Pasar Godean Sleman Bakal Bersalin Rupa, Ramah Penjual dan Seniman

Kamis, 17 September 2020 08:22 WIB

Pasar Godean di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Foto: Antaranews

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok arsitek Indonesia yang tengah berdomisili di tiga negara Indonesia, London dan Singapura berhasil memenangkan sayembara desain Pasar Godean Sleman, Yogyakarta yang dihelat pemerintah Kabupaten Sleman.

"Dengan desain baru (pemenang) itu, Pasar Godean nanti saat sudah direnovasi bakal terlihat lebih lega, luas, dan tertata, " ujar Bupati Sleman, Sri Purnomo di sela penjurian yang dilakukan bersama tim Ikatan Arsitek Indonesia atau IAI DI Yogyakarta Rabu 16 September 2020.

Pemerintah Kabupaten Sleman sejak Juli lalu, menggandeng Ikatan Arsitek Indonesia Yogyakarta menggelar sayembara desain, yang hasilnya akan dipakai merenovasi Pasar Godean Sleman tahun 2021 nanti.

Tak kurang 91 peserta baik kelompok maupun perorangan ikut serta. Mereka berasal dari dalam negeri dan luar negeri, seperti Eropa, Malaysia, dan Singapura.

Ketua Tim Juri Sayembara dari IAI DIY Jatmika Adi Suryabrata mengatakan, kriteria yang menjadi pemenang dalam sayembara ini melingkupi beragam sektor.

Advertising
Advertising

Desain Pasar Godean juga harus mengusung ruh ketradisionalan yang dimaksud yaitu guyub (rukun), urup (hidup), penuk (enak atau nyaman) prasojo (sederhana), unik (menarik), ndalan (sesuai alur) dan kalangan.

Sehingga desain tidak sekedar penataan ulang pasar dan ruang yang estetis belaka. Melainkan bagaimana desain yang dibuat memungkinkan terjadinya ruang yang nyaman, untuk aktivitas ekonomi sekaligus interaksi sosial yang ngangeni atau dirindukan.

"Artinya desainnya harus mencakup keselamatan, kenyamanan, dan terpenting bisa menawarkan kegiatan baru, bahwa pasar tidak sekedar tempat orang jual-beli, tapi juga bersosial," ujar Jatmika.

"Terpilihnya pemenang yang merupakan gabungan arsitek tanah air yang tinggal di tiga negara itu," ujar Jatmika, karena mereka tidak hanya menempatkan pasar sebagai sebuah bangunan ekonomi belaka.

Dari bangunan atap berciri joglo serta limas ala Jawa itu, banyak space lega yang menyelip di antara ruangnya.

"Pembagian ruang yang memberi banyak space interaksi sosial, akan membuat masyarakat yang datang ke pasar itu tidak hanya sekedar belanja tapi sekaligus berwisata, bernostalgia," ujarnya.

"Desain pemenang ini ramah usia, tidak hanya untuk orang tua, tapi juga anak muda. Aktivitas pagi sampai sore bisa untuk pedagang pasar, malam harinya ada kuliner," katanya.

Juri lain dari IAI DIY, Eko Agus Prawoto menambahkan, uniknya desain pemenang ini salah satunya karena menyediakan semacam alun-alun kecil di tengah. Sehingga bisa memungkinkan aktivitas kesenian, pentas musik dan ada pula pendopo yang bisa dipakai pameran.

"Asosiasi pedagang pasar pun bisa memakai untuk rapat secara nyaman," katanya.

Karya desain pemenang sayembara Pasar Godean Sleman. Tempo/Pribadi Wicaksono

Peserta sayembara desain Pasar Godean memperebutkan total hadiah senilai Rp 154 juta. Rinciannya, Juara I Rp 100 juta, Juara II Rp 30 juta, Juara III Rp 15 juta, Harapan I Rp 5 juta, dan Harapan II Rp 4 juta. Pembangunan Pasar Godean ini sendiri dijadwalkan dimulai tahun 2021 dengan anggaran kisaran Rp 83,5 miliar.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Istri : Saya Belum Siap

52 menit lalu

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Istri : Saya Belum Siap

Keluarga sastrawan Joko Pinurbo alias Jokpin tampak begitu terpukul atas berpulangnya sang penyair pada usia 61 tahun, Sabtu pagi 27 April 2024 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

1 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

2 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

2 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

2 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

2 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

2 hari lalu

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.

Baca Selengkapnya

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

4 hari lalu

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

4 hari lalu

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

4 hari lalu

Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

Iringan kesenian lokal itu sebagai harapan sorgum yang baru pertama kali dibudidayakan di lereng Merapi itu bisa memberikan manfaat.

Baca Selengkapnya