Musim Pendakian Belum Mulai, Empat Mayat Ditemukan di Gunung Fuji

Reporter

Editor

Mila Novita

Jumat, 28 Juni 2024 10:00 WIB

Gunung Fuji Jepang (Pixabay)

TEMPO.CO, Jakarta - Empat mayat dievakuasi di Gunung Fuji Jepang beberapa hari sebelum musim pendakian dimulai. Keempatnya diduga melakukan pendakian secara terpisah, namun tanpa

Di antara mereka adalah seorang pemanjat tebing profesional, Keita Kurakami, duta dari ritel pakaian Patagonia. Dia kehilangan kesadaran saat mendaki gunung tertinggi di Jepang dan dinyatakan meninggal di rumah sakit, kata polisi setempat yang dikutip lembaga penyiaran publik NHK.

Ketiga jenazah tersebut ditemukan sekitar tiga perempat dari pendakian gunung setinggi 12.400 kaki tersebut, semuanya berada di dekat kawahnya namun di lokasi yang berbeda. Tidak jelas kapan mayat itu ditemukan. Ketiganya diperkirakan merupakan pendaki yang melakukan pendakian secara terpisah, kata penyiar tersebut.

Polisi di Prefektur Shizuoka, tempat dimulainya jalur menuju puncak, mulai mencari setelah seorang wanita di Tokyo melaporkan pada hari Ahad bahwa dia kehilangan kontak dengan suaminya yang berusia 53 tahun. Dia mulai mendaki Gunung Fuji pada Jumat malam dan pada hari Sabtu, mengirimi keluarganya foto yang diambil di dekat puncak tetapi kemudian hilang kontak, kata NHK. Pria itu diidentifikasi sebagai salah satu korban tewas, kata Eriko Takahashi, juru bicara departemen kepolisian Shizuoka, dalam sebuah wawancara pada Kamis, 27Juni 2024.

Polisi masih mengidentifikasi dua jenazah lainnya tetapi menduga mereka adalah seorang pria berusia 30-an yang dilaporkan hilang pada Desember dan seorang pria berusia 50-an yang dilaporkan hilang pada Januari, kata Takahashi.

Pendakian Berisiko

Advertising
Advertising

Gunung Fuji semakin padat oleh pendaki dalam beberapa tahun terakhir. Selain padat, banyak pendaki yang melakukan praktik pendakian berbahaya sebelum waktunya

Gunung Fuji bisa didaki lewat empat jalur. Pendakian di Prefektur Yamanashi dibuka pada tanggal 1 Juli, dan tiga di Prefektur Shizuoka yang berdekatan dibuka pada tanggal 10 Juli, menurut situs resmi pendakian gunung tersebut.

Di luar musim pendakian musim panas, Gunung Fuji mengalami embusan angin kencang dan badai salju. Ini meningkatkan risiko pendaki terjatuh karena angin atau terpeleset di atas es. Toilet dan pondok gunung tempat pendaki dapat beristirahat ditutup pada musim sepi. Padahal, mendaki tanpa istirahat di malam hari dapat mengakibatkan penyakit ketinggian dan hipotermia.

Pada musim pendakian Gunung Fuji kali ini, Prefektur Yamanashi untuk pertama kalinya membatasi jumlah pendaki harian hanya 4.000 orang dan mewajibkan pendaki membayar biaya 2.000 yen atau setara dengan Rp204 ribu.

NEW YORK TIMES | VN EXPRESS

Pilihan Editor: Halangi Pemandangan ke Gunung Fuji, Apartemen 10 Lantai Jepang Dihancurkan

Berita terkait

Korea Utara Uji Coba Rudal Balistik Baru untuk Hulu Ledak Super Besar

4 jam lalu

Korea Utara Uji Coba Rudal Balistik Baru untuk Hulu Ledak Super Besar

Korea Utara telah melakukan uji coba rudal balistik taktis baru yang mampu membawa hulu ledak super besar

Baca Selengkapnya

Sekjen NATO Tuding China Berpotensi Picu Konflik Terbesar Eropa Sejak PD II

10 jam lalu

Sekjen NATO Tuding China Berpotensi Picu Konflik Terbesar Eropa Sejak PD II

Sekjen NATO Jens Stoltenberg menuduh bahwa China berpotensi memicu konflik militer terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Mulai Hari Ini, Jumlah Pendaki ke Gunung Fuji Dibatasi dan Harus Bayar Rp203 Ribu

1 hari lalu

Mulai Hari Ini, Jumlah Pendaki ke Gunung Fuji Dibatasi dan Harus Bayar Rp203 Ribu

Pembatasan Gunung Fuji dilakukan setelah tanda-tanda overtourism seperti banyak keluhan sampah, polusi, dan jalur yang sangat padat.

Baca Selengkapnya

Sederet Pejabat di Asia yang Mengundurkan Diri karena Gagal Menjalankan Tugas

1 hari lalu

Sederet Pejabat di Asia yang Mengundurkan Diri karena Gagal Menjalankan Tugas

Sejumlah pejabat ini mengaku gagal dan memilih mundur dari jabatan sebagai bentuk pertanggungjawaban.

Baca Selengkapnya

Korut Tuding AS Ciptakan NATO Versi Asia Bersama Jepang dan Korsel

1 hari lalu

Korut Tuding AS Ciptakan NATO Versi Asia Bersama Jepang dan Korsel

Kementerian Luar Negeri Korea Utara (Korut) menuduh Jepang, Amerika Serikat dan Korea Selatan menciptakan "NATO versi Asia"

Baca Selengkapnya

Gunung Tertinggi di Korea Tercemar gara-gara Mi Instan

2 hari lalu

Gunung Tertinggi di Korea Tercemar gara-gara Mi Instan

Ada tren makan dan memotret mi instan di gunung tertinggi di Korea, mengakibatkan penumpukan 100 liter hingga 120 liter kuah kaldu per hari.

Baca Selengkapnya

Menikmati Sensasi Makan Ichiran Ramen di Bilik ala Restoran Jepang di Indonesia

3 hari lalu

Menikmati Sensasi Makan Ichiran Ramen di Bilik ala Restoran Jepang di Indonesia

Hadir kembali di Indonesia, pengunjung dapat menikmati ramen tonkotsu dalam suasana yang sama seperti restoran Ichiran di Jepang.

Baca Selengkapnya

Menilik Lawan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain, Cina

3 hari lalu

Menilik Lawan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain, Cina

Timnas Indonesia akan menghadapi lawan-lawan kuat di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Wabah Bakteri Pemakan Daging di Jepang

5 hari lalu

6 Fakta Wabah Bakteri Pemakan Daging di Jepang

Belum ada vaksin khusus untuk menangani wabah bakteri pemakan daging di Jepang

Baca Selengkapnya

WNI yang Ditahan di Osaka Jepang Pernah Bekerja di Malaysia, Kemlu Ungkap Tujuan Revi ke Sana

5 hari lalu

WNI yang Ditahan di Osaka Jepang Pernah Bekerja di Malaysia, Kemlu Ungkap Tujuan Revi ke Sana

Revi Cahya Windi Sulihatun adalah seorang WNI yang ditahan begitu tiba di Bandara Internasional Kansai Osaka Jepang.

Baca Selengkapnya