Memberlakukan New Normal, Ini Destinasi Wisata Bukittinggi

Selasa, 2 Juni 2020 13:34 WIB

Suasana kawasan Jam Gadang yang sepi saat menjelang senja di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Jumat 17 April 2020. Selama masa pandemi COVID-19, tidak ada sama sekali kunjungan wisatawan ke objek wisata aikonik Sumatera Barat itu. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno memutuskan menambah waktu pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang disetujui oleh 18 kabupaten/kota hingga 7 Juni 2020. Namun Bukittinggi tak turut memperpanjang PSBB, dan disetujui oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.

Bukittinggi menjadi kota pertama di Sumatera Barat yang memulai tatanan kehidupan baru sesuai instruksi Presiden Jokowi. Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit mengatakan, meskipun Bukittinggi siap, pihaknya meminta Pemkot untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan penyebaran virus corona Covid-19.

Penerapan new normal memungkinkan Bukittinggi membuka kembali destinasi wisata, dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Kebun Binatang Bukittinggi

Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan atau lebih dikenal dengan nama Kebun Binatang Bukittinggi berlokasi di Bukit Cubadak Bungkuak. Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan ini merupakan salah satu kebun binatang tertua yang ada di Indonesia, dan satu-satunya di Sumatera Barat, dengan koleksi hewan terlengkap di Pulau Sumatera.

Advertising
Advertising

Harimau Sumatera salah satu koleksi Kebun Binatang Bukittinggi. Foto: @kebunbinatangbukittinggi

Dibangun pada 1900-an, sebagai kebun bunga dengan nama Stormpark. Uniknya, Kebun Binatang Bukitting terhubung dengan beberapa objek wisata lain. Di lokasi kebun binatang terdapat museum Rumah Adat Baanjuang, yang dibangun pada 1935.

Kebun binatang itu juga terhubung dengan Benteng de Kock, yang dibangun pada 1825. Dua tempat tersebut dihubungkan oleh Jembatan Limpapeh yang instagramable, sebuah jembatan gantung yang memiliki panjang 90 meter dan lebar 3,8 meter.

Monumen Jam Gadang

Monumen Jam Gadang terletak di pusat kota Bukittinggi, selain menjadi penanda kota, menurut situs Pemkot Bukittinggi, jam tersebut berfungsi pula sebagai taman. Jam Gadang menjadi ruang interaksi masyarakat baik pada hari kerja maupun di hari libur. Acara-acara yang sifatnya umum biasanya diselenggarakan di sekitar taman dekat menara jam ini.

Suasana kawasan Jam Gadang yang sepi saat menjelang senja di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Jumat 17 April 2020. Selama masa pandemi COVID-19, tidak ada sama sekali kunjungan wisatawan ke objek wisata aikonik Sumatera Barat itu. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Jam Gadang memiliki nilai sejarah yang tinggi, juga teknologi yang langka. Menara pada Jam Gadang memiliki empat jam, berdiameter 80 cm. Jam tersebut didatangkan langsung dari Rotterdam, Belanda, melalui pelabuhan Teluk Bayur. Istimewanya – masih menurut situs Pemkot Bukittinggi -- jam itu digerakkan secara mekanik oleh mesin, yang dibuat hanya dua. Satu mesin untuk Big Ben di London, dan satunya lagi untuk Jam Gadang

Pada bagian lonceng tertera pabrik pembuat jam, Vortmann Relinghausen. Vortman adalah nama belakang pembuat jam, Benhard Vortmann. Sementara Recklinghausen adalah nama kota di Jerman lokasi diproduksinya mesin jam pada tahun 1892.

Lembah Ngarai Sianok

Ngarai Sianok keelokannya sudah mempesona para pembesar Belanda sejak dulu. Kini, ngarai tersebut menjadi destinasi utama wisatawan yang berkunjung ke Bukittinggi. Dengan jurang sedalam 100 m, dengan lebar 200 m, Ngarai Sianok memiliki panjang 15 km.

Di dalamnya, terdapat spot-spot wisata yang menarik, di antaranya Tabiang Takuruang, Janjang Koto Gadang, rumah pohon Inyiak, hingga Taruko Cafe Resto. Ngarai Sianok dengan pemandangan sawah, hutan, dan situs-situs bersejarah, membuatnya berbeda dengan nhgarai-ngarai lain di wilayah ASEAN sekalipun.

Panorama Ngarai Sianok Bukittinggi, Sumbar. ANTARA/Iggoy el Fitra

Janjang Saribu Bukittinggi

Janjang Saribu artinya tangga seribu. Destinasi wisata itu juga disebut Janjang Koto Gadang. Lokasinya berada di Ngarai Sianok, Kabupaten Agam. Tangga dan jalan yang bertembok ini melintas mulai dari Koto Gadang di lembah Ngarai Sianok lalu naik ke Bukittinggi.

Panjang keseluruhannya kira-kira sepanjang 780 m dan berlebar 2 m. Bentuknya mirip dengan Tembok Besar Cina, yag memungkinkan wisatawan berfoto di sepanjang jalan. Di pertengahan Janjang Saribu, terdapat jambatan gantung yang disebut Jembatan Merah.

Kabarnya, pelintasan tersebut sudah ada jauh sebelum terbentuknya Provinsi Sumatera Barat. Warga menyebutnya sebagai Janjang Batuang, karena lintasannya masih berupa tanah dan ditopang oleh bambu. Warga pada masa lalu, menggunakannya sebagai jalan pintas dari Koto Gadang menuju Bukiktinggi, atau bila hendak mengambil pasir di sungai.

Objek wisata Janjang Saribu. Foto: @hanafi.seroja3

Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta

Bung Hatta salah satu dari triumvirat Bung: Bung Karno, Bung Hatta, dan Bung Sjahrir. Mereka adalah para bapak pendiri bangsa. Sebagai tokoh pergerakan nasional sekaligus wakil presiden pertama RI, rumah masa kecil Bung Hatta menjadi daya tarik tersendiri.

Di rumah itu, Bung Hatta dilahirkan dan menghabiskan masa kecilnya sampai berusia 11 tahun. Selanjutnya Bung Hatta melanjutkan pendidikan menengahnya di Meer Uitgebred Lager Onderwijs (MULO) atau sekolah menengah di kota Padang. Rumah Kelahiran Bung Hatta ini terletak di Jalan Soekarno-Hatta No.37, Bukittinggi.

Rumah ini didirikan sekitar tahun 1860-an dan menggunakan struktur kayu yang terdiri dari bangunan utama, paviliun, lumbung padi, dapur dan kandang kuda serta kolam ikan. Bangunan utama berfungsi untuk menerima tamu, ruang makan keluarga, dan kamar ibu, paman, dan kakek Bung Hatta sedangkan pavilion berfungsi sebagai kamar tidur Bung Hatta.

Rumah kelahiran Bung Hatta di Aur Tajungkang, Bukittinggi, Sumatera Barat. Tempo/Febrianti

Rumah tersebut telah runtuh pada 1960-an, lalu dibangun ulang atas gagasan Ketua Yayasan Pendidikan Bung Hatta. Penelitian pembangunana ulang dimulai dari bulan November 1994 dan dimulai pada tanggal 15 Januari 1995. Lalu diresmikan pada tanggal 12 Agustus 1995, bertepatan dengan hari lahir Bung Hatta.

Berita terkait

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

1 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Kincir Angin Ikonik Moulin Rouge Paris Roboh, Pertunjukan Tetap Lanjut

1 hari lalu

Kincir Angin Ikonik Moulin Rouge Paris Roboh, Pertunjukan Tetap Lanjut

Kincir angin Moulin Rouge telah berputar selama 135 tahun, dan yang pertama menyala saat pembukaan pada 1889

Baca Selengkapnya

Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

3 hari lalu

Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

Timnas Tajikistan berhasil lolos 8 besar Piala Asia U-23 2024. Di manakah letak negara ini, destinasi wisata apa saja yang ditawarkannya?

Baca Selengkapnya

Wahana Edukasi Baru, Ajak Anak Mengenal Dunia Penerbangan

3 hari lalu

Wahana Edukasi Baru, Ajak Anak Mengenal Dunia Penerbangan

Flight Academy, wahana baru kolaborasi Traveloka dan KidZania Jakarta bisa jadi pilihan mengajak anak menjelajahi dunia penerbangan

Baca Selengkapnya

Solusi Sampah Kabupaten Sumenep, Ubah Daerah Sampah Jadi Destinasi Pariwisata

3 hari lalu

Solusi Sampah Kabupaten Sumenep, Ubah Daerah Sampah Jadi Destinasi Pariwisata

Achmad Fauzi berhasil mengubah daerah sampah menjadi destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 7 destinasi Wisata di Bumi RA Kartini Jepara

4 hari lalu

Rekomendasi 7 destinasi Wisata di Bumi RA Kartini Jepara

Jepara asal RA Kartini memiliki beragam potensi destinasi wisata menarik, salah satunya adalah Taman Nasional Karimunjawa.

Baca Selengkapnya

Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

5 hari lalu

Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal

Baca Selengkapnya

7 Hal yang Perlu Diketahui Saat Traveling ke Yunani

5 hari lalu

7 Hal yang Perlu Diketahui Saat Traveling ke Yunani

Ada beberapa hal yang harus diketahui wisatawan sebeulum berkunjung Yunani

Baca Selengkapnya

Ragam 5 Destinasi Wisata Menarik di Kabupaten Sumedang

6 hari lalu

Ragam 5 Destinasi Wisata Menarik di Kabupaten Sumedang

Kabupaten Sumedang menyediakan berbagai kebutuhan wisata, terutama dengan keunggulan panorama alamnya yang indah.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

9 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya