Desa Wisata Sesaot dan Sekotong Tengah Dapat Dana Kemendes, Siap Bersolek Lagi

Kamis, 3 Juni 2021 15:09 WIB

Taman mangrove di desa Sekotong Tengah. Dok pribadi Kades Sekotong Tengah

TEMPO.CO, Mataram - Desa Sesaot dan Desa Sekotong Tengah di Kabupaten Lombok Barat merupakan dua dari 79 desa wisata di Indonesia yang berhak mendapatkan anggaran dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk pembangunan sarana prasarana desa wisata. Anggaran yang mereka terima sekitar Rp 400 juta sampai Rp 600 juta.

"Alhamdulillah dua desa ini terpilih karena mereka dinilai berkomitmen dalam pengembangan Desa Wisata," kata Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat Saepul Akhkam, Rabu, 2 Juni 2021.

Komitmen itu diperlihatkan dengan penyediaan alokasi APBDes untuk destinasi dan memberikan peran kepada BUMDes dan Pokdarwis-nya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Heri Ramdan menyebutkan komitmen tersebut juga dinilai dengan kesiapan dan inisiatif dua desa tersebut dalam mengajukan proposal. ''Mereka punya motivasi dan inisiatif kuat untuk mengikuti arahan kementerian dalam penyusunan proposal,'' ujarnya.

Kepala Desa Sesaot Yuni Hariseni mengajukan usulan untuk jalan sepanjang kawasan pariwisata. Jalan lingkungan itu akan memudahkan wisatawan menuju air terjun Semporonan di Dusun Gontoran, hutan kemasyarakatan dan camping ground.

Advertising
Advertising

"Panjang jalan sekitar 490 meter, tapi sekaligus juga untuk drainase dan untuk tracking sepeda," kata Yuni.

Pusat Rekreasi Masyarakat Desa Sesaot. Dok pribadi Kaur Umum Kantor Desa Sesaot Jamaludin.

Menurut Yuni, selama ini Sesaot memiliki potensi alam yang kaya akan mata air karena letaknya yang berada di tepi hutan kawasan. Dari banyaknya mata air yang dimiliki oleh desa Sesaot, diantaranya terdapat sumber mata air yang dijadikan sebagai Pusat Rekreasi Masyarakat yang biasa disingkat Purekmas.

''Diantaranya, mata air langsung, kolam pemandian untuk dewasa dan anak-anak, kuliner, rumah pohon, situs budaya dan banyak lainnya,'' kata Yuni.

Purekmas Desa Sesaot kini berstatus tersertifikasi di empat bidang setelah lulus dalam asesmen desa wisata pada 2020. Mereka juga sudah memegang sertifikat CHSE karena sudah menerapkan protokol kesehatan.

Adapun Desa Sekotong Tengah akan memfokuskan anggaran itu untuk mempercantik kawasan mangrove Tanjung Batu. Kepala Desa Lalu Sarapuddin mengatakan di sana akan dibangun satu unit homestay, toilet dan gazebo serta menambah boardwalk sepanjang 100 meter yang akan melingkari mangrove.

''Adanya penambahan fasilitas dan perluasan area untuk spot mancing, pengunjung akan bertambah,'' kata Lalu Sarapudin.

Selain itu, di beberapa titik disiapkan spot swafoto dan tempat duduk bagi pengunjung yang mau menghabiskan waktu di hutan mangrove desa wisata tersebut. Di sana sudah ada menara setinggi 23 meter uang tampak indah saat malam hari.

Baca juga: Desa Wisata Tirtosari View di Lumajang, Usung Konsep Wisata Alam dan Amal

Berita terkait

Terus Menyusut Sejak Tahun 1990-an, Pesisir Sumsel Kembali Ditanami Mangrove

1 hari lalu

Terus Menyusut Sejak Tahun 1990-an, Pesisir Sumsel Kembali Ditanami Mangrove

Tidak kurang dari 1.000 batang mangrove ditanam di areal Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Api-api.

Baca Selengkapnya

Jaga Potensi Ekowisata di Sungsang Banyuasin, Seribuan Mangrove Ditanam di Areal Pelabuhan TAA

2 hari lalu

Jaga Potensi Ekowisata di Sungsang Banyuasin, Seribuan Mangrove Ditanam di Areal Pelabuhan TAA

Mangrove juga punya potensi pemanfaatan jasa lingkungan seperti pengembangan ekowisata serta tempat berkembang aneka biota laut.

Baca Selengkapnya

Menanam Mangrove jadi Daya Tarik Turis di Batam, Wisata sambil Menyelamatkan Lingkungan

3 hari lalu

Menanam Mangrove jadi Daya Tarik Turis di Batam, Wisata sambil Menyelamatkan Lingkungan

Sampai saat ini tercatat sudah 700 orang turis menanam mangrove di pesisir Batam.

Baca Selengkapnya

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

4 hari lalu

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

KLHK memasukkan sektor kelautan ke dalam dokumen Second NDC Indonesia. Potensi mangrove dan padang lamun ditonjolkan.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

9 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

10 hari lalu

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

Keunggulan AVMS adalah ia mudah digunakan oleh pengelola destinasi wisata atau desa wisata

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran ke Lampung, Singgah ke Pantai Minang Rua di Desa Wisata Kelawi Bakauheni

14 hari lalu

Libur Lebaran ke Lampung, Singgah ke Pantai Minang Rua di Desa Wisata Kelawi Bakauheni

Pantai Minang Rua letaknya tak jauh dari Pelabuhan Bakauheni, jarak tempuhnya tak sampai dengan 30 menit.

Baca Selengkapnya

Lebaran Topat Lombok Barat Akan Diadakan di Pantai Tanjung Bias

16 hari lalu

Lebaran Topat Lombok Barat Akan Diadakan di Pantai Tanjung Bias

Lebaran Topat tahun ini akan digelar pada hari Rabu, 17 April 2024

Baca Selengkapnya

3 Rekomendasi Wisata Pesisir di Banyuasin Sumsel untuk Libur Lebaran

18 hari lalu

3 Rekomendasi Wisata Pesisir di Banyuasin Sumsel untuk Libur Lebaran

Di Banyuasin, Sumatra Selatan, terdapat beberapa wisata bahari yang menarik dikunjungi bersama dengan keluarga saat libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Pelindo Bawa Pelabuhan Lembar Catat Kinerja Positif

27 hari lalu

Pelindo Bawa Pelabuhan Lembar Catat Kinerja Positif

Terjadi peningkatan signifikan per tahun di sektor peti kemas, arus kapal, dan arus barang.

Baca Selengkapnya