminta hujan ini akan dimulai saat puncak musim kemarau dan terus menerus digelar setiap hari Jumat hingga hujan turun di desanya. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia merupakan negara yang kaya adat istiadat dan budaya. Bahkan kala dilanda musim kemarau masyarakat di beberapa daerah memiliki ritual meminta hujan. Ritual budaya tersebut juga menjadi ajang promosi kebudayaan. Tak jarang saat ritual berlangsung banyak mendatangkan kunjungan baik dari wisatawan lokal maupun wisatawan luar daerah. Dilansir dari berbagai sumber, inilah beberapa di antaranya:

1.Ngalon Aik Kakok-Lombok Timur

Masyarakat di Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur menggelar tradisi Ngalon Aik Kakok 'Merayu Air.' Masyarakat setempat percaya ritual tersebut dapat menjadikan mata air mereka melimpah ruah kembali di tengah musim kemarau yang melanda. Tradisi Ngalun Aik Kakok telah dijadikan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Ngalon Aik Kakok selain memiliki tujuan mendatangkan air di sisi lain dengan kegiatan ini dapat menjadi salah satu daya tarik wisatawan. Maka dari itu kegiatan tersebut dilakukan secara rutin setiap tahun.

"Harapan kita agar event ini terus berjalan setiap tahunnya. Target kita dapat menembus pasar nasional bahkan internasional,” ujar Ketua Panitia Kegiatan Ngalun Aik Kakok, Marzuki seperti dilansir dari teras.id, mitra Tempo.co.

Advertising
Advertising

2. Ujungan-Banjarnegara

Masyarakat Banjarnegara juga memiliki tradisi unik saat musim kemarau melanda. Tradisi ini disebut dengan 'ujungan.' Ketika musim kemarau melanda Desa Kemranggon, Banjarnegara, Jawa Tengah masyarakatnya akan menggelar tradisi ini khusus setiap hari Jumat selama hujan belum turun ritual ini akan selalu dilaksanakan. Tradisi ini dilakukan dengan adu kekuatan, dimana dua orang jawara akan saling pukul satu sama lain menggunakan tongkat khusus dan akan ada wasit sebagai penengah.

3. Tiban-Purwokerto, Kediri

Mirip dengan tradisi ujungan yang dilakukan dengan saling adu kekuatan, namun bedanya tradisi tiba menggunakan alat yang berupa cambuk. Tradisi ini dilakukan di Desa Purwokerto, Kediri, Jawa Timur. Adapun alat yang digunakan untuk mencambuk dibuat khusus dari daun aren. Hal tersebut sebagai bentuk permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar segera menurunkan air.

4. Ngasuk- Lebak, Banten

Masyarakat di Desa Ngaseuk, Leuwidimar, Lebak Banten akan mengadakan tradisi Ngasuk di saat kemarau melanda Desa mereka. Kegiatan ini dilakukan dengan bertanam padi huma di lahan kering tengah-tengah musim kemarau.

5. Okol-Pamekasan, Jawa Timur

Masyarakat di Pamekasan, Jawa Timur punya tradisi unik untuk meminta hujan. Tradisi ini disebut dengan tradisi Okol. Tradisi Okol dilakukan dengan cara dua orang saling beradu dalam sebuah pertandingan semacam gulat. Adapun orang yang melakukan tradisi ini harus laki-laki dan memiliki postur tubuh yang sama. Setelah tradisi selesai kedua orang tersebut akan diminta saling bersalaman. Selain untuk meminta hujan tradisi ini juga sebagai ajang silaturahmi warga setempat.

Dulunya, para warga saling berkelahi karena berebut air bersih. Beberapa hari setelahnya hujan turun di lokasi perkelahian. Konon cerita tersebutlah yang menjadi filosofi tradisi Okol.

6. Gundala-gundala-Karo, Sumatra Utara

Gundala-gundala merupakan nama sebuah tarian khas warga Karo, Sumatra Utara. Tarian ini disajikan saat warga Karo mengalami kemarau panjang dan diyakini sebagai pemanggil hujan atau dalam bahasa Batak disebut juga Ndilo Wari Udan. Para penari Gundala akan memakai kostum jubah dan topeng yang terbuat dari kayu saat melakukan tarian ini.

7. Gebug Ende- Karangasem, Bali

Tradisi Gebug Ende merupaka tradisi pemanggil hujan, saat musim kemarau. Dua orang akan bertarung menggunakan pemukul dan tameng sebagai pelindung. Satu orang akan bertinfak sebagai wasit atau yang dilanggil dengan sebutan 'saye.' Darah yang jatuh dalam tradisi ini dipercaya dapat mendatangkan hujan. Tradisi unik ini sudah dipercaya secara turun temurun bahkan kabarnya tradisi ini telah ada sejak zaman peperangan Kerajaan Karangasem dengan kerajaan Seleparang di Lombok.

TIARA JUWITA | BUDI PURWANTO | MUSTOFA BISRI | FARDI BESTARI | KEMENKOPMK.GO.ID

Pilihan Editor: Tradisi Saling Cambuk Tiban untuk Minta Hujan di Kediri

Berita terkait

Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Trami Kategori 1 Picu Gelombang Tinggi dan Hujan di Beberapa Wilayah

3 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Trami Kategori 1 Picu Gelombang Tinggi dan Hujan di Beberapa Wilayah

Intensitas Siklon Tropis Trami akan berada di kategori 1 dalam 24 jam ke depan dan cenderung persisten.

Baca Selengkapnya

Pemda Sumsel Waspadai Risiko Banjir di Area Ini, Gelar Simulasi Menjelang Musim Hujan

1 hari lalu

Pemda Sumsel Waspadai Risiko Banjir di Area Ini, Gelar Simulasi Menjelang Musim Hujan

Merujuk prediksi cuaca BMKG, musim hujan di Sumsel akan datang pada bulan ini hingga November 2024

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Trami Picu Gelombang Tinggi dan Hujan di Beberapa Wilayah, Waspada Banjir Rob

1 hari lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Trami Picu Gelombang Tinggi dan Hujan di Beberapa Wilayah, Waspada Banjir Rob

Kecepatan angin maksimum Siklon Tropis Trami dalam 24 jam ke depan diperkirakan meningkat menjadi kategori 2.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Bibit Siklon 96W dan 98B Picu Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Beberapa Wilayah

2 hari lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Bibit Siklon 96W dan 98B Picu Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Beberapa Wilayah

Bibit siklon 96W terpantau di Laut Filipina, sedangkan bibit siklon 98B terpantau di Teluk Benggala.

Baca Selengkapnya

Cerita Fadli Zon Usai Resmi jadi Menteri Kebudayaan: Saya Orang Budaya yang Masuk Politik

2 hari lalu

Cerita Fadli Zon Usai Resmi jadi Menteri Kebudayaan: Saya Orang Budaya yang Masuk Politik

Fadli Zon mengaku dirinya sudah memiliki minat pada budaya sejak lama, bahkan sebelum terjun ke dunia politik.

Baca Selengkapnya

Dipilih jadi Menteri Kebudayaan, Fadli Zon Klaim Punya 8 Ribu Wayang dan Pimpin Organisasi Keris

2 hari lalu

Dipilih jadi Menteri Kebudayaan, Fadli Zon Klaim Punya 8 Ribu Wayang dan Pimpin Organisasi Keris

Fadli Zon mengaku sudah berminat pada kebudayaan lokal sejak lama, bahkan sebelum terjun ke dunia politik.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Ingin Buat Omnibus Law Kebudayaan

2 hari lalu

Fadli Zon Ingin Buat Omnibus Law Kebudayaan

Menteri Kebudayaan Fadli Zon ingin membuat omnibus law kebudayaan. Semua aturan tentang kebudayaan akan disatukan.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Dasarian Terakhir Oktober di Jawa Barat, BMKG: Hujan Menengah Mendominasi

2 hari lalu

Prediksi Cuaca Dasarian Terakhir Oktober di Jawa Barat, BMKG: Hujan Menengah Mendominasi

Berdasarkan analisis BMKG pada dasarian kedua Oktober, mayoritas daerah di Jawa Barat atau 81,2 persen hujannya tergolong rendah.

Baca Selengkapnya

BMKG: Masih Cuaca Panas Sepekan ke Depan di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara

5 hari lalu

BMKG: Masih Cuaca Panas Sepekan ke Depan di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara

Cuaca panas siang hari, tapi tetap waspada cuaca ekstrem sore hari. Berikut penjelasan dari BMKG untuk cuaca sepekan ke depan.

Baca Selengkapnya

Hurikan Milton Memutus Suplai Air Bersih, Rumah Sakit di Florida Ini Sediakan Air Minum dari Udara

7 hari lalu

Hurikan Milton Memutus Suplai Air Bersih, Rumah Sakit di Florida Ini Sediakan Air Minum dari Udara

Rumah sakit anak yang akses air bersihnya terputus dampak Hurikan Milton langsung menjajal teknologi memanen air minum langsung dari udara.

Baca Selengkapnya