Menikmati Pesona Qatar Lewat Museum, Situs Arkeologi dan Pasar Tradisional

Reporter

Tempo.co

Selasa, 28 Maret 2023 15:16 WIB

Suasana Souq Waqif, pasar tradisional di Doha Qatar untuk tempat berburu oleh-oleh. Dok. TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, nama Qatar makin dikenal di mata dunia. Salah satu negara Timur Tengah ini berhasil menyajikan gelaran pesta sepak bola dunia dengan sambutan yang meriah. Meski sudah tak ada gelaran ajang olahraga internasional di sana, negara ini tetap memiliki banyak daya tarik untuk wisatawan.

Tak sekadar potensi alamnya seperti gurun dan laut yang khas dengan negara Timur Tengah, Qatar memilki beragam destinasi wisata menarik yang modern sekaligus bernilai sejarah. Terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, membuat Qatar juga tak main-main mengembangkan beragam potensi wisatanya.

Perjalanan ke Qatar

Dari Indonesia, penerbangan ke Qatar sudah banyak tersedia. Salah satunya dilayani oleh maskapai nasional Qatar, yaitu Qatar Airways. Maskapai berlambang oryx (sejenis antelop), hewan nasional Qatar itu melayani tiga penerbangan sehari menuju Bandara Internasional Hamad, Doha. Qatar Airways juga melayani satu kali penerbangan dari dan ke Bali setiap hari.

Perjalanan yang dibutuhkan sekitar 8 jam. Untuk pengalaman penerbangan yang lebih nyaman, pelancong bisa memilih kelas bisnis yang menyediakan berbagai layanan lebih lengkap. Misalnya kursi yang bisa diubah menjadi tempat tidur, sajian kuliner selama penerbangan, layanan WiFi hingga steker listrik dan lampu LED.

Menjelajahi Doha

Doha, ibu kota Qatar adalah kota yang tampak modern dengan berbagai gedung pencakar langit. Kota ini juga secara umum sudah bisa dijelajahi dengan angkutan umum berupa kereta bawah tanah atau disebut Metro Doha. Jika ingin menggunakan mobil dan lebih leluasa, tersedia taksi.

Advertising
Advertising

Kota ini juga umumnya menjadi tujuan utama wisatawan dunia karena berbagai destinasi populer ada di sini, mulai dari museum hingga pasar tempat berburu oleh-oleh.

Di Doha, setidaknya ada tiga museum yang jaraknya berdekatan dan layak dikunjungi wisatawan. Ketiga museum itu dikembangkan oleh Qatar Museum, lembaga seni dan budaya terkemuka di Qatar melalui jaringan museum, situs warisan, festival, instalasi seni dan beragam program.

Museum Nasional Qatar

Museum ini merupakan museum kebanggaan masyarakat Qatar. Di museum ini, pengunjung dapat mempelajari sejarah dan segala hal tentang Qatar, mulai dari era prasejarah hingga modern.

Meski menceritakan sejarah negeri yang mungkin tak akrab, namun pengunjung tetap bisa menikmatinya. Sebab, sejarah dan kisah tentang negeri teluk itu dituturkan dengan apik lewat teknologi
kontemporer.

Melalui 11 galeri yang ada di sana, setiap indera pengunjung seolah diajak secara langsung mengikuti perkembangan pengalaman Qatar dan penduduknya yang melintasi waktu. Pengunjung juga disuguhi
film-film karya sutradara internasional terkemuka yang ditugaskan untuk menciptakan pengalaman yang hidup dan diproyeksikan dalam skala yang sangat besar dengan kejernihan menghipnotis di dinding
galeri yang melengkung.

Museum Seni Islam

Bangunan tampak depan Museum Seni Islam atau Museum of Islamic Art di Qatar. TEMPO/Ninis Chairunnisa

Museum ini ditujukan untuk mengabadikan perkembangan seni Islam dan disebut merupakan terlengkap di dunia. Ribuan koleksi mahakarya dari seluruh penjuru dunia yang mewakili keragaman dalam warisan Islam bisa dilihat di sana, termasuk dari Indonesia.

Bertepatan dengan Qatar-Indonesia Year of Culture 2023, galeri Asia Tenggara mulai dibuka. Year of Culture merupakan program pertukaran budaya yang dilakukan Qatar bersama negara mitra. Tahun ini Indonesia terpilih sebagai mitra dan keduanya akan bertukar budaya lewat beragam acara seni, pameran, olahraga, kuliner dan lainnya.

Dalam galeri Asia Tenggara dipamerkan sejumlah koleksi seni Islam yang kebanyakan berasal dari Indonesia. Misalnya ada Al Quran kuno abad ke-19 yang berasal dari Jawa, songket yang merupakan kain tradisional khas Sumatera Selatan hingga perhiasan yang digunakan oleh masyarakat adat Batak Karo.

Deputy Director of Curatorial Affairs Museum Islamic of Arts Shaika Nasser Al Nassr mengatakan museum ini memang berupaya menggambarkan kisah penyebaran Islam di dunia dan pengaruhnya terhadap seni buadaya. "Galeri MIA yang baru dibuka ini melengkapi gambaran tersebut dengan penambahan galeri untuk wilayah samudera Hindia dan Asia Tenggara," ujarnya.

Museum Art Mill

Meski belum selesai dibangun, Qatar dengan bangga mengenalkan Art Mill Museum. Ini adalah museum seni modern dan kontemporer internasional masa depan Qatar yang mengubah situs pabrik tepung industri di Corniche.

Art Mill Museum akan menampung koleksi yang dimulai 40 tahun lalu dengan karya multidisiplin yang sangat beragam, mulai dari 1850 hingga saat ini. Museum akan menampilkan lukisan, patung dan fotografi, serta arsitektur dan desain, film dan alat peraga film, fashion, kerajinan tangan dan banyak lagi.

Saat ini, pengunjung bisa mengunjungi pameran yang digelar di Qatar Flour Mills. Pameran ini akan menampilkan visi museum, proyek arsitektur dan taman khas yang mencerminkan transformasi situs dan untuk menunjukkan bagaimana Art Mill Museum akan menjadi tempat kreativitas kontemporer.

Souq Waqif

Usai menjelajahi museum-museum, ada cara lain untuk menikmati Doha, yaitu mengunjungi Souq Waqif. Ini adalah pasar tradisional yang menyediakan beragam kebutuhan sehari-hari, termasuk oleh-oleh untuk turis.

Meski disebut pasar, Souq Waqif memiliki arsitektur bangunan tradisional khas Timur Tengah. Arsitektur itu memberikan kesan bahwa tempat itu memang memiliki cerita sejarah penting di masa lalu. Pasar itu disebut menjadi lokasi transaksi ekonomi oleh suku Badawi yang nomaden dengan warga lokal.

Komoditas utama di pasar itu adalah tekstil dan rempah-rempah. Namun ada beragam produk lain yang dijual seperti perabot, makanan manis, pernak-pernik khas Qatar hingga pasar burung. Selain dipenuhi pedagang, ada sejumlah restoran dan kios makanan di pasar ini yang selalu ramai dikunjungi wisatawan. Sebab, di sana para turis bisa mencicip makanan khas Qatar atau mencoba menghisap shisa.

Mengunjungi situs bersejarah

Benteng Al Zubarah di Qatar. Dok. TEMPO

Qatar memiliki sejumlah situs bersejarah yang juga masuk dalam situs warisan dunia UNESCO. Situs itu mencirikan perkembangan sejaran dan budaya Qatar yang kental.

Salah satunya adalah situs arkeologi Al Zubarah. Ini merupakan sisa peninggalan kota kuno yang ada sekitar tahun 1700 yang terletak di pesisir utara Semenanjung Qatar. Konon, di sana hidup penduduk yang mengembangkan bisnis mutiara di Qatar dan memperdagangkannya lewat jalur laut.

Saat ini, hal yang masih terlihat di sana adalah sisa-sisa bangunan permukiman penduduk. Pengunjung bisa menikmatinya melalui jalan setapak yang dibuat hingga pinggir laut.

Tak jauh dari sana, ada Benteng Al Zubarah. Benteng ini dibangun atas perintah Sheikh Abdullah bin Jassim Al Thani pada 1938 sebagai stasiun penjaga pantai. Sejak 1980-an, benteng ini diubah menjadi museum yang memamerkan berbagai hasil penemuan arkeologi.

Pilihan Editor: Rangkaian Qatar - Indonesia Year of Culture 2023, Tak Hanya Sekadar Pertukaran Budaya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

4 jam lalu

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

11 jam lalu

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

1 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

1 hari lalu

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

Dalam perjalanan sejarahnya, Qatar berkembang menjadi pusat seni dan budaya yang beragam.

Baca Selengkapnya

Kincir Angin Ikonik Moulin Rouge Paris Roboh, Pertunjukan Tetap Lanjut

1 hari lalu

Kincir Angin Ikonik Moulin Rouge Paris Roboh, Pertunjukan Tetap Lanjut

Kincir angin Moulin Rouge telah berputar selama 135 tahun, dan yang pertama menyala saat pembukaan pada 1889

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

1 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23 2024: Jepang Lolos ke Semifinal Usai Singkirkan Qatar, Skor 4-2

2 hari lalu

Hasil Piala Asia U-23 2024: Jepang Lolos ke Semifinal Usai Singkirkan Qatar, Skor 4-2

Timnas Jepang U-23 mengalahkan tuan rumah, Qatar, pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 lewat perpanjangan waktu.

Baca Selengkapnya

Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

3 hari lalu

Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

Timnas Tajikistan berhasil lolos 8 besar Piala Asia U-23 2024. Di manakah letak negara ini, destinasi wisata apa saja yang ditawarkannya?

Baca Selengkapnya

Wahana Edukasi Baru, Ajak Anak Mengenal Dunia Penerbangan

3 hari lalu

Wahana Edukasi Baru, Ajak Anak Mengenal Dunia Penerbangan

Flight Academy, wahana baru kolaborasi Traveloka dan KidZania Jakarta bisa jadi pilihan mengajak anak menjelajahi dunia penerbangan

Baca Selengkapnya

Solusi Sampah Kabupaten Sumenep, Ubah Daerah Sampah Jadi Destinasi Pariwisata

3 hari lalu

Solusi Sampah Kabupaten Sumenep, Ubah Daerah Sampah Jadi Destinasi Pariwisata

Achmad Fauzi berhasil mengubah daerah sampah menjadi destinasi wisata.

Baca Selengkapnya