Terdampak Banjir Aliran Sungai, Pinggiran Pantai Baron Gunungkidul Berubah Cokelat

Sabtu, 19 November 2022 08:28 WIB

Air pinggiran Pantai Baron Gunungkidul berubah menjadi cokelat terdampak banjir aliran sungai. Dok. Istimewa

TEMPO.CO, Yogyakarta - Wisatawan yang datang ke Pantai Baron Kabupaten Gunungkidul selama dua atau tiga hari ke depan kemungkinan akan mendapatkan pemandangan cukup berbeda dari biasanya. Sebab, air laut di pinggiran pantai favorit wisatawan itu saat ini tak lagi terlihat biru kehijauan seperti biasa, melainkan berwarna kecokelatan seperti bercampur lumpur.

"Air (pinggiran Pantai Baron) saat ini memang sedang berwarna cokelat, akibat tercampur material tanah yang dipicu banjir aliran sungai yang bermuara di pantai ini," kata Sekretaris Search and Rescue (SAR) Satlinmas Wilayah II Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta Surisdiyanto, Jumat, 18 November 2022.

Pantai Baron di Kecamatan Tanjungsari Gunungkidul itu merupakan salah satu pantai yang dikenal memiliki aliran sungai bawah tanah. Saat musim penghujan seperti saat ini, aliran sungai Pantai Baron itu berpotensi banjir.

Banjir yang terus menerus membuat lebar dan kedalaman sungai itu bisa terus bertambah dengan debit air besar. Bertambah dalamnya sungai itu membuat material tanah dan pasir-pasir yang ada di dasar ikut terseret ke laut.

"Kalau aliran air sungainya sudah normal atau tidak deras lagi, warna air laut kembali normal, biasanya bisa dua sampai tiga hari untuk kembali normal warnanya," kata Surisdiyanto. "Jadi kejadian (air laut berubah warna) ini bukan pertama kali, sudah sering terutama saat aliran sungainya deras."

Advertising
Advertising

Sejauh ini, menurut Surisdiyanto, perubahan warna air laut Pantai Baron itu tidak sampai mempengaruhi kegiatan para nelayan. Para wisatawan juga masih tetap berdatangan untuk menikmati suasana di Pantai Baron.

"Tidak sampai menggangu aktivitas, para nelayan masih tetap melaut seperti biasa," kata Surisdiyanto.

Sepanjang November ini, hujan deras intens mengguyur berbagai wilayah Yogyakarta tak terkecuali Kabupaten Gunungkidul, satu wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki banyak kawasan wisata pantai.Kepala Stasiun Meteorologi Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Warjono mengingatkan dampak perubahan cuaca saat ini turut mempengaruhi tinggi gelombang di perairan selatan Yogyakarta. "Gelombang laut yang terjadi bisa masuk zona merah atau kategori sangat tinggi, sekitar 4-6 meter, seperti perkirakan pada 20-21 November nanti," kata dia.

Baca juga: Libur Akhir Pekan di Yogyakarta, Waspada Hujan Lebat di Daerah Ini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

8 jam lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

2 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

3 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

3 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

3 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

3 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

3 hari lalu

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.

Baca Selengkapnya

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

5 hari lalu

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

5 hari lalu

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

6 hari lalu

Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengakui dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan pertemuan dengan eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto.

Baca Selengkapnya