Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berpotensi Ganggu Wisata, Ini Langkah Sultan Yogyakarta Atasi Persoalan Sampah

image-gnews
Sampah di depo Pasar Ngasem Kota Yogyakarta yang belum terangkut setelah libur lebaran. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Sampah di depo Pasar Ngasem Kota Yogyakarta yang belum terangkut setelah libur lebaran. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Usai libur Lebaran, Yogyakarta pekan ini dihadapkan pada persoalan menumpuknya sampah yang tak terangkut ke Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Regional Piyungan yang berada di Kabupaten Bantul. Sejak Sabtu, 7 Mei hingga Selasa, 10 Mei 2022, banyak sampah menumpuk di depo-depo kawasan Kota Yogyakarta dan sekitarnya.

Sampah di perkampungan juga tak terangkut. Akibatnya menimbulkan bau tak sedap dan pemandangan yang mengganggu.

Tak terangkutnya sampah itu karena akses menuju lokasi TPA Piyungan masih terblokir warga setempat yang menuntut adanya sejumlah pembenahan infrastruktur lokasi itu. "Nanti kami cari waktu berembug dengan warga, tapi yang penting sekarang kami akan memperluas TPA Piyungan itu," kata Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X, Selasa, 11 Mei 2022.

Sultan mengatakan kapasitas TPA Piyungan saat ini sudah penuh. Lahan yang tersedia tak mampu menampung volume sampah yang setiap waktu terus bertambah, khususnya saat masa liburan panjang.

Pengelolaan sampah di TPA Piyungan saat ini dalam proses pengalihan ke swasta melalui mekanisme kerja sama melalui Badan Pembiayaan Infrastruktur adalah PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia, BUMN di bawah Kementerian Keuangan. Pemerintah pusat yang memfasilitasi proses Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk Piyungan yakni Bappenas dan Kementerian Keuangan.

"Proses KPBU tersebut masih butuh waktu cukup lama karena melakukan berbagai studi dan mencari investor," kata Sultan.

TPA Piyungan sendiri selama ini melayani sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul (Kartamantul). Sampah yang masuk area ini rata-rata sudah mencapai 700 ton per hari. Padahal saat ini kondisi TPA Regional Piyungan masih menggunakan lahan pemerintah seluas 12,5 hektare.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) DIY sendiri sudah melakukan optimalisasi dan penataan TPA Piyungan dengan membentuk area pembuangan sampah secara terasering dan mengoptimalkan kapasitas yang tersedia. "Di TPA Piyungan sendiri sudah diterapkan penataan sel sampah secara terasering, optimalisasi instalasi air lindi, dan perbaikan sarana prasarananya,” kata Wakil Kepala Dinas Pekerjaan Umum Energi Sumber Daya Mineral DIY, Kusno Wibowo, Selasa.

Namun dengan segala perbaikan dan penataan itu, kapasitas dari lahan TPA Piyungan diprediksi tetap belum bisa menampung sampah dari tiga kabupaten/kota DIY hingga akhir tahun 2022. Pemerintah DIY sendiri merencanakan pembangunan TPA Transisi Regional Piyungan sebagai tempat pengolahan sampah baru dengan target pengembangan tahap pertama TPA eksisting sudah bisa menerima sampah tambahan di akhir tahun 2022 dan pengembangan dengan skema KPBU baru beroperasi di tahun 2026. 

“TPA Transisi Regional Piyungan dengan luasan 2,1 hektar direncanakan akan mulai bisa dioperasikan di akhir Bulan Agustus 2022," kata Kusno. 

Selain pelaksanaan pembangunan TPA Transisi untuk pengembangannya, Dinas PUP ESDM DI Yogyakarta melaksanakan pengadaan lahan seluas 5,8 hektare di Dusun Ngablak, Kalurahan Sitimulyo Piyungan.

Baca juga: Libur Lebaran Usai: Ada 'Pemandangan' Baru di Yogyakarta, Berharap Besok Berubah

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


70 Persen Wisudawan Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia Tahun Ini Sudah Ditarik Perusahaan

4 jam lalu

Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia Yogyakarta mewisuda 84 mahasiswa menjadi Sarjana Terapan di bidang Nuklir, di Hotel Sahid, Rabu, 11 September 2024. (Foto: Dok Poltek Nuklir)
70 Persen Wisudawan Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia Tahun Ini Sudah Ditarik Perusahaan

Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia mewisuda sebanyak 84 lulusan pendidikan sarjana dari tiga program studinya pada Rabu, 11 September 2024.


Upacara Sekaten Keraton Surakarta Sempat Ricuh, Bagaimana Sejarah Prosesi Adat Ini?

7 jam lalu

Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengarak gunungan menuju Masjid Agung pada perayaan Grebeg Sekaten 2019 di Solo, Jawa Tengah, Sabtu 9 November 2019. Pihak Keraton menghadirkan dua pasang gunungan laki-laki dan perempuan untuk diperebutkan warga dalam puncak perayaan Sekaten 2019 dan Maulid Nabi Muhammad SAW. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Upacara Sekaten Keraton Surakarta Sempat Ricuh, Bagaimana Sejarah Prosesi Adat Ini?

Upacara Sekaten Keraton Surakarta sempat ricuh, apa yang terjadi?


Manfaat Asap Cair, Zat Hasil Pembakaran Sampah Plastik

2 hari lalu

Operator memindahkan hasil sampah plastik yang sudah dicacah untuk dikeringkan saat uji coba TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) Kertamukti di Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 31 Juli 2024. TPST dengan luas 6.000 meter persegi tersebut direncanakan dapat mengolah 50 ton sampah per hari  menjadi bahan bakar alternatif RDF dan MDU (Material Daur Ulang) guna mengurangi penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir Burangkeng. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Manfaat Asap Cair, Zat Hasil Pembakaran Sampah Plastik

Asap cair dihasilkan dari proses pirolisis dari pembakaran sampah plastik.


Yogyakarta Mulai Diguyur Hujan, BMKG Ingatkan Potensi Angin Kencang hingga Petir Wilayah Ini

2 hari lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
Yogyakarta Mulai Diguyur Hujan, BMKG Ingatkan Potensi Angin Kencang hingga Petir Wilayah Ini

Selain hujan lebat dan angin kencang, BMKG Yogyakarta ingatkan bahaya lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.


Ide Awal Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Limbah Tulang Hewan untuk Filtrasi Air Limbah dan Irigasi Sawah

3 hari lalu

Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. (ugm.ac.id)
Ide Awal Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Limbah Tulang Hewan untuk Filtrasi Air Limbah dan Irigasi Sawah

Tim mahasiswa UGM menciptakan inovasi dengan memanfaatkan limbah gigi dan tulang hewan sebagai filter air limbah yang diolah menjadi air irigasi sawah


Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

4 hari lalu

Beragam permainan yang dipamerkan komunitas board game di Yogyakarta, Sabtu, 7 September 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

Ratusan pelaku industri kreatif berkumpul di Yogyakarta menyoroti tentang ekosistem board game dan kontribusinya bagi sektor wisata di Tanah Air.


Ramai Penolakan Tempat Hiburan Malam di Yogya, Ini Respon Sultan HB X

5 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan HB X. Dok. Pemda DIY.
Ramai Penolakan Tempat Hiburan Malam di Yogya, Ini Respon Sultan HB X

Sultan HB X merespon penolakan warga terhadap rencana beroperasinya hiburan malam di Sleman, Yogyakarta


Begini Harapan Sultan HB X dalam Lawatan Paus Fransiskus ke Indonesia

6 hari lalu

Paus Fransiskus bersalaman dengan Yenny Wahid dan Sinta Nuriyah saat berfoto bersama setelah pertemuan antaragama dengan para pemimpin agama di Masjid Istiqlal di Jakarta, Indonesia pada 5 September 2024. YASUYOSHI CHIBA/Pool via REUTERS
Begini Harapan Sultan HB X dalam Lawatan Paus Fransiskus ke Indonesia

Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X merespons lawatan kenegaraan Paus Fransiskus ke Indonesia.


Profil Prof Mubyarto, Sosok Penggagas Ekonomi Kerakyatan

6 hari lalu

Prof Mubyarto. Foto : Wikipedia
Profil Prof Mubyarto, Sosok Penggagas Ekonomi Kerakyatan

Prof Mubyarto merupakan akademisi dan penggagas ide-ide mengenai konsep Ekonomi Kerakyatan dan Ekonomi Pancasila


Jaga Sumbu Filosofi Steril Alat Peraga Kampanye Pilkada, Yogyakarta Revisi Aturan

7 hari lalu

Bus Jogja Heritage Track (JHT) beroperasi dengan rute kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Jaga Sumbu Filosofi Steril Alat Peraga Kampanye Pilkada, Yogyakarta Revisi Aturan

Kawasan Sumbu Filosofi merujuk garis imajiner yang membentang dari Tugu Yogyakarta-Malioboro-Keraton- Panggung Krapyak Yogyakarta.