Menjelang Libur Panjang Waisak, Tumpukan Sampah di Yogyakarta Mulai Dibersihkan

Kamis, 12 Mei 2022 13:48 WIB

Pengendara melintas di dekat tumpukan sampah di kawasan Patuk, Yogyakarta, Rabu, 11 Mei 2022. Penutupan akses jalan itu dilakukan akibat adanya penolakan warga terhadap proses transisi pembuangan sampah ke lahan baru di kawasan Piyungan serta meminta penutupan TPST Piyungan secara permanen. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Yogyakarta - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diprediksi kembali dibanjiri wisatawan pada akhir pekan panjang 14-16 Mei yang bertepatan juga dengan Hari Raya Waisak. Padahal pasca libur Lebaran 2022, persisnya sejak 7 hingga 11 Mei, sampah-sampah menumpuk di berbagai depo dan meluber ke jalanan yang mengganggu pemandangan.

Namun pada Kamis pagi, 12 Mei 2022, sejumlah petugas kebersihan menggunakan truk sudah mulai tampak mengangkuti tumpukan sampah itu. Sampah-sampah itu menumpuk karena tertutupnya akses menuju tempat pembuangan akhir (TPA) regional Piyungan yang berada di Kabupaten Bantul.

Perwakilan warga sekitar TPA Regional Piyungan, Sitimulyo, Bantul yang sebelumnya menutup akses ke TPA itu bersedia membuka jalur truk pengangkut sampah setelah berdialog dengan Pemerintah DI Yogyakarta pada Rabu petang, 11 Mei 2022.

"Setelah adanya dialog dan kesepakatan bersama Pemda DIY, warga memperbolehkannya TPA Regional Piyungan beroperasi kembali mulai Kamis ini," kata Lurah Sitimulyo Bantul H. Juweni.

Juweni mengapresiasi adanya forum dialog membicarakan soal penanganan sampah di TPA Piyungan itu dan penerimaan aspirasi warga. "Kami berharap, pemerintah daerah mengupayakan perbaikan dan peningkatan kesejahteraan hidup bagi masyarakat di sekitar TPA Piyungan Bantul," kata dia.

Advertising
Advertising

Forum dialog itu melibatkan perwakilan warga Desa Sitimulyo, khususnya Dusun Banyakan 1-3 dan Dusun Ngablak.

Sekretaris DI Yogyakarta Kadarmanta Baskara Aji mengatakan forum itu untuk membuka aspirasi dari warga yang menolak rencana dibukanya lahan transisi pembuangan sampah di area itu. Lahan transisi awalnya akan dibuka mengingat daya tampung lahan eksisting di zona A dan zona B TPA Piyungan tak lagi memadai.

"Kami mengupayakan pemadatan sampah di zona A dan B untuk memperpanjang daya tampung," kata Aji. "Setelah dipadatkan kemarin, volume bisa turun sekitar empat meter dan mungkin bisa bertambah daya tampungnya sekitar 1,5 bulan."

Aji mengatakan zona transisi TPA Piyungan hanya akan digunakan jika kapasitas zona A dan B benar-benar sudah tidak memadai. "Jadi sementara kami memaksimalkan dulu zona A dan zona B,” ujarnya.

Menurut Aji, jika zona transisi digunakan, diproyeksikan hanya akan digunakan hingga tahun 2025. Setelah tahun tersebut, lahan transisi akan ditutup dan tidak akan ada lagi pembuangan sampah.

“Pada intinya, kami sekarang sedang mengupayakan pengelolaan sampah dari sekadar pembuangan menjadi pengolahan atau pemrosesan,” kata Aji.

Di sisi lain, sesuai dengan aspirasi warga, Aji menekankan bahwa penyiapan proses lahan transisi juga harus memperhatikan bahaya pencemaran sumber air tanah. "Jika lahan dimanfaatkan, mohon diperhatikan agar tidak terjadi pencemaran air tanah. Harus diperhatikan teknologi yang akan digunakan seperti apa dan harus ada solusi sebelum dimanfaatkan," kata dia.

Pemda DIY tak menutup kemungkinan menambah jumlah sumur tanah atau bor untuk mencukup ketersediaan air bagi warga sekitar TPA Regional Piyungan. Aji mengatakan rencananya lahan lama (eksisting) secara perlahan akan ditutup dengan vegetasi.

Wakil Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Dan Energi Sumber Daya Mineral DIY Kusno Wibowo mengatakan pemerintah saat ini tengah melakukan optimalisasi pengolahan lindi atau limbah air hujan yang tercampur sampah. "Ditargetkan optimalisasi pengolahan lindi akan selesai pada akhir Juli 2022," kata dia.

Untuk program lahan transisi, Pemda DI Yogyakarta sudah menyiapkan sistem membran agar aliran lindi tidak masuk ke tanah. "Artinya, air lindi yang sampai ke masyarakat sudah sangat diminimalisir,” ujar Kusno.

Baca juga: Berpotensi Ganggu Wisata, Ini Langkah Sultan Yogyakarta Atasi Persoalan Sampah

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

1 hari lalu

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

Pemerintah Kabupaten Sumbawa, membangun 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 11 Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu, sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

2 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

2 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

2 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

2 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

3 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

3 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

3 hari lalu

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

4 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

4 hari lalu

Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

Gunung Bromo akan ditutup sementara mulai dari 25 April 2024

Baca Selengkapnya