PPKM Darurat Diperpanjang, 52 Hotel di Yogyakarta Pasang Lampu Jogja With Love

Sabtu, 17 Juli 2021 12:29 WIB

Sejumlah hotel di Yogyakarta mengikuti gerakan Jogja With Love selama 16-18 Juli 2021. Gerakan ini wujud keprihatinan atas pandemi berkepanjangan dan situasi yang memberakan usaha perhotelan. Dok. Istimewa

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pengusaha perhotelan di Yogyakarta masih terpuruk dengan pandemi Covid-19 yang belum juga reda dan berimbas pada kebijakan-kebijakan berimplikasi berat bagi pelaku industri ini. Saat ini mereka merasakan implikasi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat yang awalnya hanya sampai 20 Juli 2021, kini bakal diperpanjang sampai akhir Juli 2021.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah akan memperpanjang PPKM Darurat di Pulau Jawa dan Bali sampai 31 Juli 2021. Pemerintah akan menyampaikan detail kebijakan tersebut hari ini, Sabtu 17 Juli 2201.

Senyampang itu, mulai Jumat hingga Minggu, 16-18 Juli 2021, para pelaku usaha perhotelan di Yogyakarta menggelar aksi bisu dari hotel masing-masing. Mereka memadamkan seluruh lampu kamar dan hanya menyisakan beberapa lampu di kamar tertentu sehingga membentuk simbol hati atau cinta.

"Kami menamakan gerakan ini Jogja With Love," kata General Manager Royal Darmo Malioboro Hotel, Joko Paromo pada Jumat petang, 16 Juli 2021. Sebanyak 52 hotel di Yogykarta bergabung dalam Jogja With Love. Gerakan pemadaman lampu dan membentuk penerangan berbentuk hati ini dimulai setiap pukul 18.00 hingga tengah malam.

Sejumlah hotel di Yogyakarta mengikuti gerakan Jogja With Love selama 16-18 Juli 2021. Gerakan ini wujud keprihatinan atas pandemi berkepanjangan dan situasi yang memberakan usaha perhotelan. Dok. Istimewa

Tak hanya di hotel yang memiliki dinding kosong dan terlihat, jika hotel itu berada di antara bangunan maka bisa menyalakan penerangan berbentuk hati di kolam renang atau di lantai teratas dengan menggunakan lilin yang menyala. Joko yang juga Ketua Badan Pimpinan Cabang Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPC-PHRI) Kabupaten Sleman Yogyakarta itu mengatakan, di masa PPKM Darurat okupansi perhotelan di Yogyakarta memang kembali anjlok setelah sempat naik seusai lebaran lalu.

Advertising
Advertising

Dari semula okupansi naik menjadi 25 sampai 30 persen, sejak PPKM Darurat berlaku, angka ini kembali turun di bawah sepuluh persen. "Kondisi okupansi memang sangat rendah sekarang, rata-rata mungkin tinggal lima sampai delapan persen," kata Joko.

Dari gerakan itu, menurut Joko, pelaku industri perhotelan berharap pandemi Covid-19 reda dan pemerintah segera mengevaluasi kebijakan yang mencekik industri pariwisata. "Kami ingin sekali pariwisata kembali bangkit dan normal, perekonomian stabil, rakyat sejahtera, dan wabah selesai," kata Joko.

Sejumlah hotel di Yogyakarta mengikuti gerakan Jogja With Love selama 16-18 Juli 2021. Gerakan ini wujud keprihatinan atas pandemi berkepanjangan dan situasi yang memberakan usaha perhotelan. Dok. Istimewa

Selain lewat gerakan Jogja With Love, aksi keprihatinan juga terwujud melalui doa bersama lintas agama DI Yogyakarta #PrayFromHome bertajuk Langitkan Doa dari Jogja untuk Indonesia. Acara ini berlangsung di Gedhong Pracimosono, Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat 16 Juli 2021.

"Kita semua berharap semoga bangsa ini senantiasa mendapat kekuatan dan perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa, serta mendoakan untuk masyarakat yang meninggal karena Covid-19," kata Wakil Gubernur DI Yogyakarta, Paku Alam X di sela doa bersama. "Doa merupakan salah satu ikhtiar batin dalam menghadapi pandemi Covid-19." Lihat juga: Talk Show TV Tempo: Mungkinkah Program Vaksinasi Dipercepat untuk Hadapi Varian Delta?

Paku Alam melanjutkan, masyarakat sebenarnya menjadi subjek pencegahan dari meluasnya virus corona. "Sebaik dan sekuat apa pun regulasi hanya akan menjadi aji godhong aking, tak berarti bagai daun kering, jika diabaikan dan tidak dilaksanakan dengan sepenuh hati," kata Paku Alam.

Hingga Jumat, 16 Juli 2021, total kasus terkonfirmasi Covid-19 di Yogyakarta tercatat 87.442 kasus. Sebanyak 24.614 nyawa melayang karena virus corona sejak Maret 2020.

Baca juga:
Cara Yogyakarta Hidupi Pelaku Kuliner Tetap Punya Rezeki di Masa PPKM Darurat

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

19 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

10 Hotel Terbaik di Dunia Versi TripAdvisor, Ada yang di Bali

1 hari lalu

10 Hotel Terbaik di Dunia Versi TripAdvisor, Ada yang di Bali

Berikut ini daftar hotel terbaik di dunia yang bisa Anda kunjungi versi TripAdvisor. Dua di antaranya ada di Indonesia. Di daerah mana?

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

2 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

2 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

2 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

3 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

3 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

3 hari lalu

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.

Baca Selengkapnya